Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Bloody Chantal

30 Agustus 2021   17:56 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:15 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari atas pohon dengan bermodalkan sebuah belati. Sang ayah yang cekatan melakukan salto dan melemparkan belatinya tepat ke tangan Chantal.

“ Awwwww. “ Chantal teriak sambil memegang tangan kirinya yang tertancap oleh belati.

“ Penjaga tangkap, orang bodoh itu. “ Ucap Chantal kembali

Robert turun setelah melakukan spektakuler salto dan berlari menuju danau. Menceburkan dirinya dan berusaha menolong kedua putera tercintanya. Membuka ikatan kurungan dan segera memeluk Brandon. Brandon terengah – engah. Sepertinya ia minum banyak sekali air.

“ I’ve got you Brandon, pegang pundak ayah . “ Tukas Robert

“ Ayah, aku takut. “ Ucap Brandon.


Ia mengambil Aaron, sepertinya ia masih pingsan dengan banyak luka di sekujur tubuhnya. “ Sayang ini, ayah. Ayah datang untuk menyelamatkanmu. “ Robert mencium kedua puteranya. Betapa ia sangat merindukan kedua puteranya. 

Dari pinggir danau banyak penjaga yang siap menangkap Robert. Untung ada uncle Sam yang tiba – tiba muncul dan menghajar mereka satu – persatu. Uncle Sam menendang dan menghajar para penjaga amatir itu hingga babak belur. Kemudian mengangkat Brandon dan Aaron dari dalam danau. Robert naik ke daratan dan berlari menuju Britney putrinya yang sedang berjuang dari cengkraman akar – akar yang berusaha menghabisi nyawanya. 

Dengan mengambil bekas pecahan kaca yang terjatuh dari pegangan Brandon. Robert menyayat akar – akar yang telah mencekik puteri sulungnya. Enyah kau dari puteriku. Chantal murka, ia berdiri di atas singgasananya dan mengangkat kedua tangannya, lalu menyatukan kedua telapak tangan kanan dan kirinya. Lalu dari atas kedua tangannya muncul bola – bola kristal tajam dan menghujamkannya kepada Britney dan Robert. Dengan menarik salah satu tameng baja dari penjaga yang berada di sampingnya. Ia berhasil menghalau bola – bola itu mengenai dirinya dan Britney.

“ Ayo, nak, kita harus segera pergi dari sini. “ Ucap Robert sambil memeluk Britney.

“ Ayah, terima kasih. Aku tidak tahu harus bagaimana bila ayah tidak datang. “

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun