Hari itu, kelas sedang ramai karena pelajaran kosong.
Cindy sibuk mencatat sesuatu di bukunya saat Dinda, temannya di bangku belakang, mendekat dengan wajah panik.
"Cin, tolongin dong... aku dapet," bisiknya.
"Lho? Bukannya baru minggu kemarin, Din?"
"Iya, makanya aku juga bingung. belum siap sama sekali. Bisa bantuin tanyain ke cowok-cowok yang bawa motor? Aku mau pulang bentar."
Cindy langsung berdiri.
Dia menghampiri satu per satu anak cowok di kelas yang bawa motor.
Jawaban mereka hampir sama:
"Waduh... lagi males keluar."
"Aduh, takut ada razia..."
"Bilang aja sama guru BP biar dibolehin dijemput."
Cindy mulai kesal.
Padahal ini masalah darurat.
Dinda makin panik, mukanya mulai pucat.
Cindy hampir nyerah.
Tiba-tiba, suara di ambang pintu menyela:
"Aku anterin aja, Din."
Semua kepala menoleh.
Angga berdiri di sana, baru datang.
"Kalau tembus gimana, Ngga?" tanya Dinda ragu.