"Wen," panggilnya pelan.
Wendi, temannya yang duduk di sebelah Echa, langsung menoleh.
"Titip ini, ya," kata Angga sambil menyelipkan kertas kecil itu ke tangan Wendi.
Wendi melongo, tapi mengangguk pelan. "Buat Echa?"
Angga tersenyum.
"Buat yang pernah bikin aku nunggu... tapi akhirnya aku sadar, ternyata bukan dia yang aku cari."
Sore nya setelah pulang sekolah, sewaktu dia nungguin aku di jemput pak Darto, aku nanya soal hubungannya dengan Echa,
"Selama ini kita jaga jarak," katanya. "Mungkin karena sekarang sekelas dan ketemu terus dalam satu ruangan, dia jadi merhatiin lagi."
Cindy nanya lagi. "Kenapa baru sekarang?"
Angga senyum. "Baru sadar kali... kalo gue ganteng."
Aku tertawa. Dan mencubit lengannya. "Gantengnya telat dateng. Baru muncul pas kelas 3."