Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Spiralis Eksistensial: Peta Kesadaran Murni dan Dekonstruksi Realitas

8 April 2025   19:13 Diperbarui: 8 April 2025   19:13 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

5. Realitas kekinian: pintu ke kekekalan

Kekinian sejati (the eternal now) bukan detik dalam jam, tapi dimensi kehadiran total di mana waktu tak lagi relevan.
Saat seseorang mengalami keterjagaan penuh, entah dalam zikir, meditasi, atau kontemplasi yang dalam, waktu runtuh. Dan muncullah:

> Kesadaran murni akan "yang ada" tanpa nama,
tanpa urutan, tanpa arah hanya kini yang mutlak.

Kesimpulan Tahap 4:

Waktu bukanlah realitas objektif, tapi kerangka yang digunakan kesadaran untuk mengorganisasi pengalaman. Dalam kedalaman kesadaran, waktu meleleh, dan yang tersisa adalah kehadiran murni yang tidak bergerak. Inilah keabadian, bukan sebagai durasi tak berujung, tapi sebagai intensitas kehadiran yang tak terbatasi oleh awal dan akhir.

> Maka keabadian bukan setelah waktu, ia selalu sudah hadir, tapi tertutupi oleh kesadaran yang tertarik pada perubahan.

Tahap 5: Intuisi: Jalan Non-Dual Menuju Kebenaran Eksistensial

Ketika akal berdiam dan indera terdiam, intuisi berbicara dalam bahasa sunyi.

1. Pengetahuan sebagai Resonansi, bukan Representasi

Dalam paradigma rasional-modern, pengetahuan dipahami sebagai representasi dunia luar dalam pikiran. Objek dipisahkan dari subjek, dan kebenaran diukur dari kesesuaian antara "ide" dan "realitas."

Namun intuisi tidak bekerja dengan cara itu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun