Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Bloody Chantal

30 Agustus 2021   17:56 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:15 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: lifestyle.okezone

Chapter I

Libur telah tiba

Cakrawala membuncah, setelah angin besar tadi malam. Nampaknya cuaca hari ini akan cerah, itulah yang diharapkan sebagian besar penduduk desa ini. Awan biru menggantung indah. Sinaran mentari mengintip sejenak melalui segerombolan awan dan tidak sabar untuk menghujani seluruh mahkluk dengan kemilaunya yang sangat indah. 

Buah karya Tuhan untuk ciptaannya di atas muka bumi. Gemericik air terdengar jelas ditelinga, tatkala seekor ikan meluncur ke udara dan kembali membenamkan dirinya ke dalam air, bermain sesukanya dan menghabiskan waktunya pagi ini. Seolah ingin mengucap syukur kepada Sang Khalik karena berkenan menciptakan dirinya beserta air danau yang menyegarkan ini. Alunan kicir – kicir di atas kandang kuda, bergerak seturut angin sepoi – sepoi yang berhembus menerpanya.

Belasan burung merpati terbang indah di atas danau yang tenang. Kicauannya yang indah membuat setiap orang ingin berlama – lama di tepi danau itu. Semerbak aroma melati dan mawar tercium menghipnotis kumbang untuk menghisap madunya. Tanaman – tanaman itu tumbuh subur, pasti karena ada tangan – tangan terampil yang merawatnya. 

Hamparan rumput hijau tertata rapi di pekarangan seperti habis dipotong, ditemani oleh beberapa semut merah yang berbaris menuju sebuah pohon tua di pinggir rumah. 

Sebuah mesin pemotong rumput bersantai disamping pintu utama kandang kuda. Ringkikan beberapa kuda membangunkan beberapa penduduk di desa itu. Keheningan telah ditinggalkan oleh gelapnya malam, menyusuri subuh untuk berganti pagi hari. Akankah ada aktivitas bagi mereka yang terbangun oleh kuda – kuda berisik itu. 

Siapa sih pemiliknya. Mengganggu saja ! Sebuah kursi terbuat dari tembaga menghadap danau, ukirannya berupa tiga belas bunga mawar berwarna keemasan. Kursi yang berdiri indah itu basah akibat embun dan seraya mengharapkan ada orang yang akan mendudukinya. Sebenarnya hanya untuk menunjukkan fungsinya, bukan ? Sebagai sebuah kursi. Ia menawarkan sebuah pemandangan indah bagi siapa saja yang berhasil mendudukinya.

Dua angsa putih memasukkan kepala mereka ke dalam air danau, berharap dapat memenuhi tembolok mereka yang haus akan ikan segar. Dua buah ayunan berdiri sombong di samping pekarangan, bergerak lembut searah semilir angin yang menerpanya. Hembusan angin ini tidak biasanya, membuyarkan keinginan anak – anak untuk bermain. Karena angin ini pertanda akan turun hujan disertai angin. Burung gagak membunyikan suaranya yang parau, bertengger diatas pohon menyombongkan bulu – bulunya yang hitam pekat. Sebuah jalan setapak yang terhubung dari rumah menuju danau dipenuhi oleh ranting – ranting kecil yang bila terinjak akan menimbulkan suara retakan ranting yang indah. Tidak ada yang mampu menggantikan suasana ini, semua tergambar indah dengan sempurna. Memang, patutkah disyukuri atas pemandangan indah yang dibuat oleh Sang Pencipta. Ciptaannya adalah baik adanya.

Britney mengusap kedua matanya menggunakan punggung tangannya yang mungil, memicikan matanya supaya terbiasa dengan sinar matahari yang masuk dicelah – celah ventilasi kamar yang agak kotor. Ia merenggangkan otot – otot kaki dan tangannya, membereskan dress piyamanya yang agak tersingkap dan kemudian bangkit dari tempat tidur. Ia menarik seprei bergambar snow white, yang berantakan dan lepas dari ujung – ujung kasur single bednya. Merapikan bed cover dan mengenakan sandal berwarna pink berbentuk salah satu dua belas kurcaci snow white. Hari ini adalah hari pertama libur panjang. Di mana Britney, Aaron dan Brandon ingin menikmati kesegaran suasana pedesaan dan tinggal di rumah uncle Sam dan aunty Stella yang terletak di bawah kaki gunung Cherrish. Sebenarnya agak sulit bagi mereka untuk mendapatkan izin libur di rumah uncle Sam. Tapi uncle Sam meyakinkan ayah, sehingga mereka bisa tinggal selama liburan di rumah uncle Sam. Britney meluncur ke dalam kamar mandi, menyambar handuk kecil dari jemuran handuk kecil yang berdiri kokoh di samping pintu kamar mandinya, ia menggosok giginya sambil wajahnya dihadapkan pada wastafel. Ia menyalakan air keran dan membasuh wajahnya lalu menyeka wajahnya dengan lembut.

“ Wow, it’s so amazing. Feels so fresh. “ Teriak Britney puas akibat air dingin yang membuncah di wajahnya.

Britney keluar dari pintu kamar mandi, menaruh handuk kecil ke jemuran kecil, lalu duduk di pinggir tempat tidurnya. Kemudian adiknya Brandon dan Aaron masuk ke kamar mandi, mereka bergantian mengeluarkan odol dan membubuhkannya pada sikat gigi mereka yang kecil. Setelah selesai berkumur dan menaruh sikat gigi di tempatnya masing – masing.  Britney kemudian membuka pintu kamarnya lalu berlari menuruni anak tangga yang terbuat dari kayu, diikuti oleh Aaron dan Brandon. Rumah bergaya kuno terlihat dari kayu – kayunya yang eksentrik. Dengan dinding berlatar kembang berwarna ungu sungguh ikut meramaikan suasana rumah ini. Perabotannya yang sederhana sekaligus minimalis sungguh menghipnotis siapa saja yang tinggal di dalamnya. Seolah tinggal di zaman Renaissance tempo dulu. 

Namun, terlihat rumah ini telah dipugar dan diberikan sentuhan seni yang sangat tinggi. Mungkin hal itulah yang membuat uncle Sam dan aunty Stella tertarik untuk membeli rumah ini. Entah berapa kali rumah ini sudah berpindah tangan. Namun, bagi siapa saja yang melihatnya dapat memiliki berbagai perspektif yang berbeda. Rumah ini seolah hidup dan ingin menceritakan sekelumit kisah rahasia yang berlum pernah terungkap sebelumnya. Ketiga anak kecil itu tidak sabar untuk mencium aroma segar tanah basah di pekarangan rumah bergaya rumah desa tempo dulu itu. Britney membuka pintu ruang tamu dan menghirup kesegaran udara pagi hari. 

Hari ini pasti cerah dan tidak akan ada angin atau semacamnya yang mengganggu. Bunyi kicir angin terdengar jelas dari atas atap kandang kuda. Mata Britney tertuju ke bawah, dekat dengan kakinya yang mengenakan sendal sepatu bulu berwajah kurcacinya snow white. Ia sontak kaget dengan sebuah boneka yang terbaring kaku di sebuah tempat tidur boneka mini.

Sebuah boneka plastik berukuran sedang, sangat cantik, dengan rambut berwarna hitam dikepang dua. Boneka itu memiliki bola mata berwarna hijau dan bulu mata yang super lentik. Britney mengambil boneka itu dengan lembut dan mendekapnya dalam pelukannya. Warna boneka itu agak sedikit kusam, mungkin dengan sedikit air akan membersihkannya dan aunty Stella pasti memperbolehkannya untuk menjadi miliknya.

“ Wow, look what I’ve found. She’s so pretty, I like her so much. “ Tukas Britney dengan wajah berseri – seri sambil berbangga kepada kedua adiknya yang masih kecil.

Kedua adiknya Aaron dan Brandon memperhatikan boneka yang didekap kakaknya. Angin disertai debu menerpawajah mereka, Britney berusaha melindungi wajahnya dengan kedua lengannya. Sedangkan kedua adiknya menutup wajah mereka dengan kedua tangan mereka yang mungil.

“ I will give her name Chantal. “ Tukas Britney sambil memeluk boneka itu. Britney menuruni anak tangga di pekarangan rumah, tanpa sendal dan berjalan menyusuri jalan setapak lalu menuju danau di pinggir rumah uncle Sam. Pagi yang cerah, sangat tepat untuk mandi di danau Bakers field. Itulah hal pertama yang dipikirkan oleh Britney. Secara spontan, ia melempar boneka yang ia temui ke pinggir danau dan dengan pakaian lengkap ia melompat dan menceburkan dirinya ke dalam danau. Britney menuju ke tempat yang agak dalam. Hanya ingin menunjukkan kepada adik – adiknya bahwa ia piawai dalam berenang.

“ Kak, jangan ke sana. “ Ucap Aaron merasa takut bahwa kakaknya akan ke tempat area yang dilarang. Karena banyak buaya di danau itu

Aaron dan Brandon hanya bermain di pinggir danau dan sedikit khawatir dengan ulah kakaknya yang berenang terlalu jauh. Dari kejauhan nampak Britney terlihat megap – megap. Sepertinya ia tenggelam.

“ Lepaskan aku. “ Terdengar suara Britney putus – putus seperti sambil meminum air.

Aunty Stella dari kejauhan datang berlari ke arah danau, ia segera menceburkan dirinya dan berenang ke tengah danau hendak menyelamatkan Britney.

“ Boys, what are you doing here, I’ve told you to stay away from this lake ? “ Tukas Uncle Sam seperti marah karena keponakan – keponakannya tidak mendengar dia.

Uncle Sam datang dan memeluk kedua bocah itu dan menyaksikan kehebatan istrinya yang sedang menyelamatkan keponakannya Britney. Akhirnya Britney telah berada dalam pelukan Aunty Stella dan di bawa ke pinggir danau Bakers field. Aunty Stella memberikan nafas buatan kepada Britney. Britney memuntahkan air dan terbatuk – batuk. Wajahnya biru dan sangat pucat. Nafasnya satu – satu. Aunty Stella mengusap pipinya Britney.

“ Thanks God, you can make it. “ Tukas Aunty Stella sambil terengah – engah.

Baik uncle Sam, Brandon dan Aaron datang menghampiri Britney yang terbaring di pinggir danau. Uncle Sam membopong Britney dan mereka semua berjalan kembali ke arah rumah. Wajah Aaron nampak heran. Ia bingung karena boneka yang tadi dibawa oleh kakaknya kenapa basah kuyup. Padahal boneka itu dilempar kakaknya ke pinggir danau, jadi belum sempat kena air danau sama sekali.

Aunty Stella membuatkan teh panas dan memberikan kepada Britney. Dan kedua adiknya ikut sarapan pagi di meja makan. Mereka menikmati omellete buatan aunty Stella yang khas, karena aunty Stella suka mencampurkan daun bawang dan abon daging kesukaan mereka. 

“ Tadi ada yang menarikku ke dalam air dan berusaha menenggelamkanku. Aku panik dan berusaha berontak. “ Ucap Britney memecah keheningan.

“ Ok, uncle tidak ingin dengar alasan apapun. You better stay away from that lake. “ Tukas uncle Sam sedikit geram dengan perilaku keponakannya.

“ Okay I will. “ Tukas Britney sambil menunduk

Britney diantar oleh Aunty Stella ke kamar atas. Diikuti Brandon dan Aaron di belakang mereka. Kamar ini yang dipakai oleh Britney, Brandon dan Aaron. Ada tiga tempat tidur mini yang sepertinya memang dipersiapkan oleh uncle dan aunty untuk kedatangan keponakan – keponakan tercinta. Mungkin karena mereka belum punya anak, membuat mereka berdua senang dengan kehadiran Britney dan adik – adiknya. Britney menanyakan dimana bonekanya. Boneka itu ada di pinggir danau kata Brandon sekenanya.

“ Kak, aku takut dengan boneka itu. Boneka itu terlihat menyeramkan. “ Ucap Aaron yang usianya lebih kecil.

“ Tapi aku menyukainya dan aku menginginkan Chantal untuk menemaniku tidur malam. “ Tukas Britney tidak perduli dengan perkataan adiknya.

“ Boneka apa ? “ Aunty Stella bertanya sambil kebingungan dan melihat ke arah Brandon dan Britney.

“ Boneka yang kutemukan tadi pagi. ” Ucap Britney sambil memelas.

“ Okay, kita akan mencarinya. “ Ungkap uncle Sam sambil mengusap kening Britney

Britney menuruni anak tangga, melewati ruang santai dan segera berjalan ke arah pintu ruang tamu. “ Britney, kamu mau kemana lagi? Teriak Aunty Stella dari arah dapur sambil melihat gelagat keponakannya yang tidak jelas. “ Hanya ke depan saja, aunty. “ Ucap Britney membela diri.

 Britney dan adik - adiknya menyusuri jalan setapak menuju arah danau Bakers field. Kedua adiknya, seperti biasa mengikutinya kemanapun ia pergi. Ia mengambil Chantal yang tergeletak di pinggir danau. Aaron dan Brandon mengikuti kakaknya dari belakang. Aaron kaget karena boneka yang digenggam kakaknya kering. Ia hanya menatap Brandon.

Sepertinya Brandon mengerti yang dimaksudkan Aaron. Mereka berasumsi mungkin karena boneka itu sudah kena sinaran mentari yang cukup lama sehingga boneka itu sudah kering. 

Britney membawa boneka itu lalu ia menuju kamarnya. Masuk ke dalam kamar mandi, ia menyambar handuknya menggantungnya di gantungan pakaian di belakang pintu. Ia melepaskan pakaian yang baru saja dipakaikan oleh aunty Stella dan menggantungnya di belakang pintu. Ia menggantung pakaiannya kemudian meletakkan Chantal di dalam bathtub, menyalakan keran dan mengisi air hangat. Ia menuangkan sabun cair ke dalam bathup dan segera menyeburkan diri ke dalam bathup. Ia mengambil bonekanya dan mencucinya. Kulit boneka plastik itu sangat halus. Ia mencucinya dengan sangat hati – hati dengan harapan boneka itu menjadi higienis dan bisa menemaninya setiap tidur malam. Selain itu ia tidak ingin merusak kulit dan rambutnya yang indah.

“ Awwwwww. “ Britney berteriak.

Dari boneka itu keluar dua jarum berukuran besar. Seketika tangan Britney terluka dan mengeluarkan banyak darah. Spontan, ia tidak sengaja melempar boneka itu ke arah pintu kamar mandi. Sehingga kepala boneka itu terbentur pintu. Britney keluar dari bathtub dan mengeluarkan dua jarum dari dalam boneka itu, membuang jarum - jarumnya ke dalam tempat sampah, membilas Chantal dan menggantungnya di gantungan pakaian di belakang pintu kamar mandi. Britney membilas tubuhnya dan keluar dari kamar mandi. Mengenakan pakaian santai dan turun menemui tantenya yang mungkin sedang menjemur pakaian, sambil memasak untuk persiapan makan siang. Aaron, Brandon dan pamannya sedang duduk di ruang tamu, makan popcorn sambil menonton televisi. Sesekali mereka tertawa menyaksikan adegan lucu di film yang mereka tonton.

Sementara itu di lantai 2

Boneka cantik dalam kondisi basah yang dijemur oleh Britney di belakang pintu kamar mandi. Boneka itu seolah hidup, menggerakkan kedua tangannya perlahan, membuka kelopak mata dan menutupnya kembali. Seolah ada yang memerintahkannya, ia turun dari gantungan pakaian. Ia menuju ke arah ventilasi dan menjemur tubuhnya di sinaran mentari. Akhirnya tubuhnya mengering. Namun di bagian kepala boneka itu seolah membengkak. Mungkin karena tadi kepalanya terbentur pintu, saat Britney melemparnya.

“ Dasar anak bodoh, bisa – bisanya dia melemparku dan mengenai daun pintu. Tunggu saja pembalasanku. “ Tukas boneka yang diberi nama Chantal oleh sang pemilik barunya, Britney

Terdengar bunyi langkah kaki di anak tangga dan langkahnya terdengar dekat ke telinga. Chantal melompat dari ventilasi dan kembali ke tempat ia tergantung. Britney masuk ke dalam kamar dan masuk ke dalam kamar mandi.

“ Wah, kamu sudah kering rupanya. “ Kata Britney sambil tersenyum.

Britney mengambil bonekanya dan memeluknya dengan lembut. Ia ingin membawanya ke lantai bawah dan bermain sebentar dengan boneka barunya. Terdengar deritan ranting pohon mengenai ventilasi kamar, Britney kaget dan melihat keadaan sekitar. “ Oh, ternyata hanya ranting. “ Ucap Britney lega. Britney menuruni anak tangga sambil memegangi gagangnya, lalu meletakkan Chantal di atas meja makan, membuka kulkas untuk mengambil susu coklat kemasan dan menancapkan sedotan dan menghisapnya perlahan. Dari arah belakang, sebuah panci dihantamkan ke kepala Britney dan seketika ia terjatuh. Britney terjatuh dan tantenya yang berdiri di pekarangan belakang sontak kaget dan masuk ke dalam dapur. Britney memegang tengkuknya dan menahan sakit. Ia tidak tahu siapa yang melakukan hal itu padanya. Aunty Stella menolong Britney dan menarik tangan Britney supaya ia bisa berdiri kembali. Dari arah meja makan. Chantal sang boneka tengah menyeringai puas.

“ Itu akibat melemparku ke arah pintu. “ Tukas Chantal pelan sambil menyunggingkan senyum geram.

Britney menuju ruang tamu. Adiknya Aaron sudah tertidur pulas dalam dekapan uncle Sam di sofa panjang, Britney tidak habis pikir adiknya yang satu itu gampang sekali tertidur dan Brandon masih sibuk menikmati popcorn sambil tertawa seru menyaksikan suguhan cerita lucu yang di tawarkan oleh salah satu acara televisi swasta. Sementara aunty Stella menuju ke pekarangan belakang untuk menjemur pakaian. Chantal yang tergolek di atas meja makan, perlahan mengangkat tubuhnya ia melihat ke setiap sudut ruangan. Seekor tikus melesat dan menuju ruang keluarga. Chantal turun dari meja makan dan berlari mengejar tikus itu. Kecepatan Chantal sungguh diatas rata – rata. Ia berhasil mendapatkan tikus itu dalam genggamannya dan mencaplok seluruh tikus itu dan menelannya bulat – bulat ke dalam mulutnya. Ia masih merangkak dan mencari santapan selanjutnya. Terdengar bunyi langkah kaki menuju ruang makan. Chantal terkesiap dan segera meluncur secepat kilat dan merebahkan dirinya di atas meja makan.

“ Oh, ternyata ini toh boneka yang ditemukan Britney. “ Ungkap aunty Stella

Aunty Stella mengambil boneka itu dan mengusap kepala boneka itu sambil berkata,

“ Boneka yang lucu, persis seperti milikku sewaktu kecil dulu. “

Aunty Stella kemudian mengalihkan pandangannya dan menuju dapur sambil mengaduk panci berisi sup ayam kampung kegemaran keponakan - keponakan tercintanya. Sambil mencicipinya dan membubuhkan garam, penyedap rasa dan lada. Lalu mengaduknya. Lauk berisi ayam goreng bumbu Crysant flavour telah ditaruh pada sebuah wadah dengan daun selada sebagai dasarnya dan siap dihidangkan di atas meja. Tanpa sepengetahuan aunty Stella, Chantal telah pindah dari meja makan dan telah berpindah ke ruang keluarga dan membaringkan tubuhnya di atas sofa panjang. Britney berjalan dan melihat Chantal.

“ Hey, there you are. I miss you my little doll. Wait the second, I’ll be right back after this. “ Tukas Britney.

“Aaron, baby. Wake up sweety. “ Ungkap Uncle Sam bangkit dari sofa sambil memeluk Aaron yang masih tertidur di pelukannya. Kemudian Aaron membuka matanya dan kemudian merebahkan kepalanya kembali ke pundak uncle Sam. Kemudian ia minta untuk turun dari gendongan uncle. Brandon juga tertidur di sofa, uncle Sam juga merasa kasihan pada keponakannya yang satu ini. Karena dulu saat Brandon masih kecil, ia yang menyedot perhatian seluruh keluarga besar. Uncle Sam menghampirinya dan memeluk Brandon dan mencium kening bocah itu.

“ Hello baby. Are you tired ? “ Tukas uncle Sam sambil menggendong Brandon.

Sejenak Brandon membuka matanya. Ia kemudian melingkarkan tangannya di leher uncle Sam dan kembali tertidur pulas. Brandon membuka mata dan melihat di pojokkan ruang santai. Chantal sang boneka lucu sedang berdiri dan sepertinya melakukan sesuatu dengan engsel pintu. Brandon kaget, berusaha membelalakan matanya supaya dapat terbuka secara sempurna. Benarkah itu Chantal ? Pikir Brandon dalam hati. Ia mengucek – ngucek matanya dan kembali melihat ke arah ruang santai. Brandon merasa lega, ternyata Chantal sedang terbaring kaku di atas sofa. Brandon melingkarkan tangannya ke leher uncle Sam.

“ I’ve missed my dad. “ Tukas Brandon

“ But you’ve just in here one day. How come you’ve missed your dad. “ ungkap uncle Sam sambil tertawa.

Brandon menguap hebat dan berkata, “ I’m starving. “

“ Wait the second boy, the food will be ready in a few minutes. “ Ungkap uncle Sam pelan.

Chapter II

Perkenalan

 Britney Sari Prasetya Ningsih Mangkunegara. Seorang gadis kecil berusia sebelas tahun. Memiliki rambut ikal sebahu, wajahnya oval, bulu mata yang lentik, hidung yang bangir, kulitnya sawo matang, walaupun usianya masih kecil tetapi tubuhnya tinggi semampai. Ia anak yang cantik, luwes, cerdas, cerewet, egois, dominan, pemberani, jago renang, pemimpin dan menyukai bunga mawar. 

Aaron Hadianta Prasetyo Mangkunegara. Usia lima tahun, rambut lurus dan selalu potong cepak, tulang wajahnya nampak tegas, kulitnya lebih putih dari Britney, memiliki tanda lahir berupa tahi lalat berbentuk kelinci kecil di paha kirinya, ia menyukai makan permen lollipop, menyukai dongeng sebelum tidur malam dan suka dengan pemandangan alam. Brandon Sutikna Yahya Mangkunegara, Ia berusia tujuh tahun, Kepalanya selalu botak, hidungnya paling bagus di keluarganya, kulitnya putih dan berwajah agak indo. Menyukai pelajaran menggambar, senang sekali dengan yang namanya ayunan, bersantai di sofa merupakan kegemarannya.     

Aunty Stella Triningtyas. Seorang perenang handal. Seorang ibu rumah tangga yang cekatan, riang, memiliki rambut lurus, wajah oval dan kedua matanya sangat terang dan menarik. Uncle Sammy Prakasa Mangkunegara. Wajahnya sangat tampan, memiliki tubuh yang tinggi, kekar dan menyukai olah raga body building. Ia seorang pengantar barang dari desa ke kota dan sangat menyukai pekerjaannya. Uncle Sam adalah adiknya Robert Prasetyo Mangkunegara yang merupakan ayah dari ketiga bocah Britney, Aaron dan Brandon. Uncle Sam baru saja menikahi Aunty Stella tiga bulan lamanya dan mereka pindah di sebuah rumah indah dengan pemandangan alam yang sangat eksotis. Britney yang memiliki jiwa petualang memohon kepada kedua orang tuanya untuk mengajak kedua adiknya ikut berlibur bersamanya ke rumah uncle Sam dan orang tua mereka memperbolehkannya. Uncle Brian Siswanda Hardjo Mangkunegara merupakan adik terkecil dari ayahnya Britney, menyukai olah raga wrestling, tinggi badannya hampir seratus Sembilan puluh tiga centi meter, orangnya baik dan sopan. Seorang marketing executive di sebuah perusahaan swasta.     

Hidangan telah tersedia dan menggugah selera tentunya. Setelah berdoa mereka menyantap makanan dengan tenang. Aaron dan Brandon duduk bersebelahan. Aaron memperhatikan Chantal yang tergeletak di atas sofa lalu memalingkan wajahnya dan beralih pada makanan yang ada di atas piringnya. Ada yang aneh Chantal kini telah berada pada posisi duduk. Aaron tidak terlalu memperhatikannya, ketika Chantal merubah posisinya. Kini Chantal telah duduk di pojokkan dekat vas bunga besar di sudut ruangan tamu. 

Nampaknya ada sesuatu yang ingin dilakukannya. Ia mengambil setangkai mawar merah hidup dari dalam vas bunga. Ia merangkak dan perlahan telah sampai di kolong tempat duduk Britney, Ia menaruh bunga mawar tepat di bagian pinggir kursi meja makan yang Britney duduki. Saat Britney berusaha bertumpu menggunakan kedua tangannya, seketika tangannya mengenai tangkai bunga yang penuh duri.

“ Awww. “ Seketika Brithey berteriak. Seluruh anggota keluarga melihat ke arahnya.

“ Ada duri di kursiku. Apa ini, wow ada mawar“ Tukas Britney membela diri sambil merasa senang karena menemukan ada bunga mawar kesukaannya.

“ Lho, bagaimana mawar itu ada disana? Mawar itu tadi aunty yang memetiknya dari kebun dan merangkainya di sana.  “ Ucap aunty Stella heran.

“ Kalau begitu, yang ini untuk aku ya. “ Tukas Britney

“ Ok, tapi selesaikan dulu makanmu. “ Ucap aunty Stella tegas.

Britney mengangguk, tanda setuju sambil menaruh bunga mawar di atas meja makan. Setelah makan Britney beranjak dari kursinya kemudian mengambil bunga mawar yang baru ia temukan. Ia menuju ruang tamu dan ingin mengambil Chantal. Tapi ia kaget karena Chantal tidak ada disana. Ia memeriksa setiap ruangan. Rupanya Chantal bersembunyi di sudut ruangan dekat dengan vas bunga besar. Siapa yang memindahkan Chantal di sini, pikir Britney. Pasti ini kerjaan Brandon atau Aaron, pikir Britney kembali. Britney menaiki anak tangga sambil memeluk Chantal dan tangan kirinya memegang tangkai mawar dengan hati – hati. Karena takut melukai tangannya.   

“ Hoaaaaaammmmm. “ Britney menguap. Ia meletakkan Chantal di atas kasurnya dan meletakkan mawar di dekat lampu duduk di samping tempat tidurnya. Britney menengadah ke atas di langit – langit kamarnya ia melihat ada seekor laba – laba yang bergelantungan. Kemudian laba – laba itu menurunkan jaringnya dan kini ia telah berjarak lima centimeter dari hidungnya. Laba – laba itu hinggap di atas pipinya Britney, ia menghempaskan laba – laba itu ke dinding. Sontak Britney mengalami gatal – gatal di pipinya. Spontan ia menggaruk – garuk pipinya. Kali ini rasa gatal itu menyebar ke bagian – bagian tubuhnya yang lain. Britney beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke arah cermin.

“ Nooooooooooooooooooooo. “ Britney berteriak sejadinya

Wajahnya penuh luka disertai nanah dan darah. Seolah ada serangga yang sedang hilir mudik dari wajahnya menuju tangan dan kakinya. Ia terus menggaruk tangan, leher dan pipinya. Ia melihat sekelebat bayangan dari cermin. Sepertinya ada yang memperhatikannya. Ia melihat ke arah belakangnya. Tidak ada siapa – siapa disana.

Chapter III

Vivian

Britney berusaha membuka pintu kamarnya, sepertinya terkunci. Ia melihat seorang gadis seusianya datang menghampirinya. “ Aku menyukai ini. “ Tukas gadis pucat itu sambil memegang rambut Britney. 

Gadis itu memutar – mutar kepalanya. Perlahan kulit pipinya membusuk dan daging di wajahnya berguguran. Sehingga Britney bisa melihat dengan jelas tengkorak gadis itu. Ia ketakutan dan berteriak sejadinya. Wajah Britney memerah, jari – jarinya gemetaran dan ia diliputi rasa dingin yang kuat. Ia berusaha membuka pintu kamarnya namun sepertinya ada yang menahan dari luar. Di dalam kamarnya tiba – tiba muncul genangan darah kental dan telah memenuhi lantai kamarnya.

 “ Tidakkkkkk. “ Britney terbangun di atas tempat tidurnya. Ternyata itu hanya mimpi. Untunglah. Ia berkeringat dan wajahnya terlihat pucat. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya. Ia menuruni anak tangga dan menuju dapur. Ia mencari aunty Stella maupun uncle Sam dan kedua adiknya. Mereka semua tidak ada di sana. Kembali ia melihat ada seorang gadis kecil sedang bermain dengan sebuah boneka di ruang tamu. Terdengar bunyi piano yang memainkan musik pachelbel’s canon. Menambah kegalauan suasana hati Britney.     

“ Itu bonekaku. “ Tukas Britney sambil menunjuk dengan jari telunjuk kanannya pada Chantal, boneka yang baru ia temukan.

“ Bukan, ini milikku. Lihat ada nama dibelakang boneka ini. Namanya Vivian. Itu namaku, karena boneka ini pemberian ayahku dan diberi namaku supaya tidak tertukar dengan punya kakakku. “ Tukas gadis itu.     

Seketika Britney menggigil dan mengingat bahwa gadis ini muncul di dalam mimpinya tadi dan ia hampir melihat rangka tengkoraknya. Tidak biasanya Britney merasa takut, karena ia terkenal sangat pemberani. Perlahan namun pasti, Britney meninggalkan ruang tamu dan berusaha berlari menuju dapur. Ia berusaha membuka pintu dapur, pintu itu terasa macet. Sekonyong – konyong gadis yang bernama Vivian itu sudah muncul di belakang Britney.

“ Ini untukmu. Kalau kamu mau. “ Tukas Vivian dengan senyumnya yang kaku

“ Tidak, tidak untuk kamu saja. “ Ucap Britney sekenanya sambil berusaha membuka pintu dapur.

“ Inikan punya kamu. Jadi terimalah. “ Tukas Vivian seraya memaksa.

Secara serta merta Vivian menghempaskan boneka itu ke dada Britney. Britney berusaha menolaknya. Vivian terlihat marah. Ia mengambil boneka itu menarik kepala boneka itu dan sontak beberapa kelabang, laba – laba dan lebah keluar dari tubuh boneka itu. Dari kepala boneka itu keluar lalat – lalat hijau menjijikkan dan berbau busuk. Vivian lalu tertawa terbahak – bahak. Ia merasa puas melihat Britney merasa ketakutan.

“ Dasar bodoh, kamu pikir saya takut sama kamu. “ Teriak Britney sambil menampar Vivian. Vivian memegang pipinya. Ia terlihat murka. Ia mulai memelintir rambutnya seketika rambutnya terkepang dengan sempurna. Yang menjadi aneh, kini kepangan rambutnya menjadi panjang dan kedua kepangannya kini menjulur lancar ke arah leher Britney. Kepangan itu mencekik leher Britney. Wajah Britney seketika memerah seperti tomat, ia seperti tidak bisa bernafas.

“ Lepaskan aku, dasar gila. “ Teriak Britney sambil berusaha melepaskan lilitan kepangan rambut Vivian.

“ Coba saja, kalau bisa. “ Ucap Vivian sambil tersenyum sinis.

Vivian seperti kehilangan kendali, ia menunjukkan wajah aslinya. Sekujur tubuhnya seketika membusuk dan daging – daging tubuhnya berguguran. Kini tengkoraknya terlihat sangat jelas. Britney yang kehabisan nafas, tak kuasa memperhatikan pemandangan mengerikan di hadapannya. Kini ia muntah. Britney sontak terjatuh setelah mendapatkan sebuah pukulan dari Vivian tepat di ulu hatinya.

Chapter IV

Little Picnic

Britney berusaha memegang kepalanya yang sakit. Ia melihat ke arah sekelilingnya, ternyata ia masih berada di dapur. Entah berapa lama ia berada di sana. Britney berusaha keluar dari pintu dapur. Ia melihat adiknya Brandon sedang berada di ayunan yang dibuat oleh uncle Sam. Sedangkan Aaron seperti biasa tertidur pulas dan ia tertidur dalam dekapan uncle Sam. 

Aaron melingkarkan tangannya ke leher uncle Sam. Sepertinya sangat nyaman tidur di sana. Mengingat badan uncle Sam terlalu berotot harusnya bocah itu tidak nyaman, tidur beralaskan badan yang terlalu keras, haha. Biasanya saat siang hari di bawah pepohonan rindang. Aunty Stella menggelar tikar untuk piknik kecil dan menyediakan panganan kecil, karena hal itulah yang disukai oleh keponakan – keponakan tercintanya.

“ Dasar anak manja, masak tidur harus di gendong segala. “ Tukas Britney pelan sambil melihat ke arah uncle Sam yang menggendong adiknya di dekat danau.  

Lho, sejak kapan Chantal ada di sana ? Pikir Britney. Chantal sudah terbaring di atas tikar, padahal Britney meninggalkan Chantal di atas tempat tidurnya.

“ Aunty, siapa yang bawa Chantal ke sini ? ” Tukas Britney sambil menunjuk Chantal yang tertidur kaku.

“ Lho, kan tadi kamu yang taruh di sana. Bukannya kamu juga yang membantu Aunty ikut membuka tikar ini? “

“ Tidak Aunty, aku baru saja ke sini. Aku dari tadi ada di dalam rumah. “ Ucap Britney seolah tidak percaya dengan yang baru dikatakan aunty Stella.

Aunty Stella nampaknya mudah sekali lupa. Ia sepertinya kebingungan, karena terlalu banyak yang dikerjakannya. Hingga ia tidak bisa mengingat apakah keponakannya sudah datang atau belum.

“ Sudah, tidak usah dipersoalkan siapa yang bawa boneka itu keluar atau tidak? Sekarang kita coba kue cubit buatan aunty Stella. “ Ucap uncle Sam yang masih menggendong Aaron.

Karena Aaron yang paling kecil diantara mereka. Membuat ia sangat manja dan memang kalau di rumah. Ayahlah yang selalu menggendong Aaron. Postur tubuh ayah yang tinggi dan sama kekarnya dengan uncle Sam, membuat bocah itu nyaman digendong oleh uncle Sam. Ditambah lagi wangi tubuh ayahnya persis dengan wangi tubuh uncle Sam. Hal itu pula yang membuat ia senang berlama – lama dalam pelukan uncle Sam.  

“ Brandon, kemari nak. Ayo coba kue cubit buatan aunty. “ Teriak aunty Stella

Brandon turun dari ayunan kemudian ia menuju kerumunan Britney, aunty dan uncle nya. Aaron akhirnya bangun juga, masih dalam gendongan uncle Sam, ia mengambil satu kue yang ditawarkan aunty Stella, mengunyahnya perlahan dan kembali tidur. Ia tetap tidak mau turun dari gendongan uncle Sam. Britney berjalan ke arah danau. 

Ia terpengarah, karena air di danau berubah menjadi darah kantal. Ia berusaha mengucek matanya beberapa kali, untuk memastikan apakah ia sedang bermimpi atau tidak ? Dari pandangannya ke sekeliling danau, Britney menemukan dua orang bocah seusia Brandon, sedang berada dipinggir danau. Mereka memiliki wajah yang kaku dan pucat. Dan apa yang mereka lakukan sangat menjijikkan. Mereka mengambil air danau yang telah berubah menjadi darah kental itu dan meminumnya dengan tangan sebagai wadah untuk meminumnya. Britney tidak takut sama sekali, ia menghampiri kedua anak itu.

Setelah puas minum air darah. Kedua anak itu berdiri dan Britney bisa melihat kaki kedua bocah itu tidak menyentuh tanah. Dan seolah mereka menyeringai puas karena telah minum air darah dari danau. Seketika mereka menghilang begitu saja. Britney mulai bertanya – tanya. Ada apakah gerangan dengan semua ini. 

Mengapa ia mengalami kejadian – kejadian mengerikan seperti ini. Britney berlari meninggalkan danau dan menuju tempat aunty Stella sibuk mengeluarkan panganan lainnya. Britney duduk ditikar dan merebahkan tubuhnya di atas tikar, ia menyukai suasana siang di bawah pepohonan rindang sungguh menyenangkan baginya. Ia berusaha merenggangkan otot – ototnya, tanpa sengaja ia memegang bonekanya, Chantal. Chantal memiliki rambut yang indah dan lembut, sehingga Britney suka sekali dengan boneka itu. Britney mengambil Chantal dan menuju ayunan di sebelah Brandon.

“ Britney, your doll is bleeding ! “ Ucap Brandon sambil menunjuk ke arah Chantal.

“ What, no she’s not ! “ Tukas Britney membela diri

“ But, it’s true. “ Ucap Brandon untuk mempertegas ucapannya.

Britney melihat ke arah Chantal dan ia tidak berdarah sama sekali. Brandon tetap berkilah bahwa ia melihat Chantal sudah penuh dengan darah. Apakah itu hanya halusinasi Brandon ataukah memang kenyataan? Kini Britney telah bermain ayunan disamping Brandon sambil memangku Chantal.

Chapter V

Dark Jungle

“ Twinkle twinkle little star…… “ Britney menyanyikan lagu kesukaannya untuk Chantal                

Chantal mengedipkan matanya. Nampaknya ia senang berada di ayunan. Britney kehilangan kendali ia mengayunkan ayunannya semakin tinggi. Entah dari mana kekuatan itu. Ia terpental hebat hingga mencapai belukar. Di dalam semak – semak yang rimbun, Britney merasakan ada sepasang mata yang memperhatikannya. 

Ia masuk ke dalam semak – semak. Suasana di sana cukup gelap karena banyak pepohonan besar yang tumbuh di sana. Britney merasakan ada tangan yang menggapainya dan memegang pundaknya. Sesosok gadis seusianya yang mirip dengan Vivian muncul dari belakang. Wewangian tanah basah menghipnotis kalbu Britney, banyaknya ranting – ranting kering yang menghampar dalm kegelapan hutan, layaknya tulang – tulang manusia yang mengerikan. Suara burung – burung aneh memberikan suasana hutan menjadi sangat menakutkan. Kali ini Vivian menengadah ke atas dan menyebutkan sebuah mantera kuno yang membelah langit – langit menjadi gelap gulita.

“ Azakamare Stupedo Rianeatarakusino Makaresibditukuna Bateulimabaika Badakabra “ Teriak Vivian memekik keheningan hutan.

Guntur menyambar, kilat menyambar – nyambar. Terdengar tangisan anak – anak kecil yang membahana di seluruh hutan. Lolongan serigala memekik telinga seolah sedang mengumpulkan kawanannya untuk memangsa buruannya. Dari tubuh Vivian keluar asap hitam, bola matanya naik turun, kepangan rambutnya menjulur ke kiri dan kanan dan membelit dua pepohonan besar yang berada di sampingnya. Kepangannya berhasil membelit pepohonan kokoh dan mencabut kedua pepohonan itu sampai ke akar – akarnya. 

Dari dalam tanah keluar ratusan boneka – boneka bermandikan darah dan dari mulut mereka menyemburkan cairan hijau yang berbau busuk. Kali ini tidak main – main boneka – boneka itu menyerupai manusia dan sepertinya hidup. Boneka – boneka itu berusaha memanjat keluar dari dalam tanah. Satu persatu dari mereka menaiki tubuh Britney dan menggigit Britney.

“ Noo, let me go. Leavee me alone ! “ Teriak Britney

Jumlah boneka yang tak terbilang jumlahnya itu telah menggigit Britney dan sekujur tubuh Britney telah mengeluarkan banyak darah. Ia merasa kesakitan sekaligus jijik karena boneka – boneka itu berbau seperti mayat busuk. Ia tidak kuasa dan ingin muntah. Ada sebuah boneka yang paling besar. Boneka itu lompat dan naik di kepala Britney. Tangan – tangannya mencakar wajah Britney hingga menimbulkan luka – luka yang cukup serius. Dengan sekali hentakan, ia memegang boneka itu dan menarikdari kepalanya dan melemparnya sejauh dua meter. Britney berusaha melarikan diri ke arah semak – semak tempat awal ia terlempar dari ayunan.

Ia berusaha keluar, tapi tidak terduga dengan apa yang disaksikannya. Tempat apa ini, pikir Britney dalam hati. Saat ia telah keluar dari semak, bukannya tempat ayunan yang ia temukan. Justru sebuah hamparan kuburan – kuburan tua. Sifatnya yang pemberani tidak menyurutkan dirinya untuk mengeksplore kuburan – kuburan yang ada di sana. Ia berjalan dan ingin membaca tulisan di nisan dari setiap kuburan yang ada. Matanya tertuju pada sebuah nisan yang paling tua, karena warna batunya sudah sangat pudar. Vivian Kusuma Hardiansyah 1901 – 1912.

“ Vivian, sepertinya aku mengenali ini. “ Tukas Britney pelan

“ Iya, nama yang ada dibalik boneka itu. Apakah kuburan ini adalah kuburan Vivian. Tapi apa maksud dari semua ini ? “

“ Hati – hati dengan boneka itu.” Sebuah suara muncul entah dari mana datangnya.

“ Siapa di sana? “ Britney berteriak  

Britney merasakan ada yang sedang memanjat kakinya. Dia sontak kaget, seorang bayi kecil dengan gigi taring mencuat di bagian kiri dan kanannya sedang memanjat kakinya. Darah mengalir di pinggir bibirnya yang mungil. Britney berusaha menghempaskannya dan menendang bayi itu. Namun bayi itu sepertinya memiliki kekuatan yang tidak biasa. Britney berhasil menghempaskannya, namun bayi itu mengejarnya kembali. Britney berlari sekencang – kencangnya. Arwah Vivian tiba – tiba muncul dihadapannya dan menampar Britney hingga ia terjatuh, hingga wajahnya menyentuh tanah dan daun – daun kering yang berguguran.

“ Mengapa kau lakukan itu padaku, apa salahku padamu? “ Ungkap Britney membela diri karena lelah dengan rongrongan mahkluk astral yang mengganggunya sejak ia berlibur di rumah uncle Sam.

“ Sebenarnya apa sih maumu ? “ teriak Britney dengan penuh amarah.

Sekonyong – konyong Vivian melakukan gerakan kayang. Ia kini mengangkat kedua kakinya dan berjalan dengan bertumpu menggunakan kedua tangannya yang kokoh. Ia tertawa puas sambil mengucapkan beberapa mantera kuno yang tidak dapat dimengerti oleh Britney. Kali ini muncul boneka yang mirip sekali dengan Chantal. Hanya saja wajahnya terlihat bengis dan sangat menakutkan seolah menyimpan ribuan cerita yang ingin disampaikannya. Chantal dalam penglihatan Britney terlihat hidup dan memegang sebuah pisau kecil. Entah apa yang ingin dilakukan oleh boneka kecil itu. Ia sepertinya ingin menyakiti bahkan membunuh orang – orang yang berada dekat dengannya. Chantal mendongak ke arah Britney, disaat Britney lengah. Ia melemparkan pisau kecil ke arah Britney dan mengenai lengannya.

“ Aww, boneka sialan. “ Tukas Britney sambil menendang Chantal hingga tiga meter ke depan.

Chantal bangkit dan kini ia melayang berusaha bertumpu pada kedua kakinya yang terbuat dari plastik. Ia geram dengan apa yang baru dilakukan oleh Britney. Ia mengambil beberapa batu menggunakan kedua tangannya yang kecil namun kokoh. Ia melemparkan belasan batu kecil ke arah Britney. Britney berlari dan meninggalkan Chantal. Chantal tidak berhenti sampai di sana, ia melayang dan kini menghadang Britney sambil memegang pisau kecil yang tadi dilemparkan kepada Britney. Ia menuju wajah Britney dan berusaha menyayatnya menggunakan pisau tersebut.

“ Enyah kau dari hadapanku ! “ Teriak Britney sambil memegang tangan Chantal yang kecil mungil.

Britney menarik kedua tangan Chantal hingga lepas dari tubuhnya. Chantal meronta kesakitan. Dari kedua matanya mengeluarkan aliran darah segar. Sekejap dalam waktu hitungan menit. Tempat di mana Britney berdiri dipenuhi oleh banjir darah yang keluar dari mata Chantal.

Chapter VI

Warna aslimu

Britney merasa jijik dan berusaha beranjak dari sana. Chantal penuh murka, secara magic  kedua lengannya yang telah lepas dari tubuhnya masuk kembali ke tempatnya masing - masing. Kali ini ia benar – benar membenci Britney, ia melompat dan kemudian menjambak rambut Britney. Sejumput rambut Britney berada dalam genggamannya. Britney kesakitan ia naik pitam dan menendang Chantal hingga jatuh ke tanah. Ia menginjak Chantal, tetapi Chantal cukup sigap dan menyelamatkan dirinya ke balik semak.

“ Dasar boneka sial. Lihat nanti pembalasanku. “ Tukas Britney geram

Baru saja Britney ingin membalikkan tubuhnya. Ia melihat Vivian dibelakangnya. Ia menggendong sebuah boneka yang mirip dengan Chantal. Boneka yang dipegangnya jauh lebih baik dan terlihat imut. Boneka yang terlihat imut itu seolah hidup dan mulai turun dari dekapan Vivian. Boneka itu mengucapkan sebuah kata dan seketika Chantal muncul di hadapan mereka. Sepertinya Chantal adalah kembarannya. Britney kini dihadang oleh Vivian, Chantal dan kembarannya. Mereka bersiap menyerang Britney.

Chantal kini berdiri di telapak tangan kiri Vivian sedangkan kembarannya berada di telapak tangan kanannya. Vivian melempar kedua boneka mengerikan itu ke arah Britney. Seketika kedua boneka jahanam itu menggigit beberapa bagian tubuh Britney dan sekujur tubuhnya. Britney mengalami rasa sakit yang luar biasa. Ia tidak menyangka kenapa mereka memperlakukannya seperti ini.

“ Lepaskan, lepaskan aku. “ Teriak Britney, dari keningnya banjir gumpalan – gumpalan keringat sebesar biji jagung.

“ Britney, sayang bangun nak. “ Ucap uncle Sam.

Ternyata itu hanya mimpi.

“ Thanks God, it’s only a dream. “ Britney berucap sambil memperhatikan keadaan sekitar, ternyata ia tertidur di atas tikar saat piknik. Langit terlihat gelap dan sepertinya akan hujan. Mereka membereskan tikar dan barang – barang saat piknik dan membawanya masuk ke dalam rumah melalui pintu dapur. Britney masih memikirkan tentang mimpinya yang menyeramkan barusan. Ia menaiki anak tangga dan meluncur ke dalam kamarnya, ia ingin mandi untuk menyegarkan tubuhnya, akibat panas matahari siang yang menyengat. Britney masuk ke dalam ke kamar mandi, menutup pintu dan mulai menyalakan shower. Kesegaran yang dirasakan Britney saat air mancur membasahi rambutnya.

“ Hi Britney, can I join you. “ Sebuah suara muncul dari arah belakangnya

Sekejap ia melihat Chantal sudah berada di pinggir bathup.

“ Apa yang,  Oh Tuhan, dia bisa bicara. “ Tukas Britney penuh ketakutan.

Britney mengambil boneka itu dan melemparnya keluar dari kamar mandi.

Sekonyong – konyong, dari kamar mandinya mengalir darah segar. Dan dari kaca wastafelnya keluar tulisan dari darah. “ You are next. “

Britney bergidik ngeri, entah apa yang terjadi dan mengapa ia yang harus mengalami kejadian – kejadian seperti ini. Britney menyambar handuk dan mengeringkan tubuhnya. Ia berlari keluar dan memanggil paman dan tantenya. Uncle Sam naik ke atas kamar Britney dan bertanya ada apa gerangan. Britney mengatakan bahwa ada banyak darah di kamar mandinya. Uncle Sam memeriksa kamar Britney dan mengatakan tidak ada darah di sana dan kamar mandi itu bersih.

“ No way ! ” Ungkap Britney tidak percaya

Segera Britney masuk ke dalam kamar mandi untuk memeriksa, ternyata benar. Kamar mandi benar – benar bersih. Ia tidak percaya, dengan maksud dari semua ini.

“ Tapi, ini benar aku melihat banyak sekali darah di kamar mandi. “ Tukas Britney membela diri

“ Sudah Britney, uncle harus membantu aunty Stella membereskan kayu – kayu di gudang. “

“ Huh, baiklah kalau begitu. “ Ucap Britney sekenanya.

Brandon masuk ke dalam kamar sambil membawa mobil – mobilannya kemudian ia menuju di tempat tidurnya yang berada di samping tempat tidur Aaron. Ia membawa mobilannya dan menaruhnya di sebuah meja kayu kecil di samping tempat tidurnya. Brandon duduk di atas tempat tidur. Britney masuk ke dalam kamar Brandon untuk mencari permen karet yang biasa di ambil oleh kedua adiknya. Britney terpengarah hebat saat melihat adiknya Brandon sedang melayang – layang di langit - langit kamar. 

Britney menyaksikan dengan mata kepala sendiri ada asap hitam di sekeliling Brandon, ia melihat Brandon tidak sadarkan diri. Di pojok kamar ia melihat Aaron sedang duduk menghadap cermin di kamarnya. Ia sepertinya sedang bercakap – cakap dengan seseorang. Aaron membuka laci dari meja kecil di bawah cermin dan mengambil sebuah gunting berwarna hitam. Ia berbalik dan berlari seraya menghujamkan gunting itu ke arah Britney. Untung Britney cukup sigap, sehingga ia berhasil menutup pintu dan Aaron terhalang pintu. Ia berlari ke bawah memberitahukan uncle Sam dan aunty Stella. Seluruh kejadian aneh yang ia alami. Mereka bertiga menaiki anak tangga dan menuju kamar Brandon dan Aaron. Saat pintu terbuka, kedua adiknya sedang tertidur pulas.

“ Tapi sungguh, tadi mereka tidak seperti itu. “ Britney masih membela diri.

“ Sudah Britney, hentikan omong kosongmu. “ Ucap uncle Sam marah karena merasa dibohongi dua kali oleh keponakannya.

Siapa yang tahu, di balik kamar Britney. Chantal sang boneka jahanam, tengah tersenyum sinis. Merasa puas karena telah membuat kericuhan mengerikan itu. Britney merasa hopeless dan menuju kamarnya. Ia membantingkan dirinya di atas tempat tidur. Seketika, ia melihat ada seseorang yang sepertinya melihat dia dari kaca jendelanya. Britney bangkit dari tempat tidurnya dan menuju jendela. Ia membuka ventilasi kamarnya. Dari atas atap rumahnya, Chantal telah berdiri sambil memegang sebuah gitar milik uncle Sam, Chantal melayangkan gitar itu ke wajah Britney. Untung Britney sadar dan segera masuk ke dalam kamar. Gitar itu terlempar masuk dan jatuh di atas tempat tidur Britney. Walaupaun terdengar gaduh, kedua adiknya tetap tertidur pulas.

“ Siapa di sana? “ Tukas Britney.

Chantal mengambil kabel listrik dari atap rumah dan mulai menarik kabel itu dan menurunkannya melalui dinding kamar Britney. Ia menarik lapisan atas kabel itu supaya menjadi telanjang dan menaruhnya di bawah tempat tidur Britney, dengan harapan Britney mati karena kesetrum. Tindakan itu dilakukan Chantal sangat mulus dan hampir tidak terdengar oleh Britney. 

Entah dari mana datangnya boneka gila ini yang hendak menghabisi nyawa majikannya sendiri. Chantal seolah tidak pernah kehabisan akal untuk menakuti Britney. Bahkan tidak tanggung – tanggung ingin menghabisi nyawa Britney. Chantal kemudian merangkak dan perlahan masuk ke dalam kamar mandi.

 Ia meletakan puluhan paku payung di dalam bathup, menaruh kampak di atas pintu kamar mandi, meletakkan beberapa silet di tempat gantungan handuk, menyebarkan beberapa paku payung di bawah keset kamar mandi. Memaparkan serbuk lada di bagian dalam handuk. Setelah selesai melaksanakan niat busuknya. 

Perlahan ia keluar dari dalam kamar mandi merangkak menuju kursi kecil yang berada di ujung bagian kaki tempat tidur. Saat Britney melihat ke arahnya, ia telah tergeletak di kursi. Britney masih menganggap bahwa kejadian – kejadian tadi hanyalah halusinasinya saja. Lagian, mana mungkin boneka bisa hidup. Ada – ada saja pikirnya.

Chapter VII

Grandma Wilma

“ Lho, sejak kapan kamu disini. Seingatku, kamu tidak ada di sini ? “  Ungkap Britney sambil menggendong Chantal.  

“ You are so cute, my beautiful Chantal. “  Tukas Britney kembali

Britney membuka pintu kamarnya dan menuruni anak tangga. Ia ngeloyor menuju dapur, membuka kulkas dan saat pintu terbuka. Ia melihat sebuah kepala penuh darah berada pada rak kulkas bagian atas. Kepala itu seperti kepala nenek tetangga sebelah. “ Tidakkkkkk. “ Teriak Britney. Brandon, Aaron yang tertidur pun terbangun dan menghampiri Britney. Aunty Stella sekejap datang juga dan masuk ke ruang dapur. Mereka kaget seraya panik melihat dengan mata kepala sendiri ada kepala grandma Wilma di dalam kulkas.

“ Siapa yang gila melakukan ini ? “ Tukas aunty Stella sambil membanting pintu kulkas karena tidak percaya dengan yang disaksikannya.

Aaron dan Brandon ketakutan. Jari – jari kecil mereka mengerut, jantung mereka naik turun. Aaron yang lebih kecil menarik baju Brandon. Lima menit berlalu, akhirnya uncle Sam datang dan masuk ke dapur.

“ Ada apa ini ? “ Tukas uncle Sam sambil membuka kulkas dan wajahnya pucat. Ia beranjak memegang pundak Britney untuk mundur, ia menuju Aaron dan menggendong keponakannya itu. Aaron ketakutan dan langsung memeluk leher uncle Sam. Aaron menangis dan terlihat ketakutan.

“ Are you alright ? Don’t be afraid. ” Tukas uncle Sam kepada Aaron sambil tangan kirinya memegang kepala Brandon.

Brandon memeluk paha uncle Sam sambil berkata, “ I want to go home, I’m scared. “ Tanpa terasa air matanya berlinangan.

Sambil menggendong Aaron, uncle Sam berjongkok dan memeluk Brandon juga.

“ I’ll be here for you. No body will hurt you. “ Ungkap uncle Sam untuk menenangkan Brandon. 

Hanya membutuhkan beberapa menit, beberapa polisi masuk dan memeriksa kejadian perkara. Dan mencari setiap sela untuk mengungkap siapa pembunuh nenek tua renta yang baik hati itu. Grandma Wilma memang tinggal sendiri, kedua anak kembarnya tinggal di kota. Mereka mengunjungi ibu mereka setiap dua minggu sekali. Grandma Wilma terkenal baik hati dan senang mengobati binatang yang terluka. Ia senang tersenyum dan kepribadiannya sangat hangat. Kejadian ini sungguh mengubah suasana hati anak – anak kecil itu. Dari ingin berlibur dan mengalami pengalaman yang menyenangkan, akhirnya harus mengalami hal yang mengerikan seperti ini. Para polisi meninggalkan rumah uncle Sam dan dua orang polisi ditugaskan untuk menjaga rumah itu secara begantian. Jangan sampai terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.     

            Brandon dan Aaron merasa sangat ketakutan. Hingga malam itu mereka tidur bersama aunty Stella dan uncle Sam. Britney kesal melihat tingkah laku adik-adiknya yang penakut. Ia sendiri tetap tidur di kamarnya. Ia tidak perduli dengan kejadian gila yang baru mereka alami malam itu.

Tik tok. Bunyi jam dinding di kamar Britney. Entah berapa lama ia berusaha memejamkan matanya. Tetapi rasa kantuk belum juga dirasakannya.

“ Britney, Britney sayang. “ Sebuah suara memanggilnya.

Britney membuka mata, “ lho itukan suara Ibu, apa yang ibu lakukan di sini. “ Ucap Britney pelan. Britney menarik bed covernya ke samping dan bangkit dari tempat tidur dan turun dari tempat tidurnya.

“ Suara itu dari bawah. “ Tukas Britney pelan.

“ Ibu, ibu dimana ? Ibu datang kapan? “ Ucap Britney kembali

“ Britney sayang. “ Suara dari lantai bawah memanggilnya lagi.

Britney membuka pintu kamar dan hendak menuruni anak tangga. Ia mengikuti arah suara ibunya. Suara itu semakin terdengar jelas di ruang tamu. Ia menuju ruang tamu dan melihat dari ventilasi ruang makan, apakah masih ada polisi yang menjaga rumah uncle Sam.

“ Dasar, ternyata kedua polisi itu sudah pergi. “ Ucap Britney pelan

Seorang wanita mengenakan baju putih panjang duduk membelakangi Britney. Rambutnya cukup panjang dan lembut. Rambut itu terbang seolah ada angin besar di dalam ruang tamunya. Namun Britney tahu benar bahwa itu ibunya, karena bentuk tubuh, rambut dan gerak –geriknya mirip sekali dengan ibunya.

“ Ibu, aku kangen ibu. “ Ucap Britney sambil mendekati ibunya.

Wanita itu berbalik dan berbicara kepada Britney.

“ Anak ibu sayang. “ Ucap wanita itu.

Seketika wanita yang wajahnya mirip sekali dengan ibunya Britney itu, tiba – tiba kulit wajahnya membusuk, mengelupas dan belatung – belatung keluar dari wajahnya. Punggungnya bolong dan dari kuku – kukunya yang meruncing tajam keluar cacing – cacing berbau busuk. Sontak tangannya berusaha mencekik Britney. Britney ketakutan kedua lututnya gemetaran. Jari – jarinya kedinginan dan keringat dingin keluar di seputar wajahnya.

Britney berteriak, “ let me go. “

Britney masih berusaha menyelamatkan diri dari cengkraman mahkluk halus itu. Ia jijik dengan wajah wanita itu. Wajahnya yang mengerikan menimbulkan aroma busuk yang menyengat. Britney muntah dan tidak kuasa menghadapi lawannya. Ia mampu menggapai lampu duduk di samping sofa. Ia mengambil lampu itu dan prangggggggg.

Dihantamkannya lampu itu kepada wanita iblis itu. Seketika wanita itu menghilang. Britney berusaha berlari namun kakinya tersangkut kabel di bawah meja. Rupanya ada yang sengaja menaruh kabel itu disana. Kepalanya terantuk ujung meja dan spontan mengalirkan darah segar. Di bawah kolong meja, sang boneka pengkhianat, Chantal tengah mempersiapkan jebakan berikut untuk membunuh majikannya. Ia terlihat gesit dan masih saja semangat untuk menghabisi Britney. Ia telah mengambil pecahan kaca dari belakang rumah uncle Sam yang telah ia persiapkan sebelumnya. Chantal ingin melempar kaca itu tepat ke wajah Britney.

Chapter VIII

Mimpi buruk itu kembali datang

Sambil memegang dahinya, Britney berusaha bangkit dan duduk di sofa. Saat ia melakukan posisi duduk di sofa, sekonyong – konyong beberapa batu besar dari plafon atap rumah berjatuhan, entah siapa yang gila menaruh batu – batu itu di sana. Britney tertiban batu dan tubuhnya penuh dengan luka. Dalam sekali lemparan, Chantal yang telah pindah dan berada di pinggir sofa segera menghujamkan pecahan kaca dan berusaha menancapkannya ke dahi Britney.

 Namun kaca itu meleset, karena Britney tiba – tiba menunduk dan berusaha menggunakan kedua tangannya memindahkan batu besar yang menimpa kakinya. Kondisi Britney sangat memprihatinkan, ia berusaha teriak dan memanggil paman dan tantenya, namun sepertinya sia – sia. Pita suara Britney tidak mengeluarkan suara apa – apa. Britney tidak kehabisan akal, ia berusaha bangkit sambil tergopoh – gopoh, ia berusaha menaiki anak tangga dan menuju kamar paman dan tantenya. Kamar mereka terletak di samping kamar Britney dan adik – adiknya.         

“ Uncle Sam, aunty Stella please help me. “ Teriak Britney sambil menggedor – gedor pintu kamar paman dan tantenya.

Krek…. Britney membuka pintu kamar pamannya, ternyata tidak terkunci. Britney tidak percaya dengan apa yang terjadi di dalam kamar. Paman dan tantenya melayang – layang di udara berputar searah jarum jam. Kedua adiknya berlumuran darah tergeletak di samping tempat tidur.

“ Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkk. “ Teriak Britney

Britney menuju jasad Brandon dan Aaron lalu memeluk kedua adiknya.

“ Apa yang sebenarnya terjadi. “ Britney berkata,

Segala pertahanannya telah runtuh. Kini ia akhirnya menangis. Jiwanya yang pemberani akhirnya luluh lantak. Saat ia mendongak ke atas melihat paman dan tantenya sudah berputar – putar tak karuan. Britney semakin gila. Tiba – tiba pintu kamar terbuka, ia melihat dua mahkluk tak kasat mata masuk ke dalam kamar pamannya. Rambutnya panjang terurai. Rambutnya menutupi hampir sebagian besar wajahnya. Britney tidak tahu siapa mereka. Kedua mahkluk itu seolah menunjuk kepada uncle Sam dan aunty Stella. Lalu mereka merasakan ada kepenuhan di dalam diri mereka. Di depan kamar uncle Sam, Chantal tengah menyeringai dan tersenyum puas. 

Ia sepertinya sedang menantikan sesuatu. Secercah cahaya berkilauan menyelubungi tubuh Chantal. Ia terlihat makin muda dari biasanya. Chantal makin berseri – seri, kedua tumbalnya telah dipersembahkan. Sedotan energi merekalah yang menyegarkan Chantal. Ia tersenyum puas dan bangga dengan hasil kerja para budak yang telah menyembahnya selama ratusan tahun.   

“ Ohhh, tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkk….” Teriak Britney

Untunglah ini hanya mimpi. Britney terengah – engah. Ia berkeringat dan hampir gila memikirkan mimpi yang baru ia alami. Britney mulai memutar – mutar matanya dan berusaha mengingat kembali mimpinya.

“ Tidakkk, ternyata boneka itulah penyebabnya. “ Tukas Britney

“ Apa yang harus kulakukan ? “ Selorohnya kembali.

Britney menengok ke kursi tempat dimana ia meletakkan Chantal sebelumnya. Chantal tidak ada di sana. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan memeriksa semua tempat, bahkan sampai ke kolong tempat tidurnya. Chantal tidak ada dimana – mana. Britney bertekad bahwa ia harus membakar boneka itu, sebelum akan berlanjut kejadian – kejadian mengerikan berikutnya. Jangan – jangan pembunuh grandma Wilma adalah Chantal sang boneka terkutuk itu. Britney panik, ia takut, jangan sampai Chantal akan membunuh anggota keluarganya satu – persatu. Ia menuju kamar paman dan tantenya. Ia membuka pintu, ternyata kamar itu kosong tidak ada siapa – siapa.

“ Uncle, Aunty, Brandon, Aaron. Where are you guys ? ”

Ia mengelilingi rumah dan tidak menemukan satu orangpun di rumah. Sudah pukul sebelas lebih tiga puluh menit dan tidak ada satu orang pun di rumah. Ini sungguh gila.Britney memeriksa sampai ke belakang rumah, tetapi sia – sia tidak ada satu orang pun disana. Pikirannya menjadi gila, apa ini ada hubungannya dengan boneka sialan itu. Ditengah hiruk pikuknya suasana hati Britney, Chantal sedang berada di balik ruang santai. Intinya malam ini, Britney harus mati di tangannya. Iya atau tidak sama sekali. Britney masih berusaha mencari di mana boneka sialan itu berada.

Lolongan serigala di tengah malam, membuat Britney seperti orang gila. Bagaimana mungkin ia berada di rumah sendirian, sementara ada suara serigala di malam hari seperti ini. Britney berlari dan menuju setiap pintu, jendela dan menguncinya rapat –rapat. Britney menuju setiap kamar di lantai dua dan mengunci setiap pintu dan jendela. Kali ini, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk melawan bedebah cilik itu. Britney kembali turun ke lantai bawah. Ia menuju gudang dan mengambil kampak milik uncle Sam. Ia kembali mencari di sudut ruang. Tiba – tiba lampu mati. Britney tidak bisa melihat apa – apa, sambil meraba – raba dinding Britney berusaha menuju ruang tamu dan membuka pintu untuk memeriksa apakah saklar listrik di luar rumah dalam keadaan turun atau naik. Ia membuka pintu.

Krekk,,,, dan melihat ternyata listrik dalam keadaan turun, ia menekan kenop listrik ke atas dan

Wussssssssssssssssssss…………………

Sekonyong – konyong terasa ada angin hebat dan masuk ke dalam rumah uncle Sam. Pintu ruang tamu terbuka, seolah mempersilahkan tamunya untuk datang menghampiri rumah itu. Britney sontak kaget, ia buru – buru masuk ke dalam rumah. Menguncinya kembali, sambil nafasnya terengah – engah dan menyandarkan tubuhnya di balik pintu ruang tamu. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia hanya berserah pada kehendak sang Pencipta. Britney merasakan ada yang menggerayangi kakinya. Saat ia melihat ke bawah, ternyata benang rajutan aunty Stella yang mengenai kakinya.

“ Hufffttttt, oh my God. “ Tukas Britney pelan.     

Ia kembali menuju ke arah ruang santai. Di balik lemari kecil berdekatan dengan meja telepon. Chantal tengah asik membuat perangkap lilitan kawat berduri untuk membunuh Britney. Sambil wajahnya terlihat memerah dan matanya mencerminkan kebencian. Chantal melompat ke atas meja telepon sambil melemparkan kawat berduri dengan panjang hampir dua setengah meter. Kawat itu hampir mengenai kepala Britney. Tetapi Britney mengelak dan berhasil melarikan diri ke arah dapur.

“ Aaaaarhhhhhh, darn. “ Teriak Chantal   

“ Dasar, mahkluk apa itu? Sepertinya ada roh dalam boneka itu. Tidak heran mengapa banyak sekali kejadian menyeramkan setelah kehadirannya. “ Ucap Britney geram

Perlahan Britney merangkak dan menuju dapur ia mengambil semua pisau dapur. Dengan sekali lemparan. Sebuah pisau kecil menancap di dahi Chantal yang sedang berada di ruang santai. Chantal tertawa gila sambil melepaskan pisau yang menancap dahinya yang terbuat dari plastik. 

“ Kau takkan bisa menghancurkanku. Karena aku abadi. Huahahahahaa… “ Tukas Chantal puas

“ Sial, aku takkan membiarkannya. “ Ucap Britney.

Britney mengambil kampak yang ia bawa dan menyerang Chantal secara membabibuta. Belum juga Britney sampai ke tempat Chantal, Chantal telah melemparkan kawat durinya dan telah melingkar indah di leher Britney. Kampak ditangan Britney seketika terlepas dan ia berusaha melepaskan lingkaran kawat duri di lehernya. Darah mengalir deras di lehernya. Chantal semakin menarik belitan kawat duri di leher Britney supaya Britney semakin tersiksa. Wajah memerah seperti tomat dan pucat seperti mayat. Sepertinya Britney akan meregang nyawa malam itu.

Tiba – tiba guntur bersahut – sahutan disertai kilat menyambar – nyambar. Lolongan serigala terdengar kembali. Terdengar lantunan musik klasik di tengah malam, bayang – bayang gelap melewati rumah uncle Sam. Britney merasakan ada aura negatif disekitarnya, ia bisa merasakan adanya kuasa kejahatan sedang menyelubungi rumah itu. Britney hampir kehabisan nafas. Tiba – tiba tangannya menyentuh tang yang ditaruh uncle Sam di lantai pojok ruang santai. Ia mengambil tang yang agak jauh dari jangkauannya dan akhirnya berhasil. Dengan segenap tenaga ia memotong – motong kawat berduri yang telah merobek – robek lehernya yang kecil. Ia sungguh tak berdaya, akhirnya berhasil juga dan ia segera merangkak melewati ruang makan dan menuju dapur. Sambil memegang lehernya yang penuh dengan bercak darah kental, ia berusaha menghentikan darahnya, Britney hampir pingsan karena melihat darahnya sendiri. Ia tidak kuasa melihat darahnya menggenang di mana – mana.

            Ia harus kuat untuk menghadapi Chantal. Britney berusaha berlari kembali menuju ke tangga dan menaiki anak tangga. Dan berhasil sampai di lantai dua. Ia melihat ternyata kamar pamannya terbuka dan ia masuk ke dalamnya. Ia berteriak saat melihat paman, tante dan kedua adiknya terbujur kaku di atas tempat tidur.

“ Tidaaaaakkkkkkkkkkkkkkkk. “

Britney merasa bahwa pertahanannya telah runtuh malam itu dengan kejadian yang baru disaksikannya.

“ Ini gila, daripada aku ikut terbunuh di rumah ini, lebih baik aku segera keluar dari sini. “ Ucap Britney pelan.

Saat ia perlahan hendak menuruni anak tangga. Ia kaget karena Chantal telah berdiri di bawah anak tangga.

“ Apa yang kau inginkan dariku. “ Tukas Britney kepada boneka kecil itu sambil tangannya berusaha meraih guci besar bergambar gadis kecil yang berdiri di depan kamar pamannya.

Chapter IX

Serangan Bertubi - tubi

Setelah mendapatkan guci itu, ia melemparkannya ke arah Chantal. Seketika boneka itu terjatuh tertimpa remukan guci besar yang dibeli aunty Stella di China. Britney menuruni anak tangga secepatnya. Kemudian berlari menuju ruang tamu dan berusaha membuka pintu ruang tamu, namun pintu itu macet dan sekonyong – konyong Chantal telah berada di belakangnya dan menyayat betis Britney hingga luka dan mengeluarkan darah. Britney menendang Chantal dan akhirnya ia berhasil membuka pintu dan berlari keluar rumah. Ia berlari sekencang –kencangnya untuk menghindari boneka sialan itu. Dalam keadaan yang sangat gelap, Britney berusaha melihat keadaan sekitar, tidak ada rumah satupun selain rumah grandma Wilma. Dan rumah itu terlihat gelap dan mengerikan. Britney melewati rumah itu dan berlari terus hingga masuk ke dalam gelapnya hutan belantara. Hanya itu yang terpikirkan olehnya.

Britney tidak punya pilihan, ia harus menyelamatkan dirinya dari incaran boneka bodoh itu. Kali ini, Britney sudah berada di tengah hutan. Ia melihat ke arah sekeliling, yang ada hanya hutan lebat yang mengerikan. Ia merasakan ada yang menatapnya dari semak - semak. Saat ini yang dipikirannya adalah pulang kembali ke rumahnya bersama kedua orang tua yang ia cintai. Sejak kedua adiknya telah tiada dan ia hampir gila memikirkan ini semua. Seketika, hutan dipenuhi dengan asap putih, entah dari mana datangnya. Britney merasakan seperti ada seseorang yang sedang memegang pundaknya. Saat ia berbalik ia melihat seorang wanita yang mirip dengan grandma Wilma.

Wanita itu merasakan rasa sakit yang amat sangat. Ia memegang kaki dan tangannya. " Tolong aku, " ucapnya lirih. Sambil berkata kepada Britney. Ia semakin mengerang kesakitan. Wajahnya memerah dan ia memegang lehernya sambil meminta tolong. Seketika, ia mencabut kepalanya sehingga terlepas dari lehernya. Ia melemparkan kepalanya ke arah Britney. " Tidakkkkkk. " Teriak Britney sambil melempar kepala itu. Kepala itu tertawa lepas, seolah meledek karena Britney begitu ketakutan setengah mati. Kepala itu sekonyong - konyong melompat dan seketika menempel kembali di leher wanita itu. Kali ini, ia bertindak lebih jauh. Ia menarik tangan kirinya dari tungkai lengannya Dan melempar potongan tangannya ke arah Britney. Britney berhasil melengos dan berhasil menyelamatkan diri dari wanita iblis itu.

Britney Berlari terus ke dalam hutan. Kali ini sudah terlalu jauh. Wanita iblis itu masih saja mengejarnya. Wanita itu berlari cukup cepat. Kali ini kakinya sudah tidak menyentuh tanah. Urat - urat ditangannya mencuat keluar, hingga aliran darahnya bisa terlihat sangat jelas dengan kasat mata, kuku - kukunya meruncing tajam, lehernya ditekuk ke arah depan dan belakang. Wanita ini sungguh gila, ia sudah hampir mendekati Britney. Tangannya telah menggapai sejumput rambut Britney dan dengan satu hentakan ia menarik rambutnya dan menghempaskannya ke sebuah pohon tua.

" Aaaghhhhhh. " Teriak Britney kesakitan.

Wanita tua tertawa puas karena telah meng KO kan lawannya. Britney meringis kesakitan. Rupanya kini tak berbentuk lagi. Wajahnya penuh luka dan darah. Ia masih memikirkan kedua adiknya. Ia menyesal karena sering mengganggu kedua adiknya. Seolah ia ingin kembali ke masa lalu untuk membayar setiap perlakuan buruk kepada kedua adiknya yang manis dan menggemaskan. Britney menangis sejadi - jadinya. " Mengapa semuanya nampak tidak adil untukku " Britney meracau. Seluruh badannya sakit. Ia berusaha melarikan diri dari wanita iblis yang ingin membunuhnya. Britney mengambil langkah seribu dan masuk ke dalam semak - semak. " hahh, untunglah ia tidak menemukanku. " Tukas Britney merasa puas.

Britney merasakan kulitnya gatal - gatal. Banyak sekali nyamuk hutan yang menyisakan bentol - bentol ditubuhnya. Britney terus melakukan perjalanan tanpa arahnya. Ia berharap menemukan orang yang bisa menolong dia. Krekk, krekk. Britney melihat ada beberapa mahkluk yang menghampirinya secara tiba - tiba. " Apa itu. " Tukas Britney. Ia kaget setengah mati. Sekelompok mahkluk kerdil. Dengan wajah mengerikan, rambut yang tebal dan gigi taring yang sangat mengerikan. Datang dan melompat diatas tubuhnya. Britney terjatuh dan mahkluk - mahkluk itu mengeluarkan tombak kecil mereka dan mengoyak pori - pori kulit Britney. Lantas, darah segar kembali keluar dari tubuhnya. Britney menyingkirkan mahkluk - mahkluk itu satu persatu. Dan melempar mereka dengan satu kali hempasan. Britney berlari kembali ke dalam hutan. Wewangian tanah basah merasuk ke dalam kalbu. Bulan purnama mengintip dari segerombolan awan gelap. Daun - daun terlihat basah, padahal tadi tidak hujan. Britney terus melangkahkan kakinya. Ia tidak sengaja mendengarkan ada anak kecil yang menangis dan memohon pertolongan. Britney berusaha mencari arah suara itu. Ia menerobos masuk pada pepohonan yang lebat dan ingin menolong anak yang kesakitan itu. Britney perlahan memindahkan sebuah batu besar dan menemukan seorang anak kecil yang sedang menangis. Anak kecil itu mirip sekali dengan frank, sepupu jauh yang tinggal di kota Greenland dekat lembah Majani. Britney bertanya pada anak itu. " Mengapa kamu menangis. " Anak yang berusia kurang lebih lima tahun itu menangis tersedu - sedu. 

Kemudian anak itu menarik lidahnya dan mencabut lidahnya hingga keluar dari kerongkongannya. Lalu ia tertawa gila. Rambut anak itu seketika memanjang dan menutupi seluruh wajahnya. 

Seluruh anggota tubuhnya berjatuhan. Britney seketika menghindari anak itu dan segera kabur dari sana. Kali ini anak itu merangkak sambil mengejar Britney. Wajah anak itu seperti mayat yang telah membusuk berhari - hari lamanya. Britney menunduk dan mengambil sebuah batu. Ia menghantamkan batu itu kepada bocah mengerikan itu dan sejenak anak itu terjatuh. Britney memiliki waktu untuk melarikan diri. Dengan sigap ia berhasil masuk ke dalam pekatnya kegelapan. Britney terus memacu langkahnya dan tetap berharap akan adanya keajaiban. Datangnya pertolongan untuk dirinya. Ia sudah tidak sanggup lagi. 

Darah dan keringat yang mengucur deras membuat ia kehilangan akal. Ia sempat berpikir mungkin beginilah takdirnya sebelum ajal menjemputnya. Sreeekkkk. Britney melihat semak – semak di sebelah kirinya bergerak. Ia yakin pasti akan ada kegilaan lainnya yang akan terjadi. Benar saja, karena tiba – tiba, Chantal sang boneka setan itu sudah berada di dalam semak. Segala kemampuannya akan dipergunakan untuk menghabisi lawannya Britney. 

Chantal sudah tidak sabar untuk segera mencapai keabadian dan menjadi boneka terabadi sepanjang masa. Ambisinya yang gila telah menghalau keterbatasannya sebagai sebuah boneka. Ia harus mencapai sebuah kesempurnaan dan keabadian, sehingga ia akan mempan bila diterjang oleh apapun juga. Chantal keluar dari semak – semak dan melompat ke arah Britney. Ia mencakar wajah Britney hingga wajah Britney sudah penuh dengan luka dan darah. Chantal menarik sebuah tali yang bergantung. Dan kemudian sebuah perangkap dari atas jatuh dan langsung mengurung Britney.

“ Let me go. “ Teriak Britney

“ Nobody will hear you in the middle of the dark jungle. Hahahaha “ Ucap Chantal dengan santai

Chapter X

Penglihatan

Chantal telah menyiapkan beberapa kayu untuk membakar Britney supaya ia dapat segera mampus dalam kobaran api yang panas. Britney mencari celah dari kerangkeng yang mengurungnya. Ia berusaha keluar dari sana dan melarikan diri dari boneka setan itu. Perasaan Britney campur aduk kala itu. Ia mungkin sebentar lagi akan merengang nyawa. Dalam perasaan takut tanpa akhir itu, tiba – tiba Britney mengalami sebuah penglihatan dan dibawa pada sebuah era Sembilan belas lima puluhan.

Saat itu setiap penduduk mengenakan celana cutbray dan para pria memelihara rambut dan jambang mereka yang gondrong. Seorang gadis kecil dengan rambut kepang dua mengenakan dress berwarna hijau sambil tangan kirinya menggendong sebuah boneka imut. Kelihatannya ia sangat menyukai boneka itu, karena beberapa kali ia memeluk dan mencium boneka itu. Anak itu terus saja menggendong boneka yang disukainya dan menaiki tangga untuk menuju kamarnya, kemudian meletakkannya sebentar di atas tempat tidurnya. Anak itu mengambil sarung tangan dari dalam lemari dan mengenakannya. Saat itu udara sangat dingin, anak itu terlihat kedinginan, kemudian ia mengambil syalnya yang berwarna merah dan melingkarkan di lehernya.

“ Keisyaaaa. Apakah kamu sudah siap. Ayo sayang, turunlah segera. “  Ucap suara dari lantai satu, sepertinya suara itu adalah suara ibunya.

Saat Keisya berbalik, boneka itu tengah berdiri di atas tempat tidurnya dan memegang kedua ujung syalnya. Boneka itu mencekik Keisya. Wajah Keisya membiru dan memucat. Ia berusaha melepaskan tarikan syal yang dilakukan oleh boneka pembunuh yang mirip sekali dengan Chantal. Keisya meregang nyawa di kamarnya, ia telah dihabisi oleh boneka yang bisa bergerak dan terlihat hidup. Seketika ada aura yang tersedot keluar dari tubuh Keisya dan masuk ke dalam boneka laknat itu. Sekonyong – konyong, boneka itu menjadi awet muda dan berseri. Ia mengeluarkan cahaya berkilauan. Cahayanya memantul – mantul melalui cermin kecil di kamar Keisya. Boneka itu menyeringai puas atas apa yang telah dicapainya.      

"Akishtagusaba jikasamatakasu shibadithagitanakama suytkiudkidntun. " Teriak boneka itu mengucapkan mantera aneh.

Dalam penglihatan itu, Keisya mengalami penyedotan seluruh energi dari dalam tubuhnya. Ia terlihat mengeriput, dagingnya seolah tersedot sehingga meninggalkan kulitnya saja. kemudian boneka yang diberi label Vivian di tengkuknya itu mulai turun dari tempat tidur dan merangkak menuju pintu kamar dan perlahan menuruni anak tangga. Ia menuruni anak tangga perlahan. Anak tangga yang dilapisi karpet merah sungguh mengganggu bagi Vivian. Boneka ini merasa aneh dengan warna merah. 

Sehingga ia segera meluncur dari setiap anak tangga. Akhirnya ia sampai juga di lantai satu. Sambil melihat ke arah kanan dan kiri, Vivian mulai menuju kepada seorang wanita muda dan seorang pria yang sedang duduk di ruang santai. Vivian menarik kabel yang terletak dibawah rak buku. Perlahan ia mengendap ke belakang kedua pasangan itu dan melayangkan kabel telanjang yang terkontak dengan aliran listrik ke leher pria dan wanita itu.
" gijhyguthbbjjiikjjuht hyuktsakamanabu jakiyjtannakasidtigj nhyukrakshjituk " teriak Vivian kembali melancarkan mantera – mantera kuno.

Vivian kembali terlihat awet muda dan terlihat berseri - seri. Kulit kedua pasangan itu seketika mengeriput, seluruh daging mereka tersedot dan menyisakan kulit saja. Setelah puas mencapai keabadian Vivian kali ini mampu berdiri tegak, kemudian ia keluar melalui jendela. Dengan jari - jari kecilnya ia mengangkat dua jerigen berisi bensin. Ia menyiram bensin ke rumah itu dari ujung ke ujung sambil tersenyum puas. Dengan bangganya ia menyalakan korek api dan blesssssssssssss, seketika rumah itu dilalap si jago merah. Saat lidah - lidah api sedang menyala. Vivian merangkak melewati pohon yang terletak di depan rumah dan membaringkan tubuhnya di samping tempat sampah. Para tetangga di kompleks itu keluar dan berlari menuju rumah itu dan mengetuk pintu rumah yang dilalap api. Tidak ada balasan suara dari dalam rumah.

" Sepertinya mereka, sudah terbakar. " Tukas seorang ibu yang menitikan airmata sambil menggenggam tangan putrinya dari seberang rumah itu.

Putri kecilnya melepaskan genggaman ibunya, kemudian berjalan mendekati rumah yang terbakar itu.
" Sayang, apa yang kamu lakukan? " Tukas ibu itu sambil mengejar putrinya.

Sang gadis kecil menuju tempat sampah dan mengambil boneka sialan itu.
" Mommy, look what I found. I want her. " Tukas anak kecil itu.

Ibunya melihat apa yang ditemukan anaknya sambil menarik anak itu menjauh dari rumah yang sudah hampir rata akibat lalapan api. Anak itu merasa senang dengan penemuannya. Ia menggendong boneka itu dan masuk ke dalam rumah.
Dalam penglihatan yang nampak nyata itu, Britney melihat gadis kecil dan keluarganya terbunuh. Boneka itu telah berpindah sampai ke keluarga yang ke enam puluh lima. Sebuah penglihatan yang Britney rasa, seperti mengenali salah satu orang diantaranya.

" Lho, itu kan aunty Stella sewaktu kecil. No wayyy. " Tukas Britney pelan.

Ternyata boneka itu berhasil masuk di rumah aunty Stella, tapi bagaimana mungkin ia tetap hidup. Sedangkan semua keluarga yang ditempati oleh boneka itu pasti akan mati. Mengapa aunty Stella tetap hidup sampai hari ini. Entah apa yang sebenarnya direncanakan oleh boneka gila itu. Apakah aunty Stella memiliki sebuah kekuatan. Hingga ia tetap selamat sampai hari ini. Yang jelas, setiap rumah keluarga yang ditempati oleh boneka itu, ternyata ada yang selamat juga, contohnya tantenya Stella maupun dirinya.

 Secercah harapan bagi Britney, bila auntynya selamat dari cengkraman boneka gila ini. Harusnya ia bisa selamat juga. Britney merasakan ada dorongan yang kuat untuk menyelamatkan dirinya. Britney meraba celana pendeknya. Ternyata ia masih menyimpan pisau kecil yang terselip di gunting kuku.

“ Thanks God, ternyata masih ada. “ Tukas Britney pelan.

Ia memotong simpul dari tambang kerangkeng itu untuk menyelamatkan dirinya. Agak sulit awalnya. Namun akhirnya ia berhasil membuka salah satu jalinan bambu yang dijadikan kerangkeng itu, kemudian perlahan Britney meninggalkan Chantal. Namun boneka itu terlihat lebih cerdas. Ia menaruh jebakan berikutnya, Britney terjatuh karena tidak melihat ada tali yang dipasang di samping kerangkeng. Britney terjatuh dan masuk ke dalam sebuah lubang yang cukup dalam, sepertinya tempat itu adalah sumur tua. Britney mengalami luka parah, karena sumur tua itu sudah tidak ada airnya, tubuhnya menggesek batu – batuan di dalam sumur dan lebih parahnya, ia tidak bisa menggerakkan kakinya.

“ Oh Tuhan, mengapa aku tidak bisa menggerakkan kakiku. “ Tukas Britney sambil memegang kakinya. 

Dari dalam sumur, Britney menengadah ke atas. Sepasang mata Chantal melihatnya ke bawah dan berkata.

“ You are next, hahahahahahaha. “

Britney berusaha berdiri sambil memegang kakinya, tetapi ia tidak sanggup untuk berdiri di atas kakinya. Ia meringis kesakitan.

“ Aku hanya ingin orang tuaku dan aku menginginkan tempat tidurku saat ini. Aku lelah Tuhan. Somebody help me, please. “ Tukas Britney sambil menangis.

Britney masih memegang kakinya, saat ia mencoba berdiri. Ia merasakan ada sebuah kekuatan yang mengangkat dirinya dari dalam sumur. Tiba – tiba ia melayang dan sampai di atas hutan. Kali ini, Britney terhipnotis oleh kekuatan itu dan kini ia terbaring kaku di atas sebuah meja pemujaan. Tangan dan kakinya terikat, sepertinya ia siap untuk dipanggang dalam api. Inilah maksud dari semua itu, apakah Britney akan dijadikan tumbal terakhir supaya Chantal mencapai keabadian yang hakiki. Britney akhirnya sadar dan berontak. Ia berharap supaya dilepaskan dari ikatan di atas meja persembahan. Kilatan – kilatan api telah menyala di sepanjang meja persembahan. Inikah akhir dari hidup Britney ?

Chapter XI

Meja Persembahan

 

“ Lepaskan aku, boneka bodoh. “ Tukas Britney

“ Hey, kamu pikir siapa yang bodoh. “ Tukas Chantal sambil melakukan salto dan melompat di atas tubuh Britney.

Chantal terlihat sangat ringan dan tubuhnya seakan lentur. Apakah ia hampir abadi, karena telah membunuh uncle Sam, aunty Stella dan kedua adiknya.

“ hellpppp meee !!!!!!!! “ Britney berteriak sekencang – kencangnya.

“ Dasar manusia bodoh, kamu teriak ribuan kali juga tidak ada satupun yang akan mendengar. “ Ucap Chantal santai.

“ Asikatuhakayau binyumakasiotolipikanuhk akhirtnairakintiajkulj lkukuoiujhiuohohbn. “ Chantal mengucapkan kembali mantera kuno.

Seketika asap hitam menyelubungi mereka. Britney merasakan aura kegelapan di sekelilingnya. Ia kepanasan akibat kobaran api yang semakin hebat. Seketika muncul puluhan arwah gadis – gadis seusianya.

“ Oh Tuhan, apakah mereka adalah korban Chantal selama ini? Sepertinya mereka adalah korban Chantal. “ Ucap Britney pelan

Arwah – arwah gadis itu mengelilingi meja persembahan tempat Britney terbaring dan mereka terlihat sangat menyeramkan. Britney tidak ingin menjadi seperti salah satu dari mereka. Ia harus menghentikan kegilaan ini.

“ Let me go. Let me go !!!!!!!! “  Britney kembali berteriak.

            Angin kencang menerpa Britney cukup kuat. Pohon – pohon beserta dedaunan disekelilingnya bergoyang cukup kuat. Sekonyong – konyong dari dalam tanah muncul beberapa boneka yang sangat menyeramkan. Hal tergilanya adalah dari dalam tanah, keluar sebuah pohon beringin berusia ratusan tahun. Pohon itu berdiri kokoh dan boneka – boneka kecil bergelantungan di pohon tua itu dan mengeluarkan suara – suara tangisan bayi. Britney merasa sangat terganggu dengan tangisan – tangisan itu. Angin semakin kencang disertai guntur dan kilat. Hujan turun dan seketika api di meja persembahan mati.

“ Inilah korban yang terakhir, kepadanyalah kuberkenan. “ Sebuah suara membelah langit.

Chantal berdiri di depan meja persembahan. Tangannya direntangkan di atas bumi dan langit.

“ Sembah sang Raja, kupersembahkan korbanku yang terakhir untuk kejayaan penguasa alam kegelapan. “ Ucap Chantal tegas sambil berlutut seolah ada yang disembahnya.

Lalu muncul tanda dari langit, seorang gadis berselubungkan matahari dengan enam puluh enam bintang di atas kepalanya. Gadis itu menyeringai, seolah tuaian sudah siap untuk segera dipanen. Ia turun ke bumi untuk menuai panenan yang telah dipersiapkan ratusan tahun lamanya dan telah dinubuatkan bahwa akan ada sang korban terakhir untuk menjemput sang penguasa kegelapan. Terdengar musik pachelbel’s canon menambah kalutnya perasaan Britney. Ia tidak menyangka bahwa akan serumit ini persoalannya. 

Apa yang sebenarnya terjadi ? Musik itu mengalun indah seraya munculnya balatentara boneka memenuhi kegelapan malam. Hanya ada obor – obor yang menerangi kegelapan malam setelah hujan yang membasahi hutan lebat itu. Berupa – rupa boneka yang memiliki wajah sangat menyeramkan berbaris layaknya prajurit sedang bersiap untuk bertempur.

Sang penjagal telah keluar dari persembunyiannya dan bersiap untuk menghabisi Britney. Gadis berselubungkan matahari telah turun dan menginjak kakinya di atas bumi. Gadis itu berkilauan dan mengenakan sebuah gaun berwarna biru keemasan. Ia terlihat sangat cantik dan wajahnya mirip sekali dengan aunty Stella saat masih remaja. Mahkota enam puluh enam bintang di atas kepalanya menambah kharisma dan keanggunannya. Tidak lupa, untaian berlian indah melingkar indah di lehernya. Kulitnya yang halus bak pualam, menunjukkan eksistensinya layaknya seorang miss universe. Britney hanya bisa pasrah dengan apa yang dihadapinya kini. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi, nampaknya ini adalah takdirnya yaitu mati ditangan Chantal. Memang terdengar agak pesimis dan konyol. Tapi memang itulah yang terjadi.

Gadis cantik itu datang menghampiri Britney, ia membelai rambut Britney. Akhirnya sang tumbal terakhir akan dikurbankan. Britney merasa ketakutan karena tangan gadis itu terasa sangat dingin ketika menyentuh dahinya. Beberapa kali ia berusaha melepaskan ikatan tangannya. Api kembali dinyalakan oleh Chantal. Britney merasakan kulitnya sudah mengelupas karena panasnya kobaran api yang menyengatnya.

“ Pannaaaaasssssss. Panasssssssss. “ Teriak Britney

“ Tenang sayang, waktunya sebentar lagi. “ Tukas gadis itu pelan.

Britney berusaha menggerak – gerakan tubuhnya berharap salah satu ikatan tangan atau kakinya lepas.

“ let me go. Let me go ! ” Teriak Britney.

“ Asikatyahiujnjholiuhhhlkllj kihugyyyruewktub keyritkaanakanlakuku kauliyouohhoyuiouoiho. “ ucap gadis cantik itu mengucap mantera aneh dan seketika dari telapak tangannya keluar sebuah naga berkepala hiu. Naga itu meliuk – liukan ekornya. Dari ujung ekornya keluar kilatan – kilatan api. Naga berwajah hiu itu sungguh menakutkan bagi Britney. Britney sejak kecil tidak menyukai semua dongeng yang ada naganya. Dia selalu mengganggap bahwa naga itu konyol dan menyeramkan. Untung saja naga tidak ada dalam kehidupan nyata. Lain halnya dengan Brandon adiknya, Brandon sangat menyukai naga. Hampir semua mainannya adalah naga.     

Britney tidak kuasa menghadapi panasnya nyala api. Dalam keadaan yang tidak sadarkan, secara samar - samar ia melihat Chantal diliputi oleh asap hitam yang kelam. Tiba - tiba ia berubah menjadi seorang gadis cantik dengan bagian bawah tubuhnya seperti ikan duyung. Rambutnya coklat ikal, jari - jarinya lentik, ia memiliki tato bergambar naga, namun wajahnya seperti hiu. Gadis ini hanya mengenakan sepenggal kain menutupi dadanya. Di kepalanya mengenakan untaian rantai emas dengan leontin bergambar naga merah berkepala tiga. Naga merupakan lambang penghulu iblis. Yang menjadi inti untuk mencapai keabadian sejati. Kharisma dan auranya nampak nyata. Gadis itu memiliki dayang - dayang di sebelah kanan dan kirinya. Mereka mengenakan kain satin halus yang menutupi wajah mereka, sehingga hanya mata mereka saja yang terlihat. Sekonyong - konyong ratusan anak kucing berbaris. Mereka mengeong dan menggerakkan buntut mereka. 

Tak lama setelah itu muncul empat ekor kucing yang sangat kekar, dipunggung mereka terdapat sebuah kursi singgasana raja. Duduk dengan elegan dan berkharisma sebuah boneka nan tampan. Boneka itu mengangguk - anggukan kepalanya dan tangannya direntangkan ke kiri dan kanan. Boneka - boneka yang tergantung di pepohonan menunduk seraya menghormati sang boneka tampan yang ada di singgasana. Bahkan gadis yang bermahkotakan enam puluh enam bintang pun ikut berlutut menyembahnya. Siapakah boneka tampan ini, hingga seluruh mahkluk ikut menyembahnya.

Boneka tampan itu turun dari singgasananya. Ia berdiri dan seketika muncul asap hitam disekelilingnya. Boneka itu berubah menjadi seorang pria tampan, ia mengepalkan tangannya lalu dari kaki dan tangannya keluar untaian kain berwarna biru tua. Sebuah pakaian kerajaan yang sangat indah membungkus Indah pada tubuhnya yang kekar.

 Sebuah mahkota yang sangat indah terbang dari langit dan jatuh di atas kepala sang pria tampan itu. Dari dalam singgasana, muncul seorang boneka bayi yang sangat lucu dan tampan. Ia merangkak dan turun dari singgasana, lalu lutut -lututnya yang mungil menginjak punggung kucing – kucing yang kekar itu. Ia turun dan seketika asap hitam mengebul dan menyelubunginya. Boneka kecil itu berubah menjadi seorang bayi tampan. Di kaki dan tangannya terdapat sebuah gelang kaki dan gelang tangan terbuat dari emas yang sangat indah dan ratusan manik – manik berlian bertengger di atasnya. Bayi itu tertawa, di kala pria tampan itu menggendongnya. Bayi itu memeluk dan melingkarkan tangannya di leher pria itu.

“ Inilah Seth, sang putra sulungku. Kepadanyalah aku berkenan. “ Ucap pria itu dengan suara lantang

Segenap binatang- binatang datang menghampiri pria itu dan bayinya. Seluruh penghuni hutan itu datang berlutut dan menyembah bayi kecil itu.

Lalu Chantal yang telah berubah menjadi seorang gadis cantik, bagian pinggangnya ke bawah yang awalnya memiliki ekor duyung, tiba – tiba ekornya berubah menjadi sebuah kaki yang indah dan sangat jenjang.

“ Come here my little Seth. “ Ucap Chantal sambil mengambil bayi kecil itu dari sang pria berwajah tampan

Seth datang mencium pipi Chantal. Sepertinya ia senang dengan kehadiran ibunya.

“ Apa ini, apakah mereka keluarga setan ? ” Ucap Britney dari kejauhan.

Seth kembali memohon kepada ibunya bahwa ia ingin kembali kepada ayahnya. Ayahnya menerima dia dan memeluknya dengan penuh kasih sayang. Seth yang mengenakan sebuah kain indah berwarna biru laut menutupi tubuhnya yang bogel. Ia merasa nyaman tidur di dada ayahnya yang kekar. Sang pangeran tampan yang bernama Hercule, sambil menggendong bayinya dan berdiri menghadap istrinya merasa senang dengan kebersamaan mereka. Mereka berdua menghadap ke langit, segenap bintang – bintang berkilauan menyinari kedua pasangan ini, kemudian wanita yang berselubungkan matahari dengan enam puluh enam bintang di kepalanya, berdiri sambil melayang – layang diatas mereka berdua. 

“ Adikuhadakijhyuyyuii sabetahailaoajihh kouluhuykjkuuklikuk khijuhukktitikk. Inilah putraku dan keluarganya yang kukasihi. Seluruh alam kegelapan di bumi, di bawah bumi dan di udara akan menjadi kekuasaan mereka. Kepada merekalah aku berkenan. “ Ucap wanita itu dengan rambutnya yang berterbangan akibat terpaan angin. Merasa puas, karena sebentar lagi semua kekuasaan kegelapan akan dibawa pengaruh dan kuasanya.

“ Lepaskannnn akuuuu. Dasar gila, mana mungkin kegelapan akan menang. Semua kegelapan akan dikalahkan oleh kebaikan. “ Teriak Britney

“ Dasar anak bodoh, kamulah tumbal terakhir yang akan dimusnahkan untuk mencapai kegelapan abadi. “ Tukas wanita itu.

Usut punya usut ternyata Britney telah dinubuatkan sejak ribuan tahun lalu oleh para pujangga dan nabi – nabi kegelapan. Bahwa akan ada seorang gadis kecil yang akan menjadi tumbal untuk dipersembahkan kepada dewa kegelapan supaya kemenangan atas kegelapan dapat tereksekusi dengan sempurna. Britney merupakan keluarga ke enam puluh enam yang ditempati oleh Chantal. Mengapa ia menjadi penutup atas pembunuhan yang dilakukan oleh Chantal selama ini. Chantal merupakan jelmaan iblis wanita yang dikabarkan menjadi penjaga kolam api neraka. Sang pangeran kegelapan Hercule adalah penjaga pintu utama neraka. Mereka dipersatukan tepat di tahun dua ribu tiga puluh delapan masehi. Karena pada saat itu, tepat di tahun tiga ratus enam puluh enam bagi penghuni dunia kegelapan. 

Saat itulah seth lahir dan menjadi penerus kegelapan kedua orangtuanya yang sangat tangguh. Chantal dan Hercule turun ke dunia dan merubah wujud asli mereka menjadi sebuah boneka. Tugas mereka adalah membunuh setiap manusia di dunia ini. Dan masing – masing harus membunuh enam puluh enam orang. Persatuan Chantal dan Hercule menjadi perhatian seluruh penghuni kegelapan. Para iblis menantikan hari ini dan mereka tidak sabar untuk menjadi abadi.  Hanya itu yang menjadi keinginan mereka, menguasai dunia dengan kegelapan di atas segala – galanya.

Malam itu tepat pukul sebelas malam lewat tiga puluh menit. Tiga puluh menit lagi, Britney harus mati. Britney memutar otaknya untuk keluar dari sana dan berlari sejauh – jauhnya. Tapi bagaimana caranya. Britney kembali mengingat kedua adik, paman dan tantenya. Ia sangat sedih tetapi tidak tahu harus bagaimana, ia hanya seorang gadis kecil berusia sebelas tahun dan bahkan pikirannya belum terlalu matang, Bagaimana mungkin ia harus memikirkan cara untuk kabur dari mahkluk – mahkluk halus tidak berperasaan ini. Britney sangat lelah, ia kotor, penuh darah dan tanah. Ia belum menyentuh makanan sejak siang tadi, sehingga ia merasa sangat kelaparan sekarang. Britney mengharapkan sebuah keajaiban dapat terjadi malam ini.

Chantal mengepalkan tangan kanannya. Ia sudah tidak sabar, kerja kerasnya selama ini akhirnya akan ditentukan oleh upacara persembahan malam ini. Tangan kirinya menggenggam tangan suaminya. Putera mereka terbangun dan menatap kedua orangtuanya. Ia merasa senang sepertinya, karena orang tuanya telah kembali bersamanya. Entahlah, sepertinya mereka tidak pernah bertemu sejak ratusan tahun lalu. Pertemuan ini merupakan pertemuan keluarga dua ratus lima puluh tahun sekali. Sudah pasti mereka sangat merindukan satu sama lain. Britney menarik nafas panjang. Kulit - kulitnya mulai mengelupas akibat kilatan api yang menyengat. Ia sudah tidak kuasa untuk menghadapi aura - aura negatif dan kegelapan di sekelilingnya.

" Lepaskan aku. " Teriak Britney. Britney berusaha mengambil nafas panjang.

Ingin rasanya ia bangkit dari sana dan menampar Chantal sang boneka jadi – jadian itu.

" Mengapa harus aku yang terpilih menjadi tumbal yang terakhir. Memangnya aku iblis seperti mereka. Oh Tuhan kapan penderitaan ini akan berakhir." Ucap Britney sedih.

Seekor kucing melewati tubuh Britney dan hap dalam satu sentakan, kucing itu masuk dalam genggaman Britney.

" miaaaaaaaaouuuuwww. " kucing kecil itu mengeong panjang. Seketika, seluruh mahkluk yang ada disana melihat kearah Britney.

" Lepaskan kucing itu. " Tukas Chantal marah.

" Oh, ternyata kucing ini sangat berharga rupanya. Aku akan membunuh kucing ini dan menarik setiap usus - ususnya. Kalian dengar itu. " Teriak Britney puas.

" Tenang, kita bisa bicarakan hal itu." Tukas Chantal dengan nada sedikit memohon

Chantal memerintahkan dua dayang - dayangnya yang wajahnya hampir tidak terlihat itu untuk melepaskan ikatan Britney. Tangan Britney masih saja menggenggam kucing kecil itu sambil bersiap bila salah satu dari mereka akan melukainya. Ia tidak akan segan - segan memisahkan menghabisi kucing tidak bersalah itu. Britney mengambil posisi berhati - hati dan memperhatikan jangan sampai ia di sandera lagi oleh salah satu dari mereka.

Britney perlahan menjauh dari mereka dan berjalan mundur ke belakang.
" Cepat kembalikan kucing itu. " Ungkap Hercule geram.

Britney masuk kembali ke dalam hutan dan melempar kucing itu ke arah semak - semak dan berkata " take your stupid cat. "

" Catty troops, catch that crazy girl and bring her to me. But remember I need her alive " Teriak Chantal geram.

Britney berlari terus ke dalam hutan. Ia tidak mau melihat lagi ke belakangnya. Ia terus berlari. Entah berapa kali kakinya terantuk batu. Jatuh dan bangkit kembali. Itulah yang ia lakukan. Ia sangat lemah. Ia berharap ada orang yang akan membantunya. Pasukan kucing kecil yang awalnya terlihat lucu dan menggemaskan, mereka kini terlihat sangat buas, kecepatan berlari mereka kini di atas rata - rata. Sambil menoleh ke belakang, Britney merasakan jijik melihat air liur pasukan kucing yang menetes – netes. Ia terus berlari layaknya orang gila.

“ Mereka benar – benar gila. “ Tukas Britney sambil terengah – engah.

Ia sudah mencari setiap liku – liku di tengah hutan, untuk mencari tempat persembunyian terbaik. Britney mendapatkan sebuah tempat yang bagus, di sini pasti tidak ada satupun yang menemukannya. Sebuah kepala muncul dari atas dan menatap kearah Britney. Kepala yang mirip dengan kepala adiknya Brandon.

“ Tidaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkk. “ Teriak Britney

Kepala itu melayang – layang. Penuh darah dan nanah. Kedua bola matanya tidak ada. Dari hidungnya keluar kelabang dan ulat. Gigi – giginya telah tanggal dan menimbulkan bau busuk. Britney sangat jijik berdekatan dengan kepala itu. Kepala itu melayang - layang dan berputar mengelilingi Britney. Kepala itu datang secara spontan ke arah tangannya dan menggigit kulit tangannya hingga meninggalkan bekas yang cukup dalam. Britney menarik rambut kepala itu dan menghempaskannya ke sebuah pohon tua. Kepala itu mengeluarkan darah kental. Wajahnya memperlihatkan kemarahan yang amat sangat. Sekonyong - konyong, beberapa kepala muncul. Kepala itu menggandakan diri secara tiba - tiba dan jumlahnya puluhan. Britney pusing dihadapkan pada banyaknya jumlah kepala yang melayang - layang. Sebenarnya dia benar - benar muak dengan semua ini. Ini semua karena ulah boneka sialan itu. Sejak kedatangannya membuat hidupnya seperti di neraka. Hanya penderitaan yang ia terima sejak kehadiran boneka itu.

“ Kena kau. “ Teriak seekor kucing yang bagian tubuhnya dari leher ke bawah berbentuk manusia.

“ Lepaskan aku. “ Teriak Britney seraya berusaha berontak.

Kedua tangannya telah di genggam kuat oleh dua mahkluk yang tidak jelas itu.

Kedua tangan Britney diborgol, begitupula dengan kedua kakinya. Sehingga, kali ini ia tidak bisa berkutik. Mimpi apa dia semalam, sampai – sampai harus mengalami hal gila seperti ini. Ini benar – benar sudah gila. Britney sudah berada di atas meja persembahan, kali ini sepertinya sudah final. Takdirnya adalah ia akan mati malam ini dan tidak ada satupun yang akan membantunya. Bahkan kedua orang tuanya pun tidak bisa membantunya. Bagaimana juga mereka membantu Britney, lha mereka saja ada di belahan kota lain. Ada – ada saja memang.

            Sebuah fenomena alam yang sangat ekstrim terjadi di hadapan Britney. Kilat menyambar – nyambar dengan ganasnya. Awan – awan memproduksi hujan deras, Guntur bergemuruh. Bintang – bintang berjatuhan. Bulan – bulan terlempar ke utara dan selatan, kondisi bumi saat itu sudah seperti kiamat. Dari atas langit bermunculan mahkluk – mahkluk aneh yang belum pernah Britney lihat sebelumnya. Seketika muncul mayat – mayat keluar dari dalam tanah. Mereka seperti diperintah untuk keluar dari sana. Tubuh mereka yang berbau busuk itu berjalan – jalan dan mengelilingi Britney. Mereka nampaknya sedang menantikan sesuatu. Mahkluk – mahkluk beraneka bentuk terbang dari hamparan langit yang luas dan mendarat di bumi, lalu mengelilingi meja pemujaan tempat Britney terbaring.

            Sang pangeran tampan, tiba – tiba melambungkan tubuhnya ke udara sambil menggendong putranya di tangan kanan dan memegang sebuah pedang di tangan kirinya. Kira – kira tubuhnya berada tiga puluh meter di atas permukaan tanah. Ia melempar bayinya yang tampan ke langit. Bayi kecil itu melonjak kegirangan. Bayi itu berputar dan melakukan adegan salto berkali – kali layaknya seorang pesenam handal. Bayi itu kini melebarkan lengannya, dari kedua lengannya yang mungil dan menggemaskan keluar sayap berwarna hitam keperakan. Bulu hitam keperakan memenuhi seluruh tubuh bayi itu dan dari kedua tangannya keluar dua buah boomerang. Ia melemparkan ke langit dan sekonyong – konyong langit terbelah menjadi dua. Dari sana keluar ratusan kelinci berwarna putih abu – abu. Mereka melompat menuju bumi, seolah menantikan sebuah acara tertentu.  Britney tidak mengerti dengan semua ini, mengapa persembahan di meja kurban ini harus melibatkan berbagai jenis mahkluk hidup dan membuat alam bergejolak.

            Boomerang telah kembali kepada tangan sang bayi, bayi itu tertawa kecil dan bahagia saat melihat banyak kelinci yang datang ke bumi. Ia mengambil salah satu anak kelinci dan menaruhnya di pundaknya yang kecil. Kelinci kecil itu sangat penurut. Bayi itu mengelus – elus kepala sang kelinci. Sang kelinci melonjak – lonjak kegirangan. Bayi itu sambil melayang – layang ia menuju ayahnya. Ayahnya senang menerimanya dalam dekapannya. Kali ini giliran Chantal yang melemparkan dirinya ke udara. Sinaran cahaya berkilauan dari kedua tangannya. Tidak dapat dipungkiri kedua tangannya mengeluarkan berlian – berlian terindah sepanjang masa. Pakaian Chantal berubah menjadi sebuah gaun panjang cantik berwarna putih gading zaman Renaissance, rambutnya terurai indah diterpa angin. Sebuah tiara turun dari langit dan langsung jatuh di atas kepalanya. Tiara terindah dengan enam puluh enam batu zamrud bertengger di atasnya. Wajahnya menunjukkan kecantikan yang tiada tara. Sang pangeran memperhatikannya dari kejauhan dan sangat menyukainya. Dari kaki Britney mengeluarkan sebuah roda – roda bergerigi emas. Roda – roda itu berterbangan mengarah ke wajah Britney.

“ Tiiidaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. “ Teriak Britney spontan.

Segala jenis mahkluk menyaksikan adegan itu dan berharap cemas atas kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya.

Gerigi itu hampir mengenai wajahnya. Hanya berjarak satu centimeter lagi Britney pasti akan mengalami luka akibat parutan gerigi yang sangat tajam. Chantal berterbangan dari arah utara ke selatan. Hercule tidak mau ketinggalan ia melompat menggapai istrinya, memeluknya kemudian berdansa di atas awan. Sebuah alunan musik pachelbel's canon mulai terdengar kembali. Mereka berdansa, kemudian bayi mereka yang sedang bermain dengan kelinci kecil kemudian melakukan adegan salto dan meluncur ke arah kedua orang tuanya. Sang pangeran tampan menerima kedatangan puteranya. Ia menggendong putranya. Seketika, seluruh fenomena alam yang disaksikan olehnya mendadak hilang. Balatentara kucing dan seluruh mahkluk - mahkluk aneh seketika menghilang.

Chapter XII

New Power

Britney merasa senang karena akhirnya para peganggu itu menghilang dari hadapannya. Akhirnya ia bisa memikirkan cara untuk menyelamatkan dirinya. Namun, harapan itu ternyata sirna. Ternyata muncul mahkluk - mahkluk berwajah manusia bertubuh singa. Tinggi mereka tiga meter kira - kira. Wajah mereka sangat mengerikan. Britney, bergidik ngeri. Singa jadi - jadian itu menarik wajahnya dan seketika Britney dapat melihat tulang tengkorak beserta daging dan darahnya. Kedua gigi taringnya meruncing dan berusaha mendekati Britney. Nafasnya yang berbau busuk membuat ia ingin muntah.

Dalam kekalutan pikirannya, jujur saja Britney merasa muak dengan semua ini. Tanpa ia sadari, ada seekor tikus yang menggigit ikatan tangannya. Ikatan tangannya hampir lepas. Britney hampir bisa bangkit dari meja tempat pemujaan itu.

Britney tiba – tiba dipenuhi oleh sebuah kekuatan super, entah darimana datangnya. Tiba – tiba ikatan dikakinya lepas dan ia bisa bangkit dan langsung melakukan salto dengan sangat sigap. Britney melakukan posisi Goddess in the blooming orchid. Mahkluk - mahkluk yang melihatnya merasa bingung, entah apa yang dilakukan Britney dan darimana kekuatan yang diperolehnya. Karena mereka tahu bahwa Britney hanyalah manusia biasa. Dari seluruh tubuhnya muncul sinaran yang sangat kuat. Mahkluk – mahkluk itu merasa terganggu dengan sinaran itu. Mereka menyembunyikan diri mereka dan merasa silau karena cahaya yang keluar dari tubuh Britney.

Rambut Britney seketika berwarna kecoklatan. Gumpalan kristal - kristal indah berterbangan disekelilingnya. Ia menggumamkan sesuatu.

"Uoisukeha ditightakaj huatsabakaliga hijutakarslisijjj. " Ucap Britney seolah ia sangat hafal dengan kata – kata itu.

Seketika ratusan burung elang keluar dari dada Britney. Seolah ada kelegaan di dalam diri Britney saat elang - elang itu keluar dari dalamnya. Awan - awan putih keluar searah dengan arah jarum jam dari cakrawala. Wewangian bunga citrus mengembang disekitar Britney. Aromanya menghipnotis semua mahkluk yang berada disekitarnya. Seolah mereka telah menemukan sang pemimpin mereka. Britney merentangkan tangannya sambil tangannya menyingkap rok terusannya yang berwarna putih keperakan. Karena rok itu tiba - tiba memanjang hingga tiga meter layaknya wedding gown. Seketika, dari kedua tangan Britney muncul sayap seperti elang - elang yang berterbangan di sekitarnya. Britney melakukan gerakan salto dan ia menuju sebuah meja yang ada celuritnya. Britney mengambil celurit itu dan membuang ratusan biji - biji paku payung yang ia pegang. Paku - paku payung itu berubah menjadi rumah - rumah indah ala rumah smurf. Dari dalam rumah ala rumah smurf itu muncul bayi – bayi kecil berwajah lucu dan sangat menggemaskan. Awalnya mereka hanya merangkak, tiba – tiba dari lengan – lengannya yang kecil muncul sayap. Bayi – bayi itu seketika bisa terbang, lalu busur dan panah jatuh dari langit di tangan mereka masing – masing. Mereka memperlengkapi diri mereka dengan senjata busur. Bayi – bayi itu mengarahkan busur mereka ke langit dan seketika dari langit berjatuhan bola – bola api. Bayi - bayi kecil itu tertawa geli ketika bola - bola api keluar dari langit. Terdengar bunyi sangkakala di langit. Suara itu terdengar sangat merdu.

Aroma tanah basah menusuk indera penciuman Britney, ia merasa terhipnotis dengan baunya. Secercah cahaya bulan mengintip dari lebatnya pepohonan hutan. Belukar yang besar di tengah hutan menjalar liar dan menancap bebas hingga ke dalam tanah. Sejauh mata memandang hanya ada pepohonan besar yang usianya sudah puluhan tahun. Ranting – ranting kering yang berguguran menyebabkan bunyinya menggema di keheningan malam akibat pijakan kelinci – kelinci kecil yang berlari kian kemari. 

Campuran kabut dan asap ditengah malam membuat Britney merasa ketakutan. Lolongan serigala ditengah malam ikut serta membuat bulu kuduknya ikut merinding. Britney masih tak percaya dengan keadaannya sekarang. Karena ia saat ini sudah memiliki kekuatan super. Ia masih berjalan di angkasa raya dan mendarat dari satu awan ke awan lainnya. Rantaian emas yang berada di tangan kirinya ia tebarkan ke hamparan langit yang luas, seolah ingin menangkap sesuatu. 

Pertemuan antara kedua awan ion negatif dan ion positif bertemu, seketika menimbulkan kilat dan guntur. Britney berpindah dari awan itu dan terbang mengikuti arah angin sambil tangannya melemparkan rantai emas yang ujungnya ada tombak kecil. Britney memperhatikan arah sekelilingnya. Ia membuka katup dari pakaiannya yang agung bak permaisuri. Dari bagian bawah katup ada semacam kunci yang ia keluarkan dengan sekali tekanan. Kunci itu ia ambil dan dilemparkan seraya melemparkan rantai emas. Ketika tombak kecil dan kunci itu bergesekan tiba – tiba seekor naga terbentuk dan mengeluarkan kobaran api dari dalam mulutnya.

Seketika Chantal, bayinya dan Hercule muncul. Dari balik awan hitam. Guntur bersahut – sahutan. Kilat mengernyit pelan, namun ikut mengelitik awan – awan hitam di sekelilingnya. Beberapa kelelawar muncul dari belakang Chantal dan Hercule. Salah satu kelelawar bertengger di kepala botak sang bayi. Bayi itu sangat senang dan seketika kelelawar itu berpindah ke tangannya yang mungil. Kemudian kelelawar itu berubah menjadi seorang bayi kecil yang mirip dengan adiknya Aaron, kemudian Chantal mengambil kelelawar yang berubah menjadi seorang bayi kecil itu. Bayi itu datang dan memeluk Chantal. Bayi itu sangat pendiam dan pemalu. Kemudian Hercule pun ingin menggendong bayi itu. Ia mengambilnya dari dekapan Chantal dan mencium bayi kecil itu.

“ Ini dia anak kembar ayah. Kamu kemana saja sayang? “ Tukas Hercule

Anak itu tertawa kecil sambil memegang wajah ayahnya. Chantal merasa senang karena kedua putera kembarnya akhirnya ia temui. Sudah ratusan tahun lamanya ia tidak melihat kedua anak itu. Kini kedua bayi itu terbang dan berada di belakang kedua ayahnya. Hercule merasa bangga karena kedua puteranya tumbuh sehat karena mereka telah mengkonsumsi darah manusia yang membuat kedua bayi itu terlihat sangat sehat. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat kedua puteranya tumbuh sehat. The Killers brother itulah sebutan untuk kedua bayi kembar itu di kalangan para mahkluk halus. Karena dengan sekali gigitan saja, tubuh manusia yang diincar langsung mendadak mengeriput dan tersedot. Dan seketika darah kedua bayi itu akan mengganti seluruh darah kotor yang ada di dalam tubuhnya. Mereka akan mengeluarkan darah kotor mereka melalui kesepuluh jari – jari tangan mereka. Makanya tidak heran jari – jari kedua bayi itu penuh dengan darah.

            Britney tidak bisa tinggal diam, ia harus menghabisi keluarga setan tersebut yang telah membunuh banyak orang. Dengan kemampuan yang ia miliki secara tiba – tiba, ia akan menghabisi keluarga itu. Britney duduk bersila di atas hamparan langit. Ia mengucapkan mantera – mantera penawar kekuatan iblis yang ia rasakan saat itu. Ia benar – benar sudah muak dengan semua ini. Britney memanggil seluruh balatentara alam kebaikan yang berada di alam raya ini. Sekonyong – konyong ribuan malaikat dan manusia berpakaian serba putih turun dari langit diliputi dengan cahaya kemuliaan. Britney merasa bahagia karena balatentara kebaikan telah datang dan siap untuk membantunya.

Balatentara kebaikan telah membentuk sebuah formasi tanda panah. Sehingga dari bumi bisa melihat mereka dengan sangat jelas. Britney kembali membangunkan seluruh nabi – nabi kebaikan yang telah tiada untuk membantu dirinya. Nabi – nabi itu bangkit dari kubur dan mulai bersuka cita karena kejahatan akan dibalas dengan kebaikan. Nampaknya para nabi memang sudah siap untuk hal ini, mereka bangkit dan mulai memberitakan tentang kabar gembira ini. Hal ini menambah kepercayaan diri Britney untuk menghancurkan kejahatan. Awan panas terasa di wajahmya. Sepertinya akan ada duel maut untuk mendapatkan sang pemenang. Apakah kegelapan atau terang yang akan memenangkan pertarungan. Udara malam ini merupakan saksi bisu. Iya atau tidak sama sekali, pikir Britney. Britney telah mengerahkan segala kemampuannya untuk mengalahkan keluarga setan yang telah memangsa manusia – manusia tidak berdosa selama beberapa dekade. Mereka jugalah yang telah membunuh paman, tante dan kedua adik kandungnya. Britney akan menghabisi keluarga setan ini, entah apakah ia sanggup menandingi kekuatan mereka. Britney mengambil tiara yang ada dikepalanya. Ia melemparkan tiara itu ke lantai dan seketika, tiara itu berubah bentuk menjadi seekor ular sanca berkepala tiga. Ular itu meliuk – liukan tubuhnya dan kemudian bersembunyi di belakang Britney.

Chapter XIII

Penglihatan Masa Kecil

Dua gelang emas yang melingkar di kedua pergelangan tangan Britney ia lemparkan ke udara dan seketika menjadi dua burung merpati putih yang dengan cincin di paruh mereka yang kecil. Burung merpati itu mendekati Britney seraya memberikan cincin indah bertahtakan berlian yang sangat indah. Britney menerima kedua cincin itu dan mengenakannya di jari tengah dan jari manis di tangannya sebelah kanan. Ia memperhatikan kedua cincin itu, lalu ia mengarahkan kepalan tangan kanannya ke depan dan seketika secercah cahaya keluar indah dari kedua jarinya yang terpasang cincin.

Britney bisa menyaksikan dengan sangat jelas sebuah penglihatan masa lalunya ketika ia masih berusia tujuh tahun. Kala itu sedang masa natal, ia melihat ada sebuah pohon natal berukuran sedang berwarna putih. Di bagian bawah pohon itu ada banyak sekali bingkisan natal. Britney telah melihat semua bingkisan itu dan ada satu bingkisan yang menarik perhatiannya. 

Saat ia memperhatikan bingkisan yang ia sukai, ia melihat uncle Tom tiba – tiba datang dan masuk ke dalam rumah. Uncle Tom, menaruh di bawah pohon natal sebuah bingkisan yang agak besar. Britney yang berusia tujuh tahun kala itu sudah pasti akan memilih hadiah yang ditaruh uncle Tom, karena kado natal itu adalah yang paling besar. Ketika malam tiba, saat semua keluarga berkumpul. Setiap anak diperkenankan untuk mengambil bingkisan natal. 

Saat itu adiknya Brandon masih kecil dan Aaron masih bayi. Britney telah siap di pinggir pohon natal dan telah mengambil hadiah yang uncle Tom bawa. Ia sumringah seolah berhasil mendapatkan buruannya. Britney langsung membuka hadiahnya dan ia sangat menyukai barang yang ada di dalamnya. Sebuah boneka yang sangat lucu dan ketika ia memperhatikannya, teryata boneka itu mirip dengan Chantal. Berarti, boneka itu pernah hadir di kehidupan masa lalunya. Bagaimana mungkin Chantal sudah ada di sana saat ia masih kecil. Apakah Chantal kala itu sedang mempersiapkan dirinya untuk dipersembahkan hari ini. Britney berusaha berpikir keras. Apakah semua ini berhubungan satu sama lain.

Udara dingin tiba – tiba dirasakan oleh Britney. Sebuah fenomena alam yang luar biasa terjadi. Tiba – tiba angin kencang, dari kejauhan Britney melihat adanya pusaran angin puting beliung dan sebentar lagi. Angin itu akan menghampirinya sebentar lagi. Ia meluncur ke arah sebuah bangunan tua dengan unsur Renaisance yang sangat kuat. Britney masuk ke dalam sana untuk melindungi dirinya dari angin putting beliung itu. Chantal, Hercule dan kedua puteranya entah sudah pergi kemana. Tapi kondisi di luar tidak mendukung sama sekali, angin kencang dan puting beliung sungguh telah memporakporandakan seluruh hutan. Britney tetap berlindung di sebuah ruangan yang hanya ditemani oleh temaramnya obor di dinding. Ia menunggu sampai angin itu mereda dari lokasi tempat ia berada.

Britney berjalan keluar dari bangunan itu, ada beberapa guci berwarna perak yang sangat indah yang ditumbuhi oleh tanaman eceng gondok dan ada beberapa tanaman bougenville yang juga tumbuh di beberapa guci yang terletak di pojok ruangan bangunan tua itu. Britney segera keluar melewati setapak jalan yang penuh dengan pasir dan debu. Pakaiannya yang indah harus terkena debu akibat angin kencang yang menerpanya. Britney ingin segera mengakhiri perseteruan dengan Chantal secepatnya. Hanya itu yang ingin dilakukannya. Britney keluar dan kali ini kakinya sudah tidak menyentuh tanah, ia sudah terbang. Chantal dan keluarganya, nampaknya memang sedang menunggu Britney di luar. 

Ia telah membuat ancang – ancang untuk mempersembahkan Britney di meja persembahan. Mereka memburu Britney, tetapi Britney harus dalam keadaan baik – baik saja, tidak kekurangan apapun saat waktunya untuk dipersembahkan kepada penghulu kejahatan. Britney tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya malam ini. Tiba – tiba ia mengalami rasa sakit yang luar biasa di perutnya. Seperti hendak melahirkan. Britney semakin gila bagaimana mungkin dia akan melahirkan. Dia saat ini baru berusia sebelas tahun, bahkan belum pernah ada satu priapun yang menyentuhnya.

            Britney merasakan sakit yang luar biasa di daerah perutnya. Entahlah sepertinya ada yang ingin keluar dari dalam perutnya. Perutnya bergerak – gerak naik turun.

“ Tiiidaaakkkkkkkkkkkkkkkk, “ Britney meracau

Ia merasa benar – benar sakit, layaknya seorang ibu yang hendak melahirkan. Tiba – tiba dari selangkangan Britney muncul kepala seorang bayi yang sangat tampan. Ia berhasil keluar dari dalam perut Britney. Yang herannya, ia sama sekali tidak menangis. Bayi itu kini sudah berada dalam pangkuan Britney. Ia tersenyum sambil memegang rambut Britney yang panjang. Nampak dari kejauhan seorang pangeran tampan menunggangi sebuah kuda yang sangat kekar. Pangeran itu melambai ke arah Britney.

“ Siapa dia, aku tidak mengenal dia. “ Tukas Britney pelan.

Pangeran tampan dengan tubuh yang kekar itu turun dari kudanya dan menghampiri Britney dan anaknya.

“ Britney, perkenalkan namaku Azad. Aku adalah pangeran dari pesisir timur yang diharuskan untuk menjadi suamimu di masa datang. Kamulah yang harus menjadi permaisuriku. Aku adalah ayah dari putera yang kamu gendong. “ Ucap pangeran itu percaya diri.

“ Hah, mana mungkin. Aku saja baru ketemu dengan kamu hari ini. “ Ucap Britney kesal            

“ Kita sudah pernah bertemu di mimpimu dua minggu lalu. Kamu masih ingat kan? “ Ucap pangeran tampan itu.

Sambil berjalan melawan arah dari pangeran itu, Britney mulai melakukan flashback dan berusaha mengingat tentang mimpinya.

“ Oh Tuhan, ternyata aku memang pernah menemuinya di dalam mimpiku. “ Ucap Britney pelan.

“ Memang, kamu juga ada di dalam mimpiku. “ Ucap sang pangeran dengan lembut sambil tersenyum.

“ Tapi itu tidak mungkin, aku baru berusia sebelas tahun saat ini. “ Tukas Britney tidak mengerti.

“ Tidak sayang, kamu saat ini sudah berusia dua puluh satu tahun. “ Ucap pangeran tampan itu menjelaskan.

“ Aku tidak mengerti dengan semua ini. “ Ucap Britney kebingungan.

“ Tenang, kemarikan Hagop. “ Ucap sang pangeran sambil menerima Hagop dalam pelukannya.

Bayi kecil yang masih telanjang itu datang kepada ayahnya dan tertidur pulas di dadanya yang bidang.

“ Hagop sayang, ini ayah. “ Ucap pangeran itu.

Hagop bangun dari tidurnya dan ia tersenyum melihat ayahnya. Tiba – tiba Chantal datang tiba – tiba dan menarik bayi itu hingga, Hagop berada dalam pelukan Chantal.

“ Kembalikan bayi kecil itu. Ia tidak bersalah. Saya kan yang kalian inginkan. “ Teriak Britney kepada Chantal

“ Kembalikan puteraku. “ teriak Azad marah.

Britney terbang mengikuti Chantal dan menarik rambut Chantal. Ia menampar Chantal, hingga Chantal menjatuhkan bayi itu. Azad terbang dan menghampiri bayi kecil itu. Ia menggendongnya

“ Anak ayah sayang. “ Ucap Azad.

Britney kembali menarik rambut Chantal dan melemparkannya ke pohon beringin. Chantal merasa tidak berdaya, ternyata Britney memiliki kekuatan super. Dan kekuatan itu hampir dua kali lipat dari yang ia miliki. Chantal bangkit dan berusaha melawan Britney.

“ Sial wanita itu kini sudah memiliki kekuatan super. “ Tukas Chantal geram

Chantal terbang dan menutup matanya. Lalu ia membuka matanya seketika bunyi gemuruh terdengar jelas ditelinga. Sekonyong – konyong ratusan serangga keluar dari sarangnya dan berusaha mengerumuni Britney.

Britney merasa jijik dengan ratusan serangga yang berbau busuk itu. Sekujur tubuh Britney terasa panas, perih dan gatal. Entah dari mana rasa itu, seolah ada yang menaruh ratusan semut di sekujur tubuhnya. Britney tidak sanggup lagi dan terus menggaruk – garuk tubuhnya.

“ Tinggalkan aku. “ Teriak Britney kepada serangga – serangga biadab itu.

Azad datang dan mengobarkan api dari kedua tangannya kepada serangga – serangga itu. Puluhan serangga terbakar, mereka menyingkir dan meninggalkan Britney seorang diri. Ia masih saja menggaruk – garuk tubuhnya.

“ Kamu ngapain sih dari tadi garuk – garuk badan terus. Ngga mandi berapa hari ? “ Tukas Azad sambil mendekap puteranya Hagop

“ Enak saja. “ Gerutu Britney.

Hagop masih saja tertidur di pundak ayahnya. Kemudian ia terbangun dan tiba – tiba merasakan lapar.

“ Ini susui anakmu. “ Tukas Azad sambil menyerahkan Hagop

“ Enak saja, aku saja tidak tahu bagaimana caranya. “ Ucap Britney geram.   

“ Yah, seperti itu caranya. “ Ucap sang pangeran sambil tersenyum

“ Dasar cabul. “ Tukas Britney

Azad, Britney dan bayi kecil mereka segera meninggalkan tempat itu. Kali ini Hagop sudah berada di dalam dekapan Britney. Hagop menagis, mungkin ia merasa lapar kala itu. Britney berusaha menurunkan belahan dadanya supaya Hagop bisa menerima asinya.

“ Hey, kamu lihat – lihat apa? “  Tukas Britney sewot karena melihat Azad mengintip belahan dadanya.

“ Orang aku sedang lihat Hagop. “ Ucap Azad membela diri

Setelah kenyang, pundak bayi itu ditepuk – tepuk oleh Britney. Lalu dia menyerahkannya pada Azad. Ini tolong pegangi bayimu. Azad senang dan menerima bayi itu.

“ Sayang, sudah kenyang ya ? “ Tukas Azad sambil memeluk lembut Hagop

Hagop merasa nyaman dengan ayahnya. Ia melingkarkan kedua tangannya yang mungil ke leher ayahnya. Setelah mendapatkan asupan asi dari Britney. Hagop menjadi kuat dan tumbuh seperti balita. Entah darimana kekuatan itu berasal. Apakah karena asi yang dihasilkan Britney. Britney kemudian duduk di sebuah batu besar dan meminta penjelasn Azad, sebenarnya apa yang sebenarnya terjadi.

Chapter XIV

Ceritakan Rahasiamu

Azad menceritakan seluruh detail kepada Britney dari A - Z. Apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa kuasa gelap menginginkan dirinya untuk dijadikan tumbal. Britney menyimak apa yang disampaikan Azad, bahkan entah berapa kali Britney menggeleng – gelengkan kepalanya seolah tidak percaya. Britney tetap mendengarkan perkataan Azad sambil menggendong Hagop. Hagop ikut terbangun, seolah mendengarkan perkataan ayahnya. Ia mendengarkan perkataan ayahnya sambil memainkan rambut Britney. Azad menyelesaikan ceritanya. Britney masih tidak percaya dengan semua ini.

" Ini pegang anakmu. Ada yang harus aku selesaikan. " Tukas Britney sambil menyerahkan Hagop pada Azad.

Hagop tertawa kecil, kemudian melonjak - lonjak kegirangan.

" Kamu senang ya, sama Ayah." Tukas Azad sambil gemas kepada bayinya.

Britney mengambil kuda - kuda seperti orang yang sedang siap untuk berlari. Kemudian Britney kini telah kembali di hamparan langit nan luas. Ia berusaha mengumpulkan energi positif untuk mengalahkan segala bentuk kejahatan.

" Jogoratuhikueenhub huurbguuk nujugjjuubbhehwhjjsbb njjubtgvfggggg. " Ucap Britney.

Kali ini pasukan dari segala binatang berpasang - pasangan, datang menghampiri Britney, mereka berbaris sepertinya sudah sangat terbiasa dan bentuk barisannya pun sangat rapi. Britney menginstruksikan kepada mereka untuk bersiap, karena waktu tuaian hampir tiba. Dan tuaian siap untuk dipanen. Seluruh binatang bersorak - sorai akan kabar gembira ini. Mereka melompat – lompat kegirangan. Setiap pasangan binatang seakan mengerti atas apa yang dimaksudkan oleh Britney. Binatang – binatang itu tetap berbaris rapi, sambil menunggu aba – aba selanjutnya, apa yang harus mereka lakukan. Mereka tetap diam, walaupun tidak ada makanan untuk mereka saat itu. 

Tiba – tiba bala bantuan datang dan memberikan makanan kepada mereka. Tiba – tiba air, tanaman hijau dan segala jenis makanan ternak turun dari langit dan para hewan itu mendapatkan makanan yang layak untuk mereka. Mereka makan dengan tenang untuk mengumpulkan energi bagi diri mereka. Kemudian mereka minum air dari sebuah wadah semacam ember yang menampung air hujan. Mereka makan kenyang dan kembali berdiri tenang di barisan mereka semula. Kemudian muncul air bah yang datang dari arah timur.  Britney berusaha menuju ke atas punggung dua ekor kuda yang sedang berbaris rapi, layaknya ternak yang siap di sembelih. Saat ia berusaha menunggangi salah satu ekor kuda. Tiba - tiba ia terjatuh dan Guuuubraaaakkkkkk......

Tiba - tiba Britney terbangun, kepalanya sangat kesakitan. Ia berusaha memegang lehernya yang sepertinya terasa cenat - cenut.

" Oh my God, ternyata ini semua hanyalah mimpi. " Kata Britney lega.

Ia melihat ke arah sekitar, ia kaget setengah mati ternyata ia berada di sebuah kandang kuda. Memang tentang kudanya hampir sama dengan mimpi yang baru dialaminya. Namun kondisi di sana sangat gelap. Britney tidak sanggup karena penglihatan yang baru dialaminya seolah sama. Britney bergidik ngeri karena di dalam istal kuda ini sangat gelap. Britney sangat lemas, yang ia rasakan hanya jerami. Posisi Britney dalam keadaan duduk dan kedua tangannya yang merasa sangat gatal. Britney mengambil posisi berdiri dan menuju ke arah pintu utama istal kuda. Ia mendengar beberapa kuda yang meringkik, mereka nampaknya gaduh dengan kehadiran Britney. Sesosok wajah pucat sedang berdiri dalam kegelapan. Ia mengenakan sebuah jubah putih yang sudah koyak dan penuh dengan noda darah. dan kedua matanya melotot keluar.

Perlahan namun pasti mahkluk astral itu berdiri di depan pintu dan Britney hampir sampai di depan pintu utama. Ia mendapatkan cahaya dari lampu jalan dan seketika melihat ada sesosok yang mengerikan berdiri di sana. Sosok itu nampak nyata dihadapannya. Britney melewati sosok yang transparan itu dan berlari menuju rumah pamannya. Rumah pamannya sudah seperti rumah hantu, keadaannya sangat gelap. Hanya terdengar bunyi gemericik di kolam ikan dekat ruang makan. Britney cepat - cepat masuk ke dalam rumah uncle Sam. Ia segera menekan tombol yang terletak di belakang bagian pintu untuk menyalakan lampu.

Lampu seketika nyala dan saat lampu menyala, ia melihat ada dua sosok yang sedang duduk di anak tangga bagian bawah. Mereka memutar - mutar kepalanya. Dan kepala itu mampu diputarkan hingga ke belakang. Kepala - kepala itu kemudian mengeluarkan darah kental di batok kepala sebelah kiri. Dari kedua mata salah satu sosok mengerikan itu tiba - tiba mengeluarkan aliran darah yang deras, hingga dari anak tangga paling bawah dan membuncah ke lantai. Ia bergidik ngeri dan sekaligus jijik dengan darah yang mengalir kemana – mana.

“ Ada apa ini sebenarnya ? ” Tukas Britney.

Ia tidak mengerti dengan semua ini. Kali ini hanya ada darah yang telah menggenangi hampir ke seluruh lantai. Britney berusaha menghindar dari setiap genangan itu dan menuju dapur. Ia tidak perduli dengan kedua sosok menyeramkan itu. Ia merasa sangat lelah dan sangat kehausan. Ia mengambil gelas dan menuju kulkas yang berada di ruang makan dan menaruhnya di atas meja makan. 

Lalu membuka pintu kulkas bagian bawah yang berdekatan dengan meja makan. Saat ia membuka kulkas, ia menemukan sepotong puding dengan fla yang menggoda. Ia mengambil sebotol air dingin dari dalam kulkas dan puding dari mangkuk beling berwarna putih. Kemudian ditaruhnya mangkuk beling ke atas meja. Ia menuangkan air dari botol ke dalam gelas dan mengambil sendok kecil untuk untuk menikmati puding yang dingin. 

Rasanya sungguh nikmat, dalam kondisi penuh ketakutan, Britney benar – benar kehabisan energi dan ia membutuhkan adanya makanan atau setidaknya air mineral untuk menyegarkan tenggorokkannya. Ia melahap puding dalam hitungan menit dan sekali teguk menikmati air dingin dan membasahi tenggorokkannya. Britney kemudian berlari menuju ruang makan untuk melihat apakah mahkluk – mahkluk aneh itu masih ada di anak tangga. Britney berusaha melewati mereka dan melarikan diri dari rumah yang kini sudah porak poranda oleh hantu – hantu mengerikan ini. Britney tidak tahu ia harus kemana ?  Britney menuju pintu ruang tamu, saat pintu ruang tamu dibuka, ia melihat ada sebuah bayangan yang secara tiba – tiba melewatinya. Britney segera beranjak dari sana dan terus berlari.  

Awan putih tiba – tiba menyembul di antara kerumunan awan hitam. Guntur kembali bersahut – sahutan. Sekerumunan domba berlari meninggalkan padang rerumputan dan berlari menuju hutan. Angin kencang menerpa wajah Britney. Ia merasakan kedinginan dan berlari terus meluncur ke dalam hutan. Ia merasakan ada sepasang mata yang memperhatikannya. Ia menoleh ke belakang tiba – tiba, sepasang mata itu menghilang kembali. Ia kembali melangkahkan kakinya kembali, kali ini ia merasakan ada puluhan mata kembali melihatnya. Ia menoleh ke belakang dan

Byuuuuuuuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrrr

Puluhan kelelawar berterbangan ke arah dirinya. Menabrak pipi, leher dan perutnya. Britney berusaha melindungi wajahnya dengan kedua lengannya. Britney menengadah ke atas. Ia melihat ada segerombolan awan putih sedang menuju ke atasnya. Awan putih itu sekonyong – konyong merubah bentuknya menjadi seorang gadis, dan sepertinya wajahnya mirip sekali dengan Britney. 

Britney tiba – tiba merasakan sesak nafas yang amat sangat. Ia memegang lehernya, sepertinya ada yang mencekiknya. Ia terbatuk – batuk, tiba – tiba sebuah selimut berwarna putih terbang dari kejauhan dan secara tiba – tiba membungkus dirinya. Ia semakin tidak bisa bernafas. Britney terjatuh, kemudian terguling cukup jauh dan jatuh ke bawah bukit. Selimut itu masih saja membungkusnya sangat rapat sehingga ia kekurangan oksigen. 

Britney berusaha merobek selimut mematikan itu. Dengan susah payah ia berusaha menariknya, nampaknya selimut tebal itu sulit sekali untuk dirobek. Britney berhasil membuat sebuah lubang dengan kukunya. Dengan sekuat tenaga ia menarik selimut itu dan ia keluar dari jeratan selimut mengerikan itu. Ia kembali menengadah ke atas dan awan itu masih memberikan bentuk seperti dirinya.

Tiba – tiba di samping kiri tempat Britney berdiri tumbuh sebuah pohon yang awalnya bentuknya sangat kecil, lalu terus tumbuh hingga pucuknya sampai menyentuh awan putih itu. Dengan pasti, awan yang berbentuk seperti Britney itu turun dari pohon dan turun ke bawah. Saat awan putih itu menyentuh tanah, ia merubah hampir seluruh tubuh hingga pakaiannya seperti Britney.

Chapter XV

Kemunculan Aunty Stella

“ Siapa kamu ? Aku adalah Britney yang asli. “ Tukas awan jadi – jadian yang sudah merubah bentuk seperti Britney yang asli.

“ Hey kamu siapa ? Aku adalah Britney. “ Tukas Britney sambil melemparkan dirinya ke Britney jadi – jadian dan berusaha menamparnya. Namun sia – sia, Britney jadi – jadian tidak bisa disentuh. Ia hanya berbentuk seperti asap putih saja ketika didekati. Kali ini, awan itu masuk ke dalam tubuh Britney. Ia berusaha mengendalikan Britney dan satu yang tidak diketahui Britney. Ia ingin membunuh Britney. Wajah Britney berubah menjadi sangat pucat. Di kedua matanya terdapat lingkaran hitam. Britney yang telah dipenuhi oleh kuasa hitam berjalan dari bawah bukit menuju sebuah jalan buntu yang bertemu dengan jurang mematikan di tepian bukit gongsanga. Britney telah berdiri di pinggir jurang. Ia melihat ke arah bawah. Beberapa sosok yang jumlah dipastikan tiga sampai empat sosok telah terbang disekeliling Britney yang tengah dirasuki setan itu. Dari kejauhan nampak aunty Stella melihat ke arah Britney. Ia tersenyum dan menyeringai.

Lho, tunggu. Bagaimana mungkin aunty Stella ada di sana ? Bukankah ia sudah terbunuh. Tumit Britney hanya beberapa centimeter dari tepian jurang, ia telah bersiap untuk terjun dari ke bawah.

“ Tidakkkkkkkk. “ Sebuah suara muncul dari beberapa meter di sebelah kiri Britney berdiri.      

Lho, itu kan uncle Brian. Adiknya ayah paling kecil. Uncle Brian datang dan segera menarik Britney untuk tidak melemparkan dirinya ke bawah jurang. Britney yang masih dipenuhi kuasa kejahatan itu. Britney berusaha berontak dari uncle Brian. Uncle Brian memegang kening Britney dan mengucapkan sebuah mantera “ Ayouhkuhyhjkyhjhuhhggu huyunugiuohuhh yinyhoyoih. ” Tiba – tiba Britney menarik nafas panjang dan seketika ada bayangan yang dalam hitungan detik keluar dari tubuh Britney. Britney berkeringat dan uncle Brian menyeka keringat yang menetes dari keningnya.

“ Apakah kamu baik – baik saja ? ” Tukas uncle Brian

“ Uncle, bagaimana uncle ada di sini ? ” Tukas Britney setengah tidak percaya.

“ Kamu tidak perlu memikirkan itu. Tapi ada yang harus kamu ketahui. “ Tukas uncle Brian.

Uncle Brian mengambil sikap berlutut supaya ia bisa mensejajarkan dirinya dengan Britney.

“ Aunty Stella adalah biang dari semua ini, ia adalah jelmaan Chantal. Boneka yang kamu temukan tempo hari. “ Ucap uncle Brian pelan.

“ Tapi, bagaimana uncle bisa tahu tentang hal ini. Uncle saja tidak ada di sana waktu itu ? Ucap Britney karena ia tidak mengerti.

“ Uncle Sam yang sudah menceritakan ke uncle, sewaktu uncle telepon ke rumah uncle Sam dua hari yang lalu, ia menceritakan tentang keadaan kalian semua hingga satu ceritanya yang menarik bahwa kamu menemukan boneka yang mirip sekali dengan boneka yang uncle sedang cari – cari selama ini. “ Tukas uncle Brian tenang namun mendalam.

“ Tapi, aku tidak mengerti bagaimana mungkin uncle sudah mencari – cari boneka itu. “

“ Hey, dengar Britney. Chantal bukanlah sembarang boneka. Ia adalah boneka jelmaan yang sudah ada rautsan tahun lalu. Ia akan terus meminta korban sampai ia mencapai keabadian. “ Ucap uncle Brian semangat.

“ Lalu apa hubungannya dengan aunty Stella. “

“ Dengar, aunty Stella adalah Chantal. Ia sengaja menikahi uncle Sam supaya mudah untuk mendekatimu. Karena kamu tahu sayang? Bahwa kamu adalah korban terakhir yang harus dipersembahkan supaya Chantal dan keluarganya mencapai sebuah keabadian. “

“ Pertama aku sudah menduganya, uncle. Tapi aunty Stella sudah meninggal. “ Tukas Britney histeris.

“ Tidak sayang, itu hanya cara dia untuk mengelabuimu. “ Tukas uncle Brian sambil berusaha menenangkan Britney. 

“ Aku tidak tahu harus percaya atau tidak. Dengar uncle, sejak kedatangan boneka itu banyak kejadian aneh yang kuhadapi. Saat kutemukan uncle Sam, Aaron dan Brandon sudah mati. “ Tukas Britney sambil menangis dan memeluk uncle Brian. Uncle Brian tidak percaya bahwa keluarga yang ia cintai telah tiada.

“ Kita harus segera mencegah Chantal untuk berbuat lebih jauh. “ Tukas uncle Brian

Britney mengikuti uncle Brian dari belakang. Dia sedikit lebih lega karena ada uncle Brian, setidaknya seseorang yang akan membela dan menolongnya saat ia diserang oleh mahkluk – mahkluk mengerikan itu.

“ Uncle kita mau kemana? “

“ Kita harus kembali ke rumah uncle Sam. “

“ Tapi tempat itu, sudah sangat mengerikan. “

“ Uncle mengerti, tapi kita tetap harus ke sana. “

Britney tidak mengerti, rencana apa yang akan dijalankan oleh uncle Brian. Mereka berjalan menaiki bukit dan terus menuju rumah uncle Sam. Yang ada hanya kegelapan dan rasa dingin yang menusuk hingga ke tulang. Bukit yang berlekuk - lekuk ditemani hamparan padang rumput yang luas. Rumput basah akibat embun dan aroma tanah basah sungguh menenangkan lamunan Britney. Sejujurnya ia sangat lelah dan ingin mengakhiri segalanya.

Mereka telah sampai di depan rumah uncle Sam yang gelap, uncle Brian mengendap – endap dan berusaha masuk ke dalam rumah melewati pintu belakang. Britney menarik t-shirt uncle Brian dan mengikutinya masuk dari pintu belakang. Kondisi rumah lebih berantakan dari beberapa jam lalu Britney datang. Kondisi lampu dalam keadaan mati. Uncle Brian memeriksa setiap laci di dapur, berharap menemukan senter di sana. Sebuah senter berwarna biru ditemukan di laci sebelah kanan dekat dengan pintu belakang. Dengan bermodalkan senter, uncle Brian masuk ke dalam kamar utama. Di dalam kamar itu sudah kosong, tidak ada siapa – siapa di sana.

“ Tidak ada apa – apa di sana.

“ Tadi mereka semua di sini. Aunty Stella, uncle Sam, Aaron dan Brandon. Mereka sudah tidak bernyawa. “ Britney bercerita sambil sesenggukan.

Uncle Brian menenangkan Britney sambil memeluknya. “ Tenang Britney, semua akan baik – baik saja. “

“ Baik uncle, I will. “ Tukas Britney pelan.

Uncle memeriksa setiap ruangan, siapa tahu ada petunjuk untuk mengetahui keberadaan jasad – jasad mereka. Kalau memang mereka dibunuh untuk memudahkan para iblis mendekati Britney, kenapa jasad mereka harus disembunyikan. Pasti ada sesuatu yang ingin dilakukan oleh iblis – iblis itu terhadap jasad mereka. Uncle Brian berusaha memeras otaknya. Kira – kira bila ia berada pada posisi hantu – hantu itu, apa yang akan dilakukannya. Sedangkan buruan mereka: Britney masih ada disini. 

Uncle menuju kamar Britney, ia terperangah dengan sebuah sarang berbentuk aneh di atas kamar Britney. Uncle Brian berusaha untuk mengabaikannya dan keluar dari kamar Britney. Lalu dari sarang itu muncul seperti ubur – ubur laut dan sekejap melamparkan tubuhnya di wajah uncle Brian. Binatang itu menyedot darah uncle Brian dalam hitungan menit. Britney berusaha membantu uncle Brian. Jeratan ubur – ubur itu sangat kuat di wajah uncle Brian. 

Britney berlari menuju dapur dan mengambil pisau, lalu kembali ke uncle Brian. Ia menyayat ubur – ubur mematikan itu dengan hati – hati jangan sampai mengenai wajah tampan uncle Brian. Uncle Brian merasakan kesakitan, karena ubur – ubur itu menyedot darahnya dengan ganas. Britney memotong salah satu tentakel ubur – ubur mengerikan itu. Berlanjut memotong tentakel berikutnya. Ubur – ubur aneh itu seketika melepaskan pagutannya di wajah uncle Brian. Ia terjatuh, namun ia memiliki kemampuan mengobati lukanya sendiri. Tiba – tiba kedua tentakel yang dipotong itu tumbuh kembali. Ia kini melemparkan tubuhnya ke wajah Britney. Dengan sekali sabetan, Britney menancapkan pisau tepat di hati ubur – ubur biadab itu. Ubur – ubur terjatuh di kaki Britney dan lendir – lendir hijau keluar dari sekujur tubuhnya. Britney menendang ubur – ubur itu hingga mengenai dinding lorong dekat kamarnya.

“ Ayo uncle, kita harus meninggalkan rumah ini. “ Ucap Britney panik

“ Jangan dulu, kita harus periksa semua ruangan ini. “

“ Tapi, aku takut uncle. Seolah hampir semuanya nampak mengerikan dan tidak masuk akal. “

“ Uncle mengerti itu Britney, tapi kita harus disini untuk memastikan dimana uncle Sam, Brandon & Aaron. “

“ Ok uncle. “ Tukas Britney sambil mengangguk.

Dengan menggunakan senter uncle Brian berjalan dalam kegelapan ditemani oleh keponakannya Britney. Britney mendadak kedinginan, ia batuk – batuk, sekujur tubuhnya kedinginan. Di dalam rumah ia merasa kedinginan, gatal – gatal di seluruh tubuhnya. Ia terjatuh.

“ Waktunya sebentar lagi. “ Tukas uncle Brian

“ Waktu apanya uncle. “ Ucap Britney tidak mengerti.

“ Menurut, penanggalan iblis. Malam ini adalah waktu terakhir, bila lewat dari matahari terbit kamu tidak dipersembahkan kepada dewa kegelapan maka semuanya akan sia – sia. Oleh sebab itu uncle di sini untuk melindungi kamu. “ Tukas uncle Brian menjelaskan.      

Dari belakang tiba – tiba muncul aunty Stella.

“ Britney, kemari nak. “ Ucap aunty Stella.

“ Aunty, aku sudah tahu bahwa aunty adalah Chantal yang ingin membunuhku. “

“ Tidak sayang, itu tidak benar. “ Ucap aunty Stella.

Britney semakin bingung, tapi ia tidak akan mudah percaya begitu saja. Ia tahu bahwa iblis mempunyai segala cara untuk mengelabuinya.

“ Aku tidak percaya pada aunty. “

“ Itu terserah kamu Britney, tetapi aunty justru tidak ingin kamu terluka. “

“ Iya, aunty ingin memastikan supaya aku tidak terluka. Karena aku harus dalam keadaan baik dan sehat saat ingin dipersembahkan. “ Ucap Britney dengan nada agak meninggi.

“ Lihat mata aunty, sayang. “ Tukas aunty Stella sambil berlutut untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Britney.

Seketika matanya aunty Stella berwarna merah dan bekilat – kilatan. Britney semakin takut menatap matanya. Britney berusaha menghindar dan berlari ke belakang uncle Brian. Britney tidak tahu ia harus bagaimana. Waktu telah menunjukkan pukul tiga pagi, matahari terbit masih akan sangat lama muncul. Itu artinya baik uncle Brian maupun Britney harus berjuang keras untuk keluar dari sana dan menyelamatkan diri. Keheningan rumah yang gelap gulita dan bunyi detik jam yang tenang membuat Britney semakin bergidik ngeri. Ia bisa merasakan ada banyak sekali aura negatif di sana.  

Angin kencang menggelora, seluruh barang – barang di dalam rumah berterbangan. Nampaknya rumah ini seperti berada di angkasa luar. Tidak ada satu barangpun yang berada di lantai, semua terbang entah kemana. Tidak adanya gravitasi membuat Britney dan uncle Brian juga terbang, tapi herannya mereka tetap bisa bernafas.

“ Lho, kemana aunty Stella. Ia sudah tidak ada disana. “ Tukas Britney pada uncle Brian.

 “Aunty Stella tiba – tiba menghilang. Kita harus, segera mencarinya. “ Tukas uncle Brian.

Dengan berpegangan pada dinding, daun pintu dan atap – atap mereka berdua mencari keberadaan aunty Stella.

“ Tolong, tolong. “ terdengar suara dari lemari pakaian uncle Sam.

“ Uncle, dengar sepertinya ada suara dari dalam sana. “ Tukas Britney seraya menunjukkan suara dari arah lemari pakaian itu.   

Uncle Brian mendekati lemari itu dan ketika dibuka. Kedua keponakannya yang malang Aaron dan Brandon ada di sana. Keduanya mengambang di udara, lalu keluar dan langsung memeluk uncle Brian.

“ Apakah kalian baik – baik saja. “ Ucap uncle Brian sambil memegang kedua pipi keponakannya. Britneypun tidak ingin ketinggalan. Ia memeluk kedua adiknya.

“ Thanks God, that you two are doing good. How did you two end up here ? “ Ucap Britney sambil memeluk kedua adiknya.  

“ We didn’t know suddenly when we’re wake up, we’re in uncle Sam closet. “ Ucap Brandon bingung.

Sekonyong – konyong. Gravitasi kembali ada dan mereka berempat tiba –tiba terjatuh ke lantai.

“ Owww, sakitt. “ Tukas Aaron.

“ Apa, kalian semua baik – baik saja ? “ Tukas uncle Brian

“ Baik uncle. “ Ucap Britney

“ Ok, anak – anak. Semuanya ikut uncle dan jangan lengah sedikitpun. “ Tukas uncle Brian.

Britney mengikuti uncle Brian diikuti kedua adiknya yang seperti kurcaci. Nampaknya kedua adiknya sangat ketakutan. Uncle Brian segera menggendong Aaron, ia tahu bahwa keponakannya yang kecil itu sangat ketakutan.

“ Kamu, tidak apa – apa sayang ? ” Tanya uncle Brian lembut pada Aaron

Aaron mengangguk dan kemudian kedua tangannya melingkar di leher uncle Brian. Mereka berjalan sambil mengendap – endap seperti maling. Entah mengapa mereka berbuat seperti itu. Memang tidak ada pilihan untuk mereka. Malam ini, mereka harus menemukan cara jangan sampai Britney dikurbankan kepada iblis – iblis tengik itu. Setidaknya malam ini ada uncle Brian yang akan menjaganya, pikir Britney. Tiba – tiba dihadapan mereka berempat, ada sebuah boneka yang menyeret tubuhnya. Mereka melihat dengan penuh ketakutan. Ternyata Chantal sang boneka biadab itu sedang menyeret tubuhnya ke arah mereka. Sontak Britney & Brandon berlari menuju ke belakang untuk menghindari Chantal. Boneka itu tidak main – main, ia melemparkan dirinya ke arah Brandon. Brandon menghalau boneka itu dan melemparkannya ke dinding. Chantal murka, ia melayang dan menuju ke leher Brandon. Chantal dengan bengis menggigit leher Brandon hingga berdarah.

“ Lepaskan, lepaskan dia dariku. “ Brandon berteriak.

Britney menarik rambut boneka sialan itu dan mencabut kepalanya. Ia melemparkan tubuhnya ke bawah tangga dan kepalanya ia buang ke ruang tamu. Chantal semakin gila. Ia melayang – layang tanpa kepala, lalu menuju Britney. Ia kedua kakinya diarahkan seratus delapan puluh derajat ke tengkuk Britney. Seketika Britney terjatuh karena hentakan keras di lehernya. Brandon datang dan berusaha menolong Britney.

“ Ka, ayo ka kita harus segera pergi dari sini. “ Ucap Brandon sambil gemetaran.

Uncle Brian datang sambil menggendong Britney. “ Apakah kamu baik – baik saja ? “ Ucap uncle Brian

“ Ayo kita segera pergi dari sini, uncle. “ Tukas Brandon.

Mereka berempat segera meluncur ke bawah dan menuju ruang tamu. Britney keluar pertama kali dari pintu ruang tamu. Tiba – tiba ia kaget karena di luar sana. Sudah sangat ramai dengan mahkluk – mahkluk halus dengan Chantal sang boneka mengerikan itu duduk di sebuah singgasana berwarna emas berkilauan. Dalam hitungan menit boneka itu telah berubah menjadi wujud aslinya, seorang gadis cantik nan rupawan. Britney semakin gila melihat ini semua.

Britney tiba – tiba dipegang oleh dua orang tentara dan dibawa ke tempat persembahan. Ia dibaringkan di sana. Sedangkan adiknya Brandon dikurung di sebelah kiri meja tempat pemujaan. Setelah Britney dipersembahkan, maka ritual selanjutnya Brandon akan diberikan kepada buaya – buaya rawa untuk disantap. Britney tidak melihat uncle Brian dan Aaron, besar harapannya bahwa uncle dan adiknya yang paling kecil baik – baik saja. Pandangan Britney menyapu keadaan sekitar, ia hanya melihat adiknya Brandon di dalam kurungan. Britney berharap bahwa uncle Brian akan menyelamatkannya dari cengkraman Chantal.

“ Terima kasih karena kamu telah menolongku untuk mendapatkan Britney. “ Tukas Chantal dari singgasananya.

Britney dari tempat persembahan berusaha menerka – nerka, siapa yang diajak bicara oleh Chantal. Ia hampir tidak percaya dengan yang dilihatnya. Karena Chantal berbicara dengan uncle Brian.

“ Benar Britney. Uncle Brian ternyata yang memperlambat gerak kita, supaya kita dapat dengan mudah ditangkap Chantal. “ Tukas Brandon

“ Aku tidak percaya dengan semua ini, mengapa uncle Brian tega terhadap kita. Kita kan adalah keponakannya. “ Ucap Britney marah sambil berusaha melepaskan ikatannya.

“ Ayo Britney, itu artinya kita hanya berdua. Kita yang harus menyelamatkan diri kita dan mengambil Aaron dari tangan uncle Brian. “ Ucap Brandon tidak sabar.

Chapter XVI

The Salvation

“ Tapi, bagaimana aku bisa menyelamatkan diriku dengan kondisi seperti ini. “ Ucap Britney seolah tidak percaya. Ia melihat ke arah Brandon. Lalu ia memberi syarat kepada Brandon untuk mengambil pecahan kaca di samping kurungan yang disiapkan Chantal untuknya. Brandon pura – pura duduk dan mengambil pecahan kaca itu menggunakan jari tangan kanannya yang mungil. Entahlah apa yang akan dilakukan kedua orang tua Britney bila melihat anak – anak yang dicintainya diperlakukan seperti ini. Mereka pasti akan membunuh Chantal dengan kroni – kroninya. Dari keluarga besar, ayahnya Britney adalah yang paling brutal dan preman. Walaupun ia seorang professional dan bekerja di kantoran. Ia tidak akan segan – segan membunuh mereka.

“ Kalau ayah ada disini, kita tidak akan seperti ini ka. “ Lirih Brandon sambil menunjukkan wajah sedihnya seperti ingin yang menangis.

Dengan sangat hati – hati Brandon berusaha membuka ikatan utama tempat ia terkurung. Para penjaga yang sedang lalu lalang, tidak ada yang memperhatikannya. Ia berusaha membukanya. Hingga tangan – tangan kecilnya berdarah.

“ I want my daddy and my mommy. “ Ucap Brandon pelan sambil menitikkan air mata.

“ Baby it’s me. “ Ucap sebuah suara di atas pohon sambil memberi aba – aba pada Brandon untuk tetap tenang.    

Brandon merasa senang, karena ayahnya datang untuk menyelamatkan mereka. Ia tetap tenang sambil memegang kurungan itu. Brandon merasa takut, sedih, ngantuk dan lapar. Yang ia ingin lakukan saat ini adalah mandi dan segera tidur. Ia sangat kecapaian dan satu lagi ia ingin bertemu ibunya. Britney sudah melihat ayahnya, ia merasa sangat senang, namun berusaha tetap tenang jangan sampai para penjaga mencurigai kehadiran ayahnya. Karena itu akan sangat membahayakan mereka.

            Bola – bola api berjatuhan dari langit, akar – akar pepohonan mencuat ke atas dan menjalar diseluruh tubuh Britney. Akar – akar itu seolah ada yang memerintahkan untuk mengikat tubuh Britney. Britney tidak bisa bernafas. Chantal hanya mengangkat tangan kirinya, tiba – tiba jerami dari kandang kuda berterbangan dan mengelilingi tubuh Britney, ia mengangkat tangan kanannya dan dari jari telunjuknya keluar semacam api laser dan membakar jerami – jerami itu. Britney merasa sangat kepanasan.

“ Let me goo. “ Teriak Britney.

Kali ini Chantal menggunakan anggukan kepalanya. Ia mengangkat kepalanya dan kemudian kurungan tempat Brandon terangkat ke atas setinggi enam meter. Dengan kekuatan yang dimilikinya, Chantal melemparkan kurungan itu ke danau. “

“ Tidaakkkkkkkkkkkk, dadddd, help me. I’m scared. “ Teriak Brandon

Kurungan itu masuk ke dalam danau. Brandon telah terperangkap di sana. Ayahnya bingung, siapa yang harus diselamatkannya lebih dulu. Britney atau Brandon dulu. Dengan menggunakan kedipan matanya, Chantal menutup matanya, tiba - tiba Aaron terlempar dari dalam rumah dengan kondisi telah terikat dan ditelanjangi. Aaron menangis. Sekujur tubuhnya penuh luka. Entah apa yang dilakukan oleh uncle Brian pada Aaron. Chantal membuka matanya dan seketika Aaron melayang – layang di udara tanpa arah. Chantal tertawa puas. Chantal mengedipkan matanya dan Aaron terpental ke sebuah pohon besar dan seketika pingsan. Chantal membuka kedua matanya lebar - lebar, kali ini Aaron melayang – layang. Lalu Chantal mengedipkan kedua matanya. Aaron terlempar sejauh tujuh belas meter dan tercebur ke danau beserta kakaknya Brandon. Aaron dan Brandon yang tidak bisa berenang, megap = megap memohon pertolongan. Rupanya hal ini dilakukan oleh Chantal karena ia sudah tahu, bahwa ayahnya bocah – bocah ini sudah datang dan ingin menyelamatkan mereka.

“ Kaa, I’m so cold. “ ucap Aaron kepada Brandon.

“ Tenang dek, ayah sudah ada. Ayah akan selamatkan kita. “

Dari atas pohon dengan bermodalkan sebuah belati. Sang ayah yang cekatan melakukan salto dan melemparkan belatinya tepat ke tangan Chantal.

“ Awwwww. “ Chantal teriak sambil memegang tangan kirinya yang tertancap oleh belati.

“ Penjaga tangkap, orang bodoh itu. “ Ucap Chantal kembali

Robert turun setelah melakukan spektakuler salto dan berlari menuju danau. Menceburkan dirinya dan berusaha menolong kedua putera tercintanya. Membuka ikatan kurungan dan segera memeluk Brandon. Brandon terengah – engah. Sepertinya ia minum banyak sekali air.

“ I’ve got you Brandon, pegang pundak ayah . “ Tukas Robert

“ Ayah, aku takut. “ Ucap Brandon.

Ia mengambil Aaron, sepertinya ia masih pingsan dengan banyak luka di sekujur tubuhnya. “ Sayang ini, ayah. Ayah datang untuk menyelamatkanmu. “ Robert mencium kedua puteranya. Betapa ia sangat merindukan kedua puteranya. 

Dari pinggir danau banyak penjaga yang siap menangkap Robert. Untung ada uncle Sam yang tiba – tiba muncul dan menghajar mereka satu – persatu. Uncle Sam menendang dan menghajar para penjaga amatir itu hingga babak belur. Kemudian mengangkat Brandon dan Aaron dari dalam danau. Robert naik ke daratan dan berlari menuju Britney putrinya yang sedang berjuang dari cengkraman akar – akar yang berusaha menghabisi nyawanya. 

Dengan mengambil bekas pecahan kaca yang terjatuh dari pegangan Brandon. Robert menyayat akar – akar yang telah mencekik puteri sulungnya. Enyah kau dari puteriku. Chantal murka, ia berdiri di atas singgasananya dan mengangkat kedua tangannya, lalu menyatukan kedua telapak tangan kanan dan kirinya. Lalu dari atas kedua tangannya muncul bola – bola kristal tajam dan menghujamkannya kepada Britney dan Robert. Dengan menarik salah satu tameng baja dari penjaga yang berada di sampingnya. Ia berhasil menghalau bola – bola itu mengenai dirinya dan Britney.

“ Ayo, nak, kita harus segera pergi dari sini. “ Ucap Robert sambil memeluk Britney.

“ Ayah, terima kasih. Aku tidak tahu harus bagaimana bila ayah tidak datang. “

Uncle Sam telah membawa Brandon dan Aaron berlindung, jauh dari tempat persembahan dan Aaron yang telanjang kini diselimuti oleh jaket uncle Sam. Ia sangat kedinginan.

“ Apakah kamu masih kedinginan ? ” Ucap uncle Sam sambil memeluk Aaron.

Chantal merubah bentuknya menjadi boneka kembali dan ia melakukan cloning atas dirinya hingga berjumlah ratusan. Ia berusaha menakut – nakuti Britney. 

“ Ayah, jumlah boneka itu semakin banyak. ’

“ Tenang sayang, selama ayah bersama kamu tidak ada satupun yang bisa menyakitimu. “

Britney dan ayahnya telah sampai ditempat persembunyian uncle Sam. Dan Robert berkata,

“ Ayah harus kembali ke sana dan menghentikan kegilaan Chantal. Kalian disini dengan uncle Sam. “ Tukas Robert kepada ketiga anaknya.

“ Ini mungkin kamu membutuhkannya. “ Tukas uncle Sam sambil memberikan korek api.

Robert menerima korek api itu dan kembali ke tempat ratusan boneka melayang – layang tanpa arah. Robert mencari dimana Chantal yang asli berada, dengan bermodalkan korek api ia membakar setiap boneka yang muncul dihadapannya. Boneka – boneka itu terbakar, namun mereka bukanlah Chantal yang sebenarnya. Ia harus menemukan Chantal yang asli dan membakarnya. Tiba – tiba Britney muncul.

“ Britney kenapa kamu harus kesini. “ Ucap Robert kepada anaknya.

“ Ayah, yang Chantal inginkan adalah aku, kalau aku disini akan semakin mendekatkan kita padanya ayah. “ Tukas Britney percaya diri.

“ Ok, tapi kamu jangan jauh – jauh dari ayah. “ Ucap Robert sambil memegang kedua lengan puterinya.

“ Baik ayah. “ Tukas Britney sambil mengangguk tanda setuju.

Memang benar, boneka Chantal yang asli mendekatinya.

“ Dasar anak tidak berguna. “ Ucap salah satu boneka menarik rambut Britney hingga terlepas dari kulit kepalanya.

“ Awwww, sakit tauu. “ Teriak Britney sambil melemparkan boneka plastik itu ke lantai. Boneka itu terjatuh dan berubah menjadi Chantal dalam wujud manusia.

“ Sial, tunggu saja pembalasanku. “ Teriak Chantal geram.

“ Ayukihinkiyhtonauyojopm uyouojouohlljkljpo upupipipkkppklljouo oyooljuyyjljjjjkkkk. “ Seluruh mahkluk kegelapan dari segala penjuru arah mata angin barat, timur, utara, selatan. Kuperintahkan kepada kalian semua berkumpul disini. “ Ucap Chantal setelah mengucapkan mantera. Sekonyong – konyong, angin kencang menerpa hebat Britney dan ayahnya. Ratusan mahkluk – mahkluk paling aneh dan mengerikan yang sebelumnya dilihat oleh Britney keluar dari sarangnya masing – masing. Seolah ada panggilan dari pemimpin mereka dan Britney bergidik ngeri dengan pemandangan yang dilihatnya.

“ Apa ini. “ Ucap Robert seraya melihat ke arah puterinya, seolah tidak mengerti.

“ Kuperintahkan kalian semua tangkap bocah tengik itu dan bawa dia ke hadapanku. “ Teriak Chantal dengan wajah penuh murka.

Britney pindah dan berdiri di belakang ayahnya.

“ Ia atau tidak sama sekali. “ Robert berkata.

Dengan kemampuan gimnastik yang dimiliki oleh Robert. Ia naik ke atas pohon, lalu melompat dan melakukan lima salto terbaiknya dan menuju ke arah Chantal dan menyalakan korek api dan membakar pakaian Chantal. Saat ia sampai di singgasananya. Robert mengambil belati yang ia tancapkan kepada Chantal beberapa jam sebelumnya dan menancapkannya tepat di dadanya.

“ Tidaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. “ Chantal berteriak kesakitan.

Chantal heran bagaimana mungkin Robert mengetahui kelemahan dirinya ada di dadanya. Dari dalam rumah uncle Sam, uncle Brian keluar dan mengeluarkan sebuah sinar yang sangat terang, sehingga Britney dan ayahnya harus menghalau dengan kedua tangannya karena terlalu silau. Britney telah dibawa oleh tiga mahkluk mengerikan dan ia diseret oleh mereka. Britney berteriak, “ Ayahhhh, tolong aku. “

Uncle Brian datang kepada Chantal dan melalui sinaran dari tangannya ia menyembuhkan luka – luka yang dialami Chantal. Seketika, lukanya menutup dan Chantal menjadi kuat seperti sediakala. Uncle Brian mendekati Robert dengan tatapan tajam.

“ Brian, ini aku Robert. Kamu tidak mengenali aku. “ Ucap Robert

Uncle Brian mengangkat kedua tangannya tinggi – tinggi, mengakibatkan Robert berputar – putar. Robert diputar – putar dan dilemparkan ke tanah. Diangkat dan dilemparkan lagi ke tanah dan yang ketiga kali, dengan kekuatan supernatural yang dimiliki uncle Brian, ia melemparkan kakak kandungnya ke danau khusus area berbahaya yaitu area yang dipenuhi dengan buaya – buaya yang sedang kelaparan. Tiga ekor buaya datang dan menyerang Robert. Robert berusaha melawan tiga binatang buas itu. Entah berapa kali ia harus menyelam dan meminum air danau yang terlihat seperti darah yang kental. Dua ekor buaya berhasil di lempar oleh Robert ke daratan, tinggal satu ekor yang terlihat sangat besar. Britney sudah dibawa ke dekat singgasana Chantal. Uncle Brian berdiri disamping Chantal, ia merasa puas karena Britney telah berhasil ditangkap. Britney, jatuh telungkup. Ia berusaha berdiri, namun setan – setan itu tetap membuat posisinya dalam keadaan duduk di tanah. Britney sudah tidak berdaya. Kemudian, dari belakang Britney datang Robert sambil menyiram bensin ke Chantal dan dengan wajahnya yang bengis.

“ Enyahlah kau ke neraka. “ Ucap Robert tanpa belas kasihan sambil melemparkan korek api yang menyala.

Chantal terbakar, dan Robert meninju Brian dan menghajarnya membabi buta. Uncle Brian berusaha untuk melakukan atraksi supernaturalnya, namun terlambat, Robert memukul lehernya hingga uncle Brian pingsan.

“ Panassssssss, “ Chantal berteriak seperti orang gila.

Robert mengambil belati yang ada di pinggangnya dan menghujamkan sekali lagi pada dada Chantal.

“ Tidaaaaaaakkkkkkkk. “ Teriak Hercule dari jauh menyaksikan istrinya di habisi oleh manusia

Hercule geram dan terbang ke arah Robert. Seketika mencuat dari kepalan Hercule berupa gading gajah yang sangat tajam dan ia berusaha menghujamkan gading gajah yang runcing itu ke tubuh Robert. Namun Robert bisa mengelak dan berlari mundur. Robert mengambil jirigen berisi bensin dan menyiramkannya ke Hercule lalu menyalakan korek dan membakar tubuh Hercule. Hercule tertawa keras.

“ Dasar bodoh, aku ini terbuat dari api. Mana bisa diriku dihabisi oleh api. “ Ucap Hercule penuh kemenangan.

“ Bila kamu memang kebal api, berarti kamu tidak kebal air. “ Ucap sebuah suara dari belakang.

Uncle Sam dibelakang menyiram Hercule dengan seember air dari kepala hingga seluruh tubuhnya basah.

“ Tiddaaaaakkkkkkkkkkk. “ Ucap Hercule panik.

Hercule menciut, hingga daging dibawah kulitnya menciut dan ia merasakan kesakitan saat air mengenai seluruh tubuhnya. Chantal kesakitan saat tubuhnya kena api dan belati yang menancap di dadanya. Ia hampir game over. Ia kesakitan ditambah lagi ia semakin terpuruk melihat suaminya menciut. Sirna sudah harapannya untuk hidup abadi bersama suami dan anak tercintanya. Saat Chantal mulai terjatuh dan ia gosong akibat kobaran api, ia berteriak dan sekonyong – konyong, iblis – iblis yang tadinya berseliweran ke sana kemari, kini menghilang entah kemana. Mantera yang diberikan kepada uncle Brian pun menghilang. Uncle Brian kembali baik – baik saja. Seperti mantera hitam yang berhasil hilang dan ia kembali sadarkan diri. Ia melihat Britney di tanah dan membantu keponakannya.

“ Apakah kamu baik – baik saja Sayang ? Ucap uncle Brian.

“ Aku baik uncle Bri. “ Ungkap Britney.    

Brandon, Aaron datang dari semak – semak dan kemudian memeluk ayah mereka. Robert menyambut kedua puteranya dan juga memeluk Britney. Robert merasa senang karena anak – anaknya selamat dan kini bersama dengannya. Saat menikmati reuni keluarga, mereka dikagetkan oleh sebuah suara dentuman yang sangat keras. Seth, puteranya Chantal ternyata datang dan menuntut balas karena Robert dan uncle Sam telah membunuh kedua orang tua mereka. Ia melemparkan sebuah batu besar tepat di depan rumah uncle Sam dan menghancurkan seisi ruang tamunya. Ia geram dan sekujur tubuhnya memerah dan mengeluarkan banyak darah. Taring muncul dari dalam mulutnya dan ia menghempaskan tubuhnya pada Robert. Seth menggigit telinga kanan Robert.

“ Aaaarrggghhhhhhhhhhhhhhhhhhh. “ Robert berteriak merasa kesakitan sambil memegang telinganya.

Spontan Britney menarik tubuh bayi itu dan melemparnya dua meter ke depan. Seth jatuh ke tanah dan ia bangkit kembali lalu terbang kembali ke arah Britney. Uncle Brian, segera mengambil jirigen berisi bensin dan menyiramkannya kepada Seth. Uncle Sam yang sedang memegang korek api, menyalakan korek dan membakar bocah jadi – jadian itu.

“ Oeeeeeeeee Oeeeeeeeeeeeeeeeeee. “ Seth berteriak kesakitan

Ternyata ia tidak bisa kena panas sama seperti ibunya Chantal.

Suara kokok ayam membahana di seluruh perkampungan. Uncle Sam, Uncle Brian, Robert, Britney, Brandon dan Aaron masuk ke dalam rumah dan berusaha melupakan segala kejadian yang terjadi hari itu. Sejak hari itu mereka tidak pernah menemukan aunty Stella. Karena memang aunty Stella adalah jelmaan Chantal. sang boneka misteri.

*** Sekian ***

  

 IG: bwu16

 

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun