Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi editan pribadi (sumber gambar asli: Wikimedia Commons / Warwick Goble) 

Mase, yang menempelkan telinganya pada setiap celah, mendengar derap kaki ogre itu, dan berseru, "Perkara kita ini berjalan buruk, dan si ogre telah menghentakkan tumitnya begitu keras hingga langit pun dapat menceritakannya. Mari kita pertahankan akal kita dan berlindung dari badai ini; jika tidak, habislah kita."

 

"Jangan takut," kata Ascadeo, "sekarang akan kutunjukkan pada si pantat buruk rupa itu sedikit pelajaran."

 

Dan sambil berkata begitu, ia melemparkan sebuah batu ke tanah, dan seketika menjulanglah sebuah menara perkasa, tempat mereka semua segera berdesakan masuk, mengunci pintu rapat-rapat di belakang mereka.

 

Namun ketika si ogre tiba dan melihat bahwa mereka telah lolos ke tempat yang aman, ia berlari pulang, menemukan tangga pemetik anggur, lalu memanggulnya di atas punggung, dan berlari kembali ke menara.

 

Mase, yang telinganya selalu waspada, mendengar kedatangan si ogre dari kejauhan dan berkata, "Lilin harapan kita hampir padam, dan tempat perlindungan terakhir hidup kita kini bergantung pada Ceccone, sebab si ogre itu datang lagi. Dan kali ini ia benar-benar murka! Oh, aduh, jantungku berdegup kencang dan aku meramalkan hari ini akan berakhir buruk."

 

"Dasar penakut pengecut kau ini!" jawab Ceccone. "Serahkan saja pada Menechiello ini, dan kau akan lihat apakah anak panahku mengenai sasaran atau tidak."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun