Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Bloody Chantal

30 Agustus 2021   17:56 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:15 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aaron Hadianta Prasetyo Mangkunegara. Usia lima tahun, rambut lurus dan selalu potong cepak, tulang wajahnya nampak tegas, kulitnya lebih putih dari Britney, memiliki tanda lahir berupa tahi lalat berbentuk kelinci kecil di paha kirinya, ia menyukai makan permen lollipop, menyukai dongeng sebelum tidur malam dan suka dengan pemandangan alam. Brandon Sutikna Yahya Mangkunegara, Ia berusia tujuh tahun, Kepalanya selalu botak, hidungnya paling bagus di keluarganya, kulitnya putih dan berwajah agak indo. Menyukai pelajaran menggambar, senang sekali dengan yang namanya ayunan, bersantai di sofa merupakan kegemarannya.     

Aunty Stella Triningtyas. Seorang perenang handal. Seorang ibu rumah tangga yang cekatan, riang, memiliki rambut lurus, wajah oval dan kedua matanya sangat terang dan menarik. Uncle Sammy Prakasa Mangkunegara. Wajahnya sangat tampan, memiliki tubuh yang tinggi, kekar dan menyukai olah raga body building. Ia seorang pengantar barang dari desa ke kota dan sangat menyukai pekerjaannya. Uncle Sam adalah adiknya Robert Prasetyo Mangkunegara yang merupakan ayah dari ketiga bocah Britney, Aaron dan Brandon. Uncle Sam baru saja menikahi Aunty Stella tiga bulan lamanya dan mereka pindah di sebuah rumah indah dengan pemandangan alam yang sangat eksotis. Britney yang memiliki jiwa petualang memohon kepada kedua orang tuanya untuk mengajak kedua adiknya ikut berlibur bersamanya ke rumah uncle Sam dan orang tua mereka memperbolehkannya. Uncle Brian Siswanda Hardjo Mangkunegara merupakan adik terkecil dari ayahnya Britney, menyukai olah raga wrestling, tinggi badannya hampir seratus Sembilan puluh tiga centi meter, orangnya baik dan sopan. Seorang marketing executive di sebuah perusahaan swasta.     

Hidangan telah tersedia dan menggugah selera tentunya. Setelah berdoa mereka menyantap makanan dengan tenang. Aaron dan Brandon duduk bersebelahan. Aaron memperhatikan Chantal yang tergeletak di atas sofa lalu memalingkan wajahnya dan beralih pada makanan yang ada di atas piringnya. Ada yang aneh Chantal kini telah berada pada posisi duduk. Aaron tidak terlalu memperhatikannya, ketika Chantal merubah posisinya. Kini Chantal telah duduk di pojokkan dekat vas bunga besar di sudut ruangan tamu. 

Nampaknya ada sesuatu yang ingin dilakukannya. Ia mengambil setangkai mawar merah hidup dari dalam vas bunga. Ia merangkak dan perlahan telah sampai di kolong tempat duduk Britney, Ia menaruh bunga mawar tepat di bagian pinggir kursi meja makan yang Britney duduki. Saat Britney berusaha bertumpu menggunakan kedua tangannya, seketika tangannya mengenai tangkai bunga yang penuh duri.

“ Awww. “ Seketika Brithey berteriak. Seluruh anggota keluarga melihat ke arahnya.

“ Ada duri di kursiku. Apa ini, wow ada mawar“ Tukas Britney membela diri sambil merasa senang karena menemukan ada bunga mawar kesukaannya.


“ Lho, bagaimana mawar itu ada disana? Mawar itu tadi aunty yang memetiknya dari kebun dan merangkainya di sana.  “ Ucap aunty Stella heran.

“ Kalau begitu, yang ini untuk aku ya. “ Tukas Britney

“ Ok, tapi selesaikan dulu makanmu. “ Ucap aunty Stella tegas.

Britney mengangguk, tanda setuju sambil menaruh bunga mawar di atas meja makan. Setelah makan Britney beranjak dari kursinya kemudian mengambil bunga mawar yang baru ia temukan. Ia menuju ruang tamu dan ingin mengambil Chantal. Tapi ia kaget karena Chantal tidak ada disana. Ia memeriksa setiap ruangan. Rupanya Chantal bersembunyi di sudut ruangan dekat dengan vas bunga besar. Siapa yang memindahkan Chantal di sini, pikir Britney. Pasti ini kerjaan Brandon atau Aaron, pikir Britney kembali. Britney menaiki anak tangga sambil memeluk Chantal dan tangan kirinya memegang tangkai mawar dengan hati – hati. Karena takut melukai tangannya.   

“ Hoaaaaaammmmm. “ Britney menguap. Ia meletakkan Chantal di atas kasurnya dan meletakkan mawar di dekat lampu duduk di samping tempat tidurnya. Britney menengadah ke atas di langit – langit kamarnya ia melihat ada seekor laba – laba yang bergelantungan. Kemudian laba – laba itu menurunkan jaringnya dan kini ia telah berjarak lima centimeter dari hidungnya. Laba – laba itu hinggap di atas pipinya Britney, ia menghempaskan laba – laba itu ke dinding. Sontak Britney mengalami gatal – gatal di pipinya. Spontan ia menggaruk – garuk pipinya. Kali ini rasa gatal itu menyebar ke bagian – bagian tubuhnya yang lain. Britney beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke arah cermin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun