"Yang lebih teliti lagi, Yamanaka! Kau harus lebih fokus dan lebih berkonsentrasi!" saran Sasame.
Yamanaka kembali berkonsentrasi. Kali ini konsentrasinya lebih tajam dan lebih fokus. Merasa semuanya telah cukup, Yamanaka pun kembali melemparkan batu di tangannya.
Kali ini lemparan Yamanaka melaju lurus ke arah botol yang terikat di kepala Izumi.
Akan tetapi, ketika batu itu tinggal berjarak beberapa inchi saja dari kepala Izumi, tiba-tiba batu tersebut dihantam oleh sebuah batu dari arah lain hingga terlempar jauh.
Yamanaka terkejut. Ia lalu menoleh ke arah batu itu berasal. Gadis itu langsung membelalak begitu melihat sosok laki-laki yang sangat dikenalnya tengah berdiri menatapnya. "A-A-Ariel?" ucapnya dengan nada gugup.
Izumi yang juga melihat ke arah yang sama dengan Yamanaka langsung tersenyum lega.
Ariel berjalan menghampiri tempat Yamanaka dan dua orang kawannya berdiri, lalu berkata, "Tindakan yang sangat aku benci. Pergi kalian dari sini!!"
"T-tapi ..." Yamanaka tampak gugup dan berkeringat dingin.
"Pergi!!" perintah Ariel sekali lagi, dengan tatapan tajam yang menusuk.
Yamanaka dan teman-temannya pun langsung beranjak dari tempat mereka berpijak dan meninggalkannya.
Ariel kemudian menghampiri Izumi. Ia melepas ikatan yang mengikat tubuh gadis itu dan juga yang mengikat kepalanya.