dan logis sebagai dasar penilaian terhadap realitas (Nadhiroh, U. N., & Hasan, 2021).Â
Dalam sejarah filsafat, sistem pemikiran Aristoteles kemudian berkembang menjadiÂ
dua aliran utama. Pertama, aliran Iskandariyah, yang setia menjaga kemurnian ajaran Aristoteles dari pengaruh luar. Kedua, aliran Athenian, yang mencoba memadukan pemikiranÂ
Aristoteles dengan Plato serta filsafat Neo-Platonisme Plotinus. Al-Kindi menjadi tokohÂ
penting yang memperkenalkan metode Burhani, terutama melalui diskusi filosofis mengenaiÂ
asal-usul penciptaan alam, keabadian jiwa, pengetahuan Tuhan terhadap hal partikular, sertaÂ
cara menjelaskannya (Muhsin Mahdi). Kemampuan berpikir Burhani dapat dibagi menjadiÂ
dua bentuk, yakni analitik dan dialektika. Analitik menekankan argumentasi berdasarkanÂ
pernyataan yang benar, sedangkan dialektika beroperasi melalui silogisme (al-qiys al-jmi'),Â
yaitu penyusunan argumen dengan premis-premis yang saling berkaitan. Dalam kerangkaÂ
dialektika, ada tiga syarat utama (Hafizallah, 2019):Â