Mohon tunggu...
Ariel Matsuyama
Ariel Matsuyama Mohon Tunggu... Novelis - A man who will rule everything

Bertarung atas nama Dendam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FanFic] Kamen Rider Blitzer (Episode 2: Gerombolan Raja Minyak)

12 Juni 2019   15:00 Diperbarui: 12 Juni 2019   15:19 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Baik, bu," jawab Masaru, ia lalu menarik tangan Ocha untuk pergi dari sana dan dan mencari tempat persembunyian.

Sekarang, hanya tinggal Ariel dan Aiko.

"Dasar perusak suasana! Kau pikir kau siapa ingin memusnahkanku?" geram Aiko.

"Tunjukkan jati dirimu, Mechaster!" ujar Ariel, nada bicaranya dingin seperti biasanya.

Aiko sontak kaget. "Kau ... Darimana kau tahu?

"Karena aku adalah ... Kamen Rider," jawab Ariel.

"Hoo... Kau Kamen Rider rupanya. Baiklah, aku akan mengajakmu bermain-main sebentar," ucap Aiko. Setelah menaruh kantung belanjaannya di jalanan, Aiko meninju telapak tangan kirinya yang ia tempelkan di depan dada seraya berteriak, "Mecha!!"

Bagan baja kotak keperakan setinggi 2 meter muncul di samping kanan dan kiri Aiko. Bagan tersebut kemudian menyatu dan membungkus tubuh Aiko. Tidak lama kemudian, bagan itu kembali memisah dan menghilang. Tubuh Aiko pun berubah menjadi monster bertubuh baja dan berbentuk gorilla robot yang berdiri tegak layaknya manusia dengan tinggi 2 meter. Giginya runcing serta matanya merah menyala. Monster itu adalah monster robot yang menyamar menjadi Aiko yang asli kemarin malam, bedanya tubuh makhluk itu sekarang terlihat lebih ramping seperti tubuh wanita. Guratan-guratan di wajahnya membuat makhluk tersebut terlihat sangat menakutkan.

"Grraaa...," geram makhluk itu. "Aku adalah Gorirer."

Ariel mengambil Blitdrive dari balik jaket sebelah kanannya, kemudian menempelkan benda itu di depan pinggangnya dengan posisi permata merah menghadap ke depan dan lubang kotak tipis menghadap ke atas. Lalu ditekannya permata merah pada Blitzdrive. Sebuah tali sabuk berwarna perak dengan motif garis tebal keluar dari kedua sisi benda itu, membawa kotak putih di sisi kanan benda tersebut lebih ke kanan dan kedua tali sabuk tersebut bertemu di tengah-tengah belakang, melilit pinggang Ariel.

Ariel kemudian menggeser penutup kotak kartu di sebelah kanan sabuknya lalu mengambil selembar kartu dari sana dengan cara diapit menggunakan jari telunjuk dan tengah. Kartu tersebut memiliki lambang yang mirip dengan lambang di kalungnya. Nama lambang itu adalah 'Blitz Crest'. Usai penutup kotak kartu itu kembali menutup, Ariel menekuk lengan kanannya secara diagonal membentuk sudut siku-siku hingga jari telunjuk dan tengahnya mengarah ke bahu sebelah kirinya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun