Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dialektika Intervensi Ilahi dalam Perspektif Filsafat Ketuhanan dan Sufisme

29 Maret 2025   07:15 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:15 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sufisme, dengan konsep maqam spiritual dan pengalaman mistik, dapat berkontribusi dalam menjelaskan dimensi subjektif kesadaran yang tidak dapat direduksi ke dalam sains materialistis.

Ini memberikan jalan bagi dialog antara spiritualitas Islam dan filsafat modern, khususnya dalam diskusi tentang kesadaran, makna, dan hakikat eksistensi.

Implikasi bagi Hubungan Agama dan Filsafat

Dari sintesis ini, kita dapat menarik beberapa kesimpulan tentang bagaimana agama dan filsafat dapat saling memperkaya:

  1. Agama tidak boleh dipahami secara dogmatis atau mekanistik

Banyak kritik terhadap agama muncul karena pemahaman yang reduksionis dan kaku.

Jika agama dipahami secara lebih dinamis, yaitu sebagai sistem makna yang berkembang dalam interaksi dengan akal dan pengalaman, maka agama tidak lagi tampak bertentangan dengan filsafat dan sains.

  1. Filsafat perlu mengakui batas-batas rasionalitas

Banyak sistem filsafat modern cenderung menolak apa pun yang tidak dapat dibuktikan secara empiris atau logis.

Namun, seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman mistik dalam sufisme, ada dimensi realitas yang tidak dapat sepenuhnya direduksi ke dalam logika formal atau metode empiris.

Ini berarti filsafat perlu membuka diri terhadap dimensi transendental tanpa harus mengorbankan prinsip rasionalitas.

  1. Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun