Mohon tunggu...
Doppo Bungaku
Doppo Bungaku Mohon Tunggu... Pendongeng Pemula

Konon, ada seorang pengembara yang memikul ransel berisi serpihan cerita. Ia mendengar bisikan pohon tua, percakapan api unggun, dan nyanyian anak-anak yang terlupakan. Semua ia simpan, satu per satu, hingga terkumpul menjadi mozaik dongeng yang bisa membuat siapa pun kembali percaya pada keajaiban.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lo cunto de li cunti atau Pentamerone: Hari Pertama

5 Oktober 2025   09:03 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi editan pribadi (sumber gambar asli: Wikimedia Commons / Warwick Goble) 

 

Dan untuk meyakinkan Antuono, ia keluarkan semua yang pernah dicurinya. Setelah semuanya kembali ke tangannya, Antuono berkata, "Turunlah, gada!"

 

Maka gada itu pun diam dan meringkuk di sudut ruangan.

 

Lalu Antuono mengumpulkan keledai dan benda-benda lainnya, lalu pulang ke rumah ibunya. Di sana, setelah menguji pantat keledai dengan ujian kerajaan dan taplak meja dengan percobaan menyeluruh, ia berhasil menimbun harta yang banyak, menikahkan saudari-saudarinya, dan membuat ibunya kaya. Dengan demikian terbuktilah pepatah: Tuhan menolong orang gila dan anak-anak.

Murad

Hiburan Kedua pada Hari Pertama

Tak seorang pun terdengar mengeluarkan sepatah kata pun selama Zeza melanjutkan ceritanya. Namun, ketika ia menutup kisahnya, tiba-tiba terdengar riuh gaduh; semua yang hadir tak lagi dapat menahan lidah mereka. Mereka ramai berbincang tentang kotoran keledai dan gada ajaib, dan seseorang berkata bahwa jika ada sebuah hutan penuh dengan gada-gada itu, tak sedikit pencuri yang akan berhenti memainkan simbal, dan lebih dari beberapa orang akan memperoleh akal sehat dalam benaknya, dan keledai pun tak akan melebihi jumlah hewan beban, sebagaimana yang terjadi di zaman ini.

 

Tetapi setelah cukup lama membicarakan perkara itu, sang tuan memerintahkan Cecca untuk meneruskan rangkaian kisah, dan ia pun berkata demikian, "Seandainya manusia menyadari betapa banyak kerusakan, kehancuran, dan kebinasaan yang ditimbulkan oleh para perempuan terkutuk di dunia ini, niscaya ia akan lebih berhati-hati untuk menjauh dari jalan seorang perempuan curang ketimbang dari tatapan seekor ular. Ia tidak akan mengorbankan kehormatannya demi ampas sebuah rumah pelacuran, hidupnya demi sebuah rumah sakit penyakit, dan seluruh hartanya demi seorang perempuan jalang yang tak bernilai tiga keping tembaga; sebab satu-satunya hal yang akan ia telan darinya hanyalah pil-pil gabungan dari kejijikan dan amarah. Seperti yang akan kalian dengar, inilah yang menimpa seorang pangeran yang menjerumuskan dirinya ke tangan kaum jahat itu.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun