Bocah perempuan di samping kiri Aiko menengok ke arah Aiko. "Bu, aku sekarang sangat senang karena kebutuhan kita semuanya sudah tercukupi dan tidak memakai baju tambalan dan tidak tinggal di gubuk lagi. Walaupun mobil kita sedang di bengkel hari ini, tapi aku tetap senang."
Aiko tersenyum pada anaknya yang tingginya hanya sepinggangnya itu. "Ya, Ocha.
Mereka pun berjalan dengan riang. Masing-masing dari mereka memegang plastik besar di kedua tangannya.
Akan tetapi, ketika sedang asyik-asyiknya berjalan sambil bersenandung di jalanan sepi itu, tiba-tiba mereka dihadang oleh seseorang dengan motor sport merah.
Aiko terkejut dan dahinya berkerut bingung. "Siapa kau?" tanyanya pada orang yang menghadangnya itu.
Orang yang menghadang Aiko itu membuka helmnya. "Matsuyama Ariel," jawabnya seraya menaruh helm tersebut di atas motornya dan menyetandarkan motor itu.
"Apa maumu?" tanya Aiko.
Ariel turun dari motor. "Memusnahkanmu!" jawabnya datar.
"Apa??? Masaru, Ocha, cepat cari tempat berlindung!" perintah Aiko pada dua bocah di samping kanan dan kirinya.
"Tapi, bu ..." ucap Masaru.
"Sudahlah! Turuti perintah ibu!" balas Aiko.