Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Bloody Chantal

30 Agustus 2021   17:56 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:15 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika asap hitam menyelubungi mereka. Britney merasakan aura kegelapan di sekelilingnya. Ia kepanasan akibat kobaran api yang semakin hebat. Seketika muncul puluhan arwah gadis – gadis seusianya.

“ Oh Tuhan, apakah mereka adalah korban Chantal selama ini? Sepertinya mereka adalah korban Chantal. “ Ucap Britney pelan

Arwah – arwah gadis itu mengelilingi meja persembahan tempat Britney terbaring dan mereka terlihat sangat menyeramkan. Britney tidak ingin menjadi seperti salah satu dari mereka. Ia harus menghentikan kegilaan ini.

“ Let me go. Let me go !!!!!!!! “  Britney kembali berteriak.

            Angin kencang menerpa Britney cukup kuat. Pohon – pohon beserta dedaunan disekelilingnya bergoyang cukup kuat. Sekonyong – konyong dari dalam tanah muncul beberapa boneka yang sangat menyeramkan. Hal tergilanya adalah dari dalam tanah, keluar sebuah pohon beringin berusia ratusan tahun. Pohon itu berdiri kokoh dan boneka – boneka kecil bergelantungan di pohon tua itu dan mengeluarkan suara – suara tangisan bayi. Britney merasa sangat terganggu dengan tangisan – tangisan itu. Angin semakin kencang disertai guntur dan kilat. Hujan turun dan seketika api di meja persembahan mati.

“ Inilah korban yang terakhir, kepadanyalah kuberkenan. “ Sebuah suara membelah langit.


Chantal berdiri di depan meja persembahan. Tangannya direntangkan di atas bumi dan langit.

“ Sembah sang Raja, kupersembahkan korbanku yang terakhir untuk kejayaan penguasa alam kegelapan. “ Ucap Chantal tegas sambil berlutut seolah ada yang disembahnya.

Lalu muncul tanda dari langit, seorang gadis berselubungkan matahari dengan enam puluh enam bintang di atas kepalanya. Gadis itu menyeringai, seolah tuaian sudah siap untuk segera dipanen. Ia turun ke bumi untuk menuai panenan yang telah dipersiapkan ratusan tahun lamanya dan telah dinubuatkan bahwa akan ada sang korban terakhir untuk menjemput sang penguasa kegelapan. Terdengar musik pachelbel’s canon menambah kalutnya perasaan Britney. Ia tidak menyangka bahwa akan serumit ini persoalannya. 

Apa yang sebenarnya terjadi ? Musik itu mengalun indah seraya munculnya balatentara boneka memenuhi kegelapan malam. Hanya ada obor – obor yang menerangi kegelapan malam setelah hujan yang membasahi hutan lebat itu. Berupa – rupa boneka yang memiliki wajah sangat menyeramkan berbaris layaknya prajurit sedang bersiap untuk bertempur.

Sang penjagal telah keluar dari persembunyiannya dan bersiap untuk menghabisi Britney. Gadis berselubungkan matahari telah turun dan menginjak kakinya di atas bumi. Gadis itu berkilauan dan mengenakan sebuah gaun berwarna biru keemasan. Ia terlihat sangat cantik dan wajahnya mirip sekali dengan aunty Stella saat masih remaja. Mahkota enam puluh enam bintang di atas kepalanya menambah kharisma dan keanggunannya. Tidak lupa, untaian berlian indah melingkar indah di lehernya. Kulitnya yang halus bak pualam, menunjukkan eksistensinya layaknya seorang miss universe. Britney hanya bisa pasrah dengan apa yang dihadapinya kini. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi, nampaknya ini adalah takdirnya yaitu mati ditangan Chantal. Memang terdengar agak pesimis dan konyol. Tapi memang itulah yang terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun