Mohon tunggu...
Ariel Matsuyama
Ariel Matsuyama Mohon Tunggu... Novelis - A man who will rule everything

Bertarung atas nama Dendam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FanFic] Kamen Rider Blitzer (Episode 2: Gerombolan Raja Minyak)

12 Juni 2019   15:00 Diperbarui: 12 Juni 2019   15:19 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Darah segar langsung menyembur dari mulut sang polisi begitu ia kena tendang. Ia pun terpental dan jatuh pingsan. Itu adalah yang terakhir, karena polisi yang lainnya sudah pingsan sebelum dia.

Si rambut mohawk berjalan ke arah pria berambut cepak, berbaju kemeja oranye lengkap dengan celana panjang berwarna senada yang merupakan satu-satunya pekerja di pom bensin itu. Pekerja yang lain sudah lari dari tempat tersebut.

Pria pekerja itu gemetaran tatkala ditatap dengan tajam oleh si rambut mohawk. Mulut lebar dan bibir tebalnya bergetar. Matanya yang sayu tak berani menatap mata si rambut mohawk lebih lama lagi.

"Cepat masukkan semua bensin yang ada disini ke jeriken yang ada di mobil kami!" perintah si rambut mohawk yang kemudian menunjuk mobil pick up hitam yang terparkir dekat pom bensin. Di mobil tersebut ada tujuh jeriken besar berwarna hijau lumut.

"B-b-baik!" balas si pekerja dengan terbata dan ketakutan. Ia pun lalu mengisi jeriken besar yang ada di dalam mobil pick up yang ditunjuk si rambut mohawk satu persatu.

Setelah semua derijen terisi penuh, Gerombolan Raja Minyak berpakaian serba hitam itu langsung naik ke mobil, dua orang di depan dan tiga orang lagi di bak mobil. Setelah itu, Gerombolan Raja Minyak dengan mobilnya pergi dari pom bensin tersebut.

Beberapa menit kemudian, Gerombolan Raja Minyak itu sampai di sebuah rumah besar yang ada di dalam hutan. Mobil pick up milik kelompok tersebut berhenti di depan rumah itu. Setelah Gerombolan Raja Minyak turun dari mobil, mereka menurunkan dua jeriken besar yang ada di bak mobil lalu membawanya masuk ke dalam rumah. Yang membawa adalah si rambut mohawk dan seorang lagi yang berambut botak.

Selangkah demi selangkah akhirnya Gerombolan Raja Minyak itu sampai di sebuah ruangan dengan 'singgasana' berkursi putih corak merah. Di singgasana itu, duduklah seseorang berjubah dan bertudung hitam.

"Yang mulia, ini bensinnya!" ucap si botak seraya menaruh jeriken berisi bensin yang ia bawa ke depan singgasana orang berjubah hitam itu.

Si rambut mohawk juga menaruh bensin yang dibawanya itu ke depan singgasana si jubah hitam. "Sesuai permintaan anda yang mulia, dua jeriken kami bawa ke hadapan anda, dan beberapa jeriken lagi dijual dengan harga mahal oleh anggota yang lain yang punya tugas khusus menjual bensin."

Orang berjubah hitam itu mengangguk. Ia lalu berdiri dari singgasananya dan membuka tutup salah satu jeriken, mengangkat jeriken tersebut dengan kedua tangannya, menempelkan mulutnya di lubang jeriken tersebut kemudian meminum isinya hingga tinggal setengah. Setelah itu ia menaruh kembali jeriken berisi bensin tersebut.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun