Setelah membalas salam dari mahasiswa-mahasiswa, sang dosen langsung duduk di bangkunya, begitu juga dengan para mahasiswa.
"Nah, anak-anak, di semester baru ini, kita kedatangan murid baru pindahan dari Chouwa University. Kuharap kalian bisa menerimanya dengan baik," kata sang dosen bernama Kiriyama itu, dilihat dari 'nametag' yang menempel di atas saku jas sebelah kirinya.
"Namaku Yamada Izumi. Kalian bisa memanggilku Izumi. Mulai hari ini mohon bantuannya," ucap Izumi yang kemudian membungkukkan badannya.
"Kalau begitu kau duduk dimana ya...." Sang dosen memegangi dagunya sambil melirik ke arah bangku murid-murid. Akhirnya ia menemukan bangku yang kosong. "Nah, Izumi, sekarang kau duduk disana!" tunjuknya pada bangku yang kosong disamping seorang perempuan.
"Terimakasih, pak," ucap Izumi. Ia lalu berjalan ke arah bangku yang ditunjuk sang dosen kemudian duduk disana.
Perempuan berambut panjang sepunggung dengan poni depan lurus dan bagian samping menutupi telinganya yang duduk disamping a menatap Izumi sambil tersenyum. "Hei. Namaku Shinomori Fumiko. Kau bisa memanggilku Fumiko." Lalu ia mengulurkan tangan pada Izumi. Perempuan itu tak kalah cantik dengan Izumi. Kulitnya putih mulus, wajahnya oval, matanya agak sipit, alisnya tipis, batang hidungnya tipis, mulut dan bibirnya berukuran 'standar' dilapisi dengan lipgloss warna pink. Ia mengenakan baju kotak-kotak warna cokelat dengan bagian pergelangan tangan warna putih, rok pendek berwarna merah, dan sepatu hak tinggi yang juga berwarna merah.
Izumi pun menjabat tangan perempuan itu. "Oke, Fumiko," ucapnya sembari tersenyum.
=***=
Sementara itu, di sebuah pom bensin Kota Zippon, terlihat banyak sekali polisi tengah berkelahi dengan lima orang berpakaian serba hitam yang menamakan diri mereka 'Gerombolan Raja Minyak'. Mereka memakai ikat kepala berwarna hitam dan bertuliskan 'Gerombolan Raja Minyak' berwarna merah. Meski jumlah polisi tersebut lebih banyak, namun mereka nampak kuwalahan menghadapi Gerombolan Raja Minyak yang kemampuan beladirinya sangat hebat. Para polisi tidak menggunakan pistol mereka karena bisa membuat pom bensin meledak.
Polisi-polisi tersebut dibuat roboh satu persatu dan pingsan, membuat pom bensin itu dipenuhi tubuh polisi dimana-mana.
"Hraaaa!!!" teriak salah seorang pria anggota Gerombolan Raja Minyak berambut 'mohawk' seraya melancarkan tendangan terbang dengan kaki kanan ke dada salah satu polisi.