melahirkan pandangan dunia tertentu. Keistimewaan Burhani terletak pada independensinya,Â
sebab ia tidak bergantung pada otoritas pengetahuan lain, melainkan memerlukan aktualisasiÂ
agar dapat dipahami. Kata-kata memiliki peranan penting sebagai sarana komunikasiÂ
sekaligus media penyampaian makna yang mampu menghasilkan berbagai respon.Â
Secara struktural, Burhani terdiri atas tiga tahapan utama: (1) eksperimentasi, yakniÂ
pengamatan terhadap realitas; (2) abstraksi, yaitu pembentukan gambaran mental tentangÂ
realitas tersebut; dan (3) ekspresi, berupa pengungkapan realitas dalam bentuk bahasa (ZulpaÂ
Makiah, 2015). Sumber utama pengetahuan Burhani adalah rasio. Informasi yang diterimaÂ
indra tidak diterima secara apa adanya, melainkan harus dievaluasi berdasarkan dalil logika.Â
Proses ini melibatkan dua langkah: tasawur (pembentukan konsep) dan tashdq (pembuktianÂ
kebenaran konsep). Dengan demikian, Burhani menegaskan pengetahuan yang terstrukturÂ