1. AI untuk Etika dalam Otonomi Senjata
Model dapat digunakan dalam sistem pertahanan berbasis AI, khususnya dalam drone militer otonom yang harus mengambil keputusan dalam situasi ambigu.
 Berbeda dengan AI konvensional yang hanya mengikuti aturan "fire/no fire", model ini mempertimbangkan dampak jangka panjang dan implikasi moral dalam setiap keputusan.
2. AI dalam Kebijakan Publik dan Governance
Model dapat digunakan untuk menganalisis kebijakan sosial dengan mempertimbangkan faktor-faktor etika dan dampak jangka panjang.
 Bisa diterapkan dalam simulasi kebijakan ekonomi dan distribusi sumber daya, di mana keputusan harus menyeimbangkan antara keadilan sosial dan efisiensi ekonomi.
3. AI dalam Diagnostik Medis dan Tindakan Darurat
Model dapat digunakan dalam sistem triase medis berbasis AI, di mana keputusan harus dibuat berdasarkan probabilitas bertahan hidup pasien dan keterbatasan sumber daya medis.
 Dengan pendekatan hierarkis, AI dapat menyeimbangkan antara pengobatan berbasis data dan pertimbangan etis dalam situasi krisis.
5.4. Tantangan Teknis dalam Implementasi Model
Meskipun model ini menawarkan keunggulan signifikan, terdapat beberapa tantangan teknis yang perlu diatasi:
1 Computational Cost
Hierarki kognitif yang kompleks membutuhkan lebih banyak daya komputasi dibanding model RL konvensional.
 Solusi: Optimasi algoritma dengan model berbasis transformer untuk mengurangi computational overhead.
2 Complexity dan Interpretabilitas