(a) harus ada unsur perantara yang menjelaskan kesimpulan,Â
(b) harus terdapat keterkaitan yang sistematis antara unsur-unsur dan kesimpulan, danÂ
(c) kesimpulan harus muncul secara otomatis tanpa kemungkinan alternatif lain. MenurutÂ
Al-Jabiri, nalar Burhani selalu terkait dengan akal. Ia membedakan dua bentuk nalar: nalarÂ
aktif, yaitu naluri manusia untuk menarik kesimpulan umum dari hubungan berbagai hal, danÂ
nalar terbentuk, yaitu nalar yang berlandaskan kaidah-kaidah argumentasi (istidll). SistemÂ
utama penalaran Burhani adalah silogisme (al-qiys), yang terdiri atas tiga tahap (Afwadzi,Â
2023):Â
(1) tahap pengertian (ma'qlt), yakni abstraksi objek eksternal ke dalam pikiran;Â
(2) tahap pernyataan ('ibrah), berupa pembentukan proposisi; danÂ
(3) tahap penalaran (tahllan), yaitu pengambilan kesimpulan berdasarkan hubungan premis.Â