pengalaman mistik dan penyatuan dengan realitas ilahi, sehingga tidak bergantung padaÂ
argumentasi logis ataupun teks. Cara memperoleh pengetahuan dalam Irfani menekankanÂ
pada penyucian jiwa, riyadhah, dan peningkatan spiritualitas. Kekuatan pendekatan iniÂ
terletak pada kedalaman makna dan penghayatan yang melampaui rasionalitas, tetapiÂ
kelemahannya adalah sifatnya yang sangat subjektif, sulit diverifikasi, dan tidak selalu dapatÂ
diterima secara universal. Sementara itu, epistemologi Burhani menempatkan rasio danÂ
logika sebagai sumber utama dalam memperoleh pengetahuan. Metode Burhani banyakÂ
dipengaruhi oleh filsafat Aristoteles, terutama melalui silogisme dan penalaran deduktif yangÂ
sistematis. Dalam pendekatan ini, kebenaran dicapai melalui hubungan logis antar premis,Â
pengamatan empiris, dan analisis rasional. Burhani lebih dekat dengan pola pikir ilmiahÂ
karena menuntut konsistensi logis, pembuktian, dan argumentasi yang dapat diuji.Â