Mohon tunggu...
bucek molen
bucek molen Mohon Tunggu... Konsultan

Pernah tinggal di banyak kota, mencintai beberapa orang, dan menyesali hampir semuanya. Menulis bukan untuk didengar, tapi agar suara-suara dalam kepala tak meledak diam-diam. Tidak sedang mencari pengakuan, hanya menaruh serpihan hidup di tempat yang tidak terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Cinta Segitiga yang Aneh di Sekolah Favorit

10 Juli 2025   14:22 Diperbarui: 12 September 2025   07:03 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hatiku telah terisi wangi bunga yang lain."

Aku diam. Menatap huruf-huruf biru yang ditulis dengan cepat tapi rapi itu.

"Ini buat Echa?" tanyaku pelan.

Angga mengangguk. "Iya. Kamu yang kasih, ya?"

Aku menatap dia agak lama. Lalu menjawab pelan, "Aku nggak bisa kasih ini."

Dia mengerutkan dahi. "Kenapa?"

Aku menarik napas.

"Karena... aku bukan pacarmu. Nanti orang kira aku yang nyuruh kamu nolak dia."

Angga terdiam. Pandangannya lurus ke papan tulis kosong. Lalu senyum tipis.

"Iya juga, ya."

Dia berdiri, menoleh ke bangku belakang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun