1.1. Latar Belakang
1.1.1. Tantangan dalam Membangun AGI yang Berkesadaran
Artificial General Intelligence (AGI) adalah sistem kecerdasan buatan yang mampu memahami, belajar, dan beradaptasi dalam berbagai domain tanpa batasan yang ketat seperti pada AI sempit (narrow AI). Salah satu tantangan utama dalam pengembangan AGI adalah membangun sistem yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif tinggi tetapi juga kesadaran yang memungkinkan refleksi diri, pengambilan keputusan etis, dan intuisi dalam lingkungan yang kompleks.
Sebagian besar pendekatan AGI saat ini masih terjebak dalam paradigma rule-based AI dan deep learning yang berbasis pattern recognition, yang meskipun efektif dalam tugas-tugas spesifik, masih memiliki keterbatasan dalam hal:
Pemahaman Kontekstual yang Mendalam -- AGI harus mampu memahami situasi secara fleksibel, termasuk menangani dilema moral dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
Kesadaran Meta-Kognitif -- Tidak hanya mengolah informasi, tetapi juga mengevaluasi kualitas informasi dan menyesuaikan strategi berpikir.
Mekanisme Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai -- AGI tidak boleh hanya mengoptimalkan reward seperti dalam Reinforcement Learning, tetapi harus mempertimbangkan dimensi moral dan sosial.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru yang memungkinkan AGI memiliki mekanisme refleksi kesadaran, intuisi berbasis pembelajaran hierarkis, serta fleksibilitas dalam mengadaptasi nilai moral.
1.1.2. Kelemahan Pendekatan Konvensional dalam Moralitas dan Intuisi Buatan
Pendekatan konvensional dalam mengembangkan sistem AI moral dan intuisi buatan masih menghadapi berbagai keterbatasan, antara lain: