periode ini, beberapa tokoh Irfani mulai berbicara secara terbuka tentang ajaran Irfani,Â
bahkan mulai menuliskan karya-karya. Salah satu karya awal adalah Ri'uyat HuqtiqAllhÂ
karya Hasan Basri. Fase ketiga, fase pertumbuhan, berlangsung pada abad ke-3 hingga ke-4Â
hijriah. Pada tahap ini, para tokoh Irfani menaruh perhatian pada aspek moral dan etika,Â
sehingga Irfani mulai dipandang sebagai ilmu akhlak keagamaan. Diskusi mengenaiÂ
pengetahuan intuitif, hakikat Tuhan, serta hubungan manusia dengan-Nya semakinÂ
berkembang (Nasrudin, M., Santoso, F. S., Budiutomo, T., & Kaswati, 2022).Â
Fase keempat merupakan fase puncak, yang terjadi pada abad ke-5 hijriah. PadaÂ
periode ini, muncul gagasan mendalam mengenai pengalaman spiritual, seperti konsep fan'Â
(ekstasi) yang diperkenalkan Abu Yazid al-Bustami, dan konsep hull (imanensi TuhanÂ
dalam manusia) yang dipopulerkan oleh al-Hallaj. Fase kelima adalah fase spesifikasi,Â