Mohon tunggu...
Ryf arif
Ryf arif Mohon Tunggu... Saya sebagai mahasiswa ingin menjadi seorang pemimpin yang baik bagi masyarakat

Hobi olahraga, suka makan, fotografer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Epistemologi Bayani, Irfani, Dan Burhani Dalam Prespektif Islam Klasik Dan kontemporer

2 Oktober 2025   18:10 Diperbarui: 2 Oktober 2025   18:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

hakikat. Al-Jabiri mencontohkan hal ini pada Abu Hamid al-Ghazali, yang menegaskan 

bahwa makna hakiki Al-Qur'an terletak pada aspek batinnya, bukan dzahirnya. Demikian 

pula, al-Muhasibi menyatakan bahwa setiap ayat Al-Qur'an memiliki sisi dzahir dan batin: 

dzahirnya berupa bacaan (tilawah), sedangkan batinnya adalah ta'wil. Dalam kerangka 

pemikiran ini, dapat diidentifikasi pula hubungan konsep nubuwah dan walayah. Nubuwah 

dikaitkan dengan aspek dzahir, sementara walayah berhubungan dengan aspek batin. Keduanya sama-sama merupakan otoritas religius yang dianugerahkan Tuhan, tetapi cara 

memperolehnya berbeda (Daeng & Mulkiah, 2023). 

Nubuwah diperoleh tanpa usaha melalui wahyu dan mukjizat, sedangkan walayah 

dicapai melalui usaha spiritual (iktisb), yang kemudian menghasilkan karamah dan 

pengalaman Irfani. Ibn 'Arabi menyebut perbedaan ini sebagai "kenabian khusus" dan 

"kenabian umum". Kenabian khusus berhubungan dengan syariat dan hukum formal, 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun