Ariel diam sejenak, kemudian menjawab, "Entahlah ..."
"Apa tujuanmu membunuh para Mechaster masih sama?"
Ariel terdiam cukup lama mendengar pertanyaan Eiji. Tujuannya membunuh Mechaster (yakni spesies monster yang sejenis dengan Orpharer yang ia habisi kemarin pagi) hanyalah untuk 'BALAS DENDAM'.
"Yaa aku paham." Eiji mengusap belakang kepalanya. "Meski tujuanmu adalah balas dendam, alam tetap akan memberkatimu, karena secara tak langsung kau sudah melindungi manusia."
"Aku tidak melindungi mereka!" ujar Ariel dengan nada cukup keras. "Untuk apa aku melindungi orang-orang yang bukan siapa-siapaku dan tentunya tak bisa kupercaya!"
"Berisik!" seru Ankh. Ia saat ini tengah memainkan smartphone merahnya.
Eiji mengusap kepalanya sekali lagi sambil tertawa kecil yang terlihat dipaksakan. "Maaf kalau pertanyaanku membuatmu marah, Ariel."
Ariel menyendok sup miso yang terhidang untuknya dan menyeruput kuahnya lalu memakan isinya.
"Nanti aku akan mencoba menyelidiki kasus kelangkaan bensin itu dan akan berusaha menangkap pelakunya dan menyerahkannya pada polisi. Jika ini ada kaitannya dengan Mechaster, aku akan menghubungimu!" ucap Eiji.
"Baik! Aku percayakan padamu!" ujar Ariel. Ia lalu mengambil gelas berisi kopi susu yang terhidang untuknya kemudian menyeruputnya.
Eiji mengangguk.