Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Bloody Chantal

30 Agustus 2021   17:56 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:15 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Ia harus kuat untuk menghadapi Chantal. Britney berusaha berlari kembali menuju ke tangga dan menaiki anak tangga. Dan berhasil sampai di lantai dua. Ia melihat ternyata kamar pamannya terbuka dan ia masuk ke dalamnya. Ia berteriak saat melihat paman, tante dan kedua adiknya terbujur kaku di atas tempat tidur.

“ Tidaaaaakkkkkkkkkkkkkkkk. “

Britney merasa bahwa pertahanannya telah runtuh malam itu dengan kejadian yang baru disaksikannya.

“ Ini gila, daripada aku ikut terbunuh di rumah ini, lebih baik aku segera keluar dari sini. “ Ucap Britney pelan.

Saat ia perlahan hendak menuruni anak tangga. Ia kaget karena Chantal telah berdiri di bawah anak tangga.

“ Apa yang kau inginkan dariku. “ Tukas Britney kepada boneka kecil itu sambil tangannya berusaha meraih guci besar bergambar gadis kecil yang berdiri di depan kamar pamannya.


Chapter IX

Serangan Bertubi - tubi

Setelah mendapatkan guci itu, ia melemparkannya ke arah Chantal. Seketika boneka itu terjatuh tertimpa remukan guci besar yang dibeli aunty Stella di China. Britney menuruni anak tangga secepatnya. Kemudian berlari menuju ruang tamu dan berusaha membuka pintu ruang tamu, namun pintu itu macet dan sekonyong – konyong Chantal telah berada di belakangnya dan menyayat betis Britney hingga luka dan mengeluarkan darah. Britney menendang Chantal dan akhirnya ia berhasil membuka pintu dan berlari keluar rumah. Ia berlari sekencang –kencangnya untuk menghindari boneka sialan itu. Dalam keadaan yang sangat gelap, Britney berusaha melihat keadaan sekitar, tidak ada rumah satupun selain rumah grandma Wilma. Dan rumah itu terlihat gelap dan mengerikan. Britney melewati rumah itu dan berlari terus hingga masuk ke dalam gelapnya hutan belantara. Hanya itu yang terpikirkan olehnya.

Britney tidak punya pilihan, ia harus menyelamatkan dirinya dari incaran boneka bodoh itu. Kali ini, Britney sudah berada di tengah hutan. Ia melihat ke arah sekeliling, yang ada hanya hutan lebat yang mengerikan. Ia merasakan ada yang menatapnya dari semak - semak. Saat ini yang dipikirannya adalah pulang kembali ke rumahnya bersama kedua orang tua yang ia cintai. Sejak kedua adiknya telah tiada dan ia hampir gila memikirkan ini semua. Seketika, hutan dipenuhi dengan asap putih, entah dari mana datangnya. Britney merasakan seperti ada seseorang yang sedang memegang pundaknya. Saat ia berbalik ia melihat seorang wanita yang mirip dengan grandma Wilma.

Wanita itu merasakan rasa sakit yang amat sangat. Ia memegang kaki dan tangannya. " Tolong aku, " ucapnya lirih. Sambil berkata kepada Britney. Ia semakin mengerang kesakitan. Wajahnya memerah dan ia memegang lehernya sambil meminta tolong. Seketika, ia mencabut kepalanya sehingga terlepas dari lehernya. Ia melemparkan kepalanya ke arah Britney. " Tidakkkkkk. " Teriak Britney sambil melempar kepala itu. Kepala itu tertawa lepas, seolah meledek karena Britney begitu ketakutan setengah mati. Kepala itu sekonyong - konyong melompat dan seketika menempel kembali di leher wanita itu. Kali ini, ia bertindak lebih jauh. Ia menarik tangan kirinya dari tungkai lengannya Dan melempar potongan tangannya ke arah Britney. Britney berhasil melengos dan berhasil menyelamatkan diri dari wanita iblis itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun