"Masuk!" perintah Ariel tanpa menoleh ke arah pintu.
Pintu--yang tidak dikunci--itu pun terbuka perlahan. Yang membuka ialah seorang gadis berambut hitam panjang yang ternyata adalah Fumiko si teman dekat Ariel.
"Selamat malam, Ariel... Maaf mengganggu," ucap Fumiko.
Ariel menengok ke belakang. "Ada perlu apa?" tanyanya dengan nada datar.
Fumiko merogoh kantung belakang hotpantsnya. Ia mengambil sebuah kartu yang ternyata adalah kartu mahasiswa milik Ariel, kemudian berjalan menghampiri Ariel dan menyerahkan kartu tersebut pada pemuda itu. "Ini!"
Setelah menerima kartu tersebut, Ariel terkejut. "Darimana kau dapatkan ini?"
"Dari orang yang memelukmu di kampus tadi pagi. Dia bilang dia tidak sengaja menemukannya di jalan," jawab Fumiko.
"Pantas saja kucari di mana-mana tidak ada."
"Izumi bilang, katanya sampaikan salam darinya untukmu." Fumiko tersenyum lebar.
Ariel hanya diam. Ia lalu memutar kepalanya ke depan, menaruh kartu mahasiswa-nya di dalam laci meja belajar dan kembali berkutat dengan bukunya.
Fumiko duduk di kasur Ariel, menghela napas, dan menatap langit-langit. Sahabatnya yang satu itu memang sangat dingin. Ia berharap suatu hari nanti sikap dingin Ariel bisa berubah.