Mohon tunggu...
Ryf arif
Ryf arif Mohon Tunggu... Saya sebagai mahasiswa ingin menjadi seorang pemimpin yang baik bagi masyarakat

Hobi olahraga, suka makan, fotografer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Epistemologi Bayani, Irfani, Dan Burhani Dalam Prespektif Islam Klasik Dan kontemporer

2 Oktober 2025   18:10 Diperbarui: 2 Oktober 2025   18:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aristoteles, yang diikuti Al-Jabiri, menekankan bahwa silogisme harus memenuhi 

syarat logis: konsistensi antara alasan dan kesimpulan, kepastian, serta kebenaran yang tidak 

membuka kemungkinan kesimpulan lain. Metode Burhani dipandang lebih unggul dibanding 

metode epistemologi lain, karena menawarkan sistem berpikir yang ketat dan rasional. 

Namun, kritik tetap muncul. Osman Bakar menegaskan bahwa kelemahan Burhani bukan 

terletak pada rasionalitasnya, melainkan pada kecenderungannya memasukkan seluruh 

realitas ke dalam ruang akal, seolah akal dapat menjangkau segalanya. Suhrawardi 

menambahkan bahwa terdapat batasan tertentu pada Burhani, antara lain: (a) adanya 

kebenaran yang tidak dapat dijangkau akal, (b) adanya realitas inderawi seperti warna, rasa, 

bau, dan bayangan yang tidak sepenuhnya dapat dipahami Burhani, serta (c) prinsip Burhani  yang mendefinisikan suatu objek melalui atribut lain, yang berpotensi menimbulkan proses 

tanpa akhir.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun