Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Bloody Chantal

30 Agustus 2021   17:56 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:15 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wussssssssssssssssssss…………………

Sekonyong – konyong terasa ada angin hebat dan masuk ke dalam rumah uncle Sam. Pintu ruang tamu terbuka, seolah mempersilahkan tamunya untuk datang menghampiri rumah itu. Britney sontak kaget, ia buru – buru masuk ke dalam rumah. Menguncinya kembali, sambil nafasnya terengah – engah dan menyandarkan tubuhnya di balik pintu ruang tamu. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia hanya berserah pada kehendak sang Pencipta. Britney merasakan ada yang menggerayangi kakinya. Saat ia melihat ke bawah, ternyata benang rajutan aunty Stella yang mengenai kakinya.

“ Hufffttttt, oh my God. “ Tukas Britney pelan.     

Ia kembali menuju ke arah ruang santai. Di balik lemari kecil berdekatan dengan meja telepon. Chantal tengah asik membuat perangkap lilitan kawat berduri untuk membunuh Britney. Sambil wajahnya terlihat memerah dan matanya mencerminkan kebencian. Chantal melompat ke atas meja telepon sambil melemparkan kawat berduri dengan panjang hampir dua setengah meter. Kawat itu hampir mengenai kepala Britney. Tetapi Britney mengelak dan berhasil melarikan diri ke arah dapur.

“ Aaaaarhhhhhh, darn. “ Teriak Chantal   

“ Dasar, mahkluk apa itu? Sepertinya ada roh dalam boneka itu. Tidak heran mengapa banyak sekali kejadian menyeramkan setelah kehadirannya. “ Ucap Britney geram


Perlahan Britney merangkak dan menuju dapur ia mengambil semua pisau dapur. Dengan sekali lemparan. Sebuah pisau kecil menancap di dahi Chantal yang sedang berada di ruang santai. Chantal tertawa gila sambil melepaskan pisau yang menancap dahinya yang terbuat dari plastik. 

“ Kau takkan bisa menghancurkanku. Karena aku abadi. Huahahahahaa… “ Tukas Chantal puas

“ Sial, aku takkan membiarkannya. “ Ucap Britney.

Britney mengambil kampak yang ia bawa dan menyerang Chantal secara membabibuta. Belum juga Britney sampai ke tempat Chantal, Chantal telah melemparkan kawat durinya dan telah melingkar indah di leher Britney. Kampak ditangan Britney seketika terlepas dan ia berusaha melepaskan lingkaran kawat duri di lehernya. Darah mengalir deras di lehernya. Chantal semakin menarik belitan kawat duri di leher Britney supaya Britney semakin tersiksa. Wajah memerah seperti tomat dan pucat seperti mayat. Sepertinya Britney akan meregang nyawa malam itu.

Tiba – tiba guntur bersahut – sahutan disertai kilat menyambar – nyambar. Lolongan serigala terdengar kembali. Terdengar lantunan musik klasik di tengah malam, bayang – bayang gelap melewati rumah uncle Sam. Britney merasakan ada aura negatif disekitarnya, ia bisa merasakan adanya kuasa kejahatan sedang menyelubungi rumah itu. Britney hampir kehabisan nafas. Tiba – tiba tangannya menyentuh tang yang ditaruh uncle Sam di lantai pojok ruang santai. Ia mengambil tang yang agak jauh dari jangkauannya dan akhirnya berhasil. Dengan segenap tenaga ia memotong – motong kawat berduri yang telah merobek – robek lehernya yang kecil. Ia sungguh tak berdaya, akhirnya berhasil juga dan ia segera merangkak melewati ruang makan dan menuju dapur. Sambil memegang lehernya yang penuh dengan bercak darah kental, ia berusaha menghentikan darahnya, Britney hampir pingsan karena melihat darahnya sendiri. Ia tidak kuasa melihat darahnya menggenang di mana – mana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun