"Namanya juga Eiji," ucap seorang pria yang tiba-tiba turun dari tangga. Rambutnya pirang ikal dan bagian depannya panjang serta disisir ke kanan.
Ariel menoleh ke arah pria tersebut. "Kak Ankh?"
Pria bernama Ankh itu memiliki tangan kanan seperti tangan 'monster'--dari batas siku sampai jari--dengan kuku yang lancip. Warna tangan itu dominan merah, hitam, serta hijau. Di bagian atasnya ada bagian seperti 'burung' yang menempel dengan sayap membentang.
"Kau seperti tidak tahu Eiji saja." Ankh lalu berjalan dan duduk di salah satu bangku yang ada meja nomor 46 yang dekat dengan Ariel. "Bahkan sebelum tempat ini direnovasi," lanjutnya sembari memangku kedua tangan di dada. Ia memiliki wajah yang lonjong, alis tipis, mata sayu, hidung kecil, bibirnya pun juga kecil. Tubuhnya yang tinggi kurus dilapisi baju kaos putih dengan tulisan 'gravity' berbalut rompi putih lengan pendek, sementara celananya adalah celana jeans biru.
"Lalu kemana dia sekarang?" tanya Ariel.
Ankh mengangkat kedua bahunya. "Entahlah."
Tiba-tiba dari dalam dapur keluar seorang pria tinggi berkulit putih, berambut hitam (seperti warna rambut pada umumnya) lurus agak panjang dengan bagian samping yang menutupi kedua telinganya dan sedikit berdiri serta berponi menyamping agak ke tengah, berwajah oval, beralis agak tebal, dan bermata hitam (seperti warna mata pada umumnya) sipit. Sesekali ia memegangi hidung mancungnya. "Aku disini," katanya. Bibirnya yang berukuran sedang itu tersenyum lebar. Ia mengenakan kaos lengan panjang warna oranye berpola garis-garis tebal yang didominasi warna abu-abu, krem, dan ungu. Tangan kanannya memegang kantung kresek hitam.
"Kak Eiji, pesananmu sudah kubawa," ucap Ariel.
"Pesananmu juga." Eiji yang bernama lengkap 'Eiji Hino' itu mengangkat kantung kreseknya seraya menunjukkannya pada Ariel. Kemudian ia duduk di bangku yang dekat dengan Ariel.
Ariel membuka tasnya, di sana ia mengambil kantung plastik hitam berukuran cukup besar berisi 'bayam'. "Ini! Masih segar, karena baru kupetik di belakang kampusku." Ia lalu memberikan seplastik bayam itu pada Eiji.
Eiji pun menerimanya. "Terimakasih," ucapnya sambil tersenyum lebar. Ia kemudian memberikan kantung plastik yang ia bawa pada Ariel. "Dan ini pesananmu!"