Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Spiralis Eksistensial: Peta Kesadaran Murni dan Dekonstruksi Realitas

8 April 2025   19:13 Diperbarui: 8 April 2025   19:13 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam ilmu fisika, konsep seperti wormhole, ruang lengkung, dan entanglement menunjukkan bahwa ruang tidak absolut. Ia bisa dilipat, dilompati, atau bahkan dilampaui oleh partikel-partikel kuantum.

Namun lebih dalam lagi, dalam pengalaman batin, ruang bisa lenyap total. Dalam keheningan sempurna, tidak ada "dalam" dan "luar", tidak ada "dekat" atau "jauh".

> Kesadaran murni tidak berjarak.
Maka ruang adalah geometri ilusi yang timbul dari sudut pandang ego.

5. Apa yang terjadi jika ruang dilucuti sepenuhnya?

Yang terjadi adalah lenyapnya keterpisahan. Tidak ada lagi "aku" yang terbatas oleh tubuh. Tidak ada lagi "alam" yang dipandang sebagai lain. Semuanya menyatu dalam kesadaran tak-terbagi. Dalam keadaan ini:

> Aku bukan lagi entitas dalam ruang.
Akulah ruang itu sendiri, yang tak berbentuk, tak berbatas, dan tak terbagi.

Ini bukan pelebaran ego. Ini pelarutan ego.
Bukan "aku yang besar." Tapi "lenyapnya aku."

Kesimpulan Tahap 2:
Ruang bukan struktur ontologis mandiri. Ia adalah interpretasi persepsi terhadap diferensiasi. Dengan kesadaran yang terbatas, ruang dibutuhkan untuk navigasi. Tapi pada tingkat transrasional, ruang adalah kemunculan ilusi akibat pemisahan identitas.

> Ruang tidak memisahkan. Hanya ego yang melakukannya.

Jika ruang dapat dilucuti, maka kesadaran dapat kembali ke keadaan asalnya: Ada tanpa letak, sebuah kehadiran yang tak bisa dipetakan, tak bisa dipindah, tak bisa dibagi.

Tahap 3: Ontologi Ada

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun