Februari, mencoba membuka galeri foto di gawai. Membuat tersenyum, ingin segera kembali kesana. Kecantikan tersembunyi, mengulang perjalanan singkat namun memberi arti.
Tiba-tiba tanda pesan di gawai masuk menyala, dengan malas aku pun segera membuka pesan yang aku pikir ah pasti tak penting juga. Namun tanpa berpikir panjang sebelum membalas pesan itu aku segera berselayar di dunia maya mencari tahu tentang lokasi Last Three Point.
Tak menunggu lama, akhirnya segera aku membalas pesan masuk tersebut. Entah kenapa jiwa ini berontak mendengar kata pantai. Tidak bisa menolak. Nyaman dan bahagia akan kurasa saat bersama alam. Hobi mungkin dan kegiatan ini tetap kujalani sebagai suatu cara membuang kejenuhan rutinitas. Aku bisa pergi sendiri mencari lokasi yang akan aku kunjungi seperti orang hilang kalau kata suami, he he.
Hari yang ditunggu pun segera tiba. Dengan semangat 45 walaupun masih mengantuk melawan kebiasaan bangun siang kalau kalender merah. Bagaimana tidak kami berangkat jam 6 pagi dari Yogyakarta menuju Pacitan. Di sepanjang jalan kami lalui dengan cerita panjang lebar sudah seperti burung beo. Tiba-tiba dentuman kencang terdengar, membuyarkan lamunan kami. Masih dalam perjalanan tepatnya di daerah Semanu Wonosari. Segera kami turun dari mobil mengecek kondisi ternyata Selang Radiator mobil pecah. Sedih, untung banyak orang baik yang membantu kami seperti malaikat turun dari langit yang memberikan pertolongan. Sekitar 2 jam yang tak terasa di tempat kejadian, kami pun segera melanjutkan perjalanan.
Akhirnya kami pun tiba di lokasi. Amazing itu kata yang langsung keluar dari mulut. Jauhnya perjalanan Yogyakarta - Pacitan terbayarkan. Belum sampai tujuan pun kami sudah disuguhi pemandangan yang wow cantik. Setelah memarkir kendaraan, kami didatangi 3 pengendara motor yang memang sudah disiapkan oleh pengelola Villa Last Three Point. Kami memulai petualangan melalui bukit. Batuan yang tersusun rapi diatas bukit menambah sensasi petualangan, dengan pemandangan laut lepas yang memukau di sepanjang perjalanan.
Terletak di lokasi yang sama dengan Pantai Bercak, kami juga disuguhi Pantai Kasap Pacitan yang memamerkan panorama alam yang dijuluki sebagai "Raja Ampatnya Pacitan," karena keelokan alamnya yang begitu memukau.
Alasan mengapa Pantai Kasap dijuluki sebagai mininya Raja Ampat di Papua, yaitu karena pantai ini memiliki pemandangan indah dengan bebatuan karang dan pulau-pulau kecil yang ada di tengah-tengah hijau kebiruan warna air lautnya.
Tidak mau membuang waktu setelah beristirahat sebentar, kami diajak Owner Villa berkeliling melihat fasilitas dan keindahan Villa. Selaras dengan pemandangan indah bebatuan karang, di sini kami juga dibuat terkagum-kagum dengan desain Villa yang dimana konsep dari pemilik dengan tetap mempertahankan beberapa batuan yang ada, dan menjadikan bebatuan yang cantik berkilau-kilau laksana berlian tanpa membuangnya sebagai ornamen pemanis ruangan yang bisa kami saksikan.
Setelah berkeliling area Villa, akupun memanjakan mata melihat batu karang yang megah, dengan hamparan bukit hijau yang memeluk pantai, serta debur ombak dengan pasir putihnya dari kamar tempat ku beristirahat. Membayangkan enaknya menjadi pemilik pantai? Sebenarnya menginap di hotel atau pun villa bukan hal baru bagi ku. Tapi entah kenapa, ini beda. Pantainya yang bersih dan alami mengingatkan kenangan dengan Pantai Panjang Bengkulu puluhan tahun yang lalu.
