Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dialektika Intervensi Ilahi dalam Perspektif Filsafat Ketuhanan dan Sufisme

29 Maret 2025   07:15 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:15 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mengapa Materialisme dan Empirisme Radikal Bermasalah?

  1. Tidak Mampu Menjelaskan Pengalaman Mistik

Dalam sufisme, banyak pengalaman mistik yang tidak bisa dijelaskan secara empiris tetapi tetap memiliki pengaruh yang nyata.

Contohnya adalah perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad. Jika hanya yang empiris yang nyata, bagaimana menjelaskan pengalaman transenden ini yang menghasilkan perubahan spiritual besar dalam sejarah?

Karomah yang dialami para sufi, seperti firasat atau ilham, sering kali terbukti akurat, tetapi tidak bisa dijelaskan dalam kerangka materialisme murni.

  1. Kesadaran dan Akal Bukan Sekadar Produk Fisika

Materialisme menganggap kesadaran manusia hanya sebagai proses biologis di otak, tetapi ini tidak menjelaskan pengalaman subjektif yang mendalam.

Dalam sufisme, kesadaran spiritual dianggap sebagai realitas yang lebih tinggi dari sekadar aktivitas otak, yang tidak bisa diukur dengan eksperimen ilmiah biasa.

  1. Keterbatasan Ilmu dalam Menjelaskan Kehidupan

Empirisme radikal beranggapan bahwa semua kebenaran harus bisa diuji secara eksperimen. Tetapi bagaimana dengan nilai moral, cinta, atau makna hidup?

Sains bisa menjelaskan bagaimana otak bekerja, tetapi tidak bisa menjelaskan mengapa manusia mencari Allah dan memiliki pengalaman transendental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun