"Memang kenapa? Kau suka padanya yaa...," goda Fumiko.
Izumi memasang raut wajah serius. "Bukan hanya suka, tapi cinta," ucapnya pelan.
"Hmm ..." Fumiko memegangi dagunya. "Yaa ... Wajar sih. Banyak sekali gadis di kampus ini yang tergila-gila padanya. Bahkan ada gadis yang menciptakan fansclub bernama 'Ariel Lovers' yang isinya gadis-gadis yang cinta mati pada Ariel. Jangankan itu, pesona Ariel saja mampu mencuri hati para gadis."
"Aku tidak suka dengannya karena hal itu. Tapi karena hal lain yang tidak bisa aku ceritakan. Yang terpenting sekarang, aku harus mendapatkan hatinya!" ucap Izumi.
"Kalau menurutku lebih baik jangan," kata Shizuno.
Izumi menaikkan alisnya dan menatap Shizuno. "Kenapa??"
"Dia itu sering menolak cinta gadis-gadis yang suka padanya dengan kata-kata yang dingin sedingin es, sampai gadis-gadis itu menangis, depresi, bahkan bunuh diri," jawab Shizuno.
Izumi beranjak tempat ia duduk dan berkata, "Kalau begitu, akulah yang akan mencairkan es di dalam hatinya!" Setelah itu ia berjalan ke arah Ariel tanpa mempedulikan Shizuno dan Fumiko yang berusaha menghentikannya.
Begitu tiba dihadapan Ariel, air mata Izumi langsung tumpah. "Arai...," ucapnya lirih.
Tapi Ariel hanya diam dan memandang Izumi dengan tatapan datar dan ekspresi wajah yang dingin.
Setelah saling tatap, Izumi langsung memeluk Ariel sambil menangis. Meski Ariel sangat dingin, tapi tubuhnya mampu memberi kehangatan pada Izumi dan membuat gadis itu merasa nyaman.