Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dialektika Intervensi Ilahi dalam Perspektif Filsafat Ketuhanan dan Sufisme

29 Maret 2025   07:15 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mukjizat dan intervensi ilahi tidak bersifat acak, tetapi memiliki hikmah dalam konteks sejarah dan peradaban.

Dengan demikian, doa Muhammad di Badar bukanlah bentuk negosiasi dengan Allah dalam arti literal, tetapi manifestasi dari kesadaran seorang nabi akan peran umatnya dalam menjalankan misi ketuhanan. Intervensi Allah pun bukan sekadar tindakan arbitrer, tetapi bentuk kehendak ilahi yang bekerja dalam keteraturan dunia.

Kesimpulan Bab 2

  • Doa Muhammad di Badar menggugah akal kita tentang hubungan Allah dan makhluk-Nya.

  • Intervensi Allah dalam sejarah Islam selalu terjadi dalam bentuk yang tetap mengikuti hukum alam (sunatullah), bukan dalam bentuk yang mengacaukan keteraturan dunia.

  • Mukjizat bukanlah pelanggaran terhadap hukum alam, tetapi bagian dari mekanisme yang telah Allah tetapkan dengan hikmah-Nya.

  • Paradigma ini menantang paham yang menolak intervensi Allah (deisme) maupun yang melihat Allah sebagai sekadar bagian dari alam (panteisme).

Pemahaman ini bukan sekadar refleksi sejarah, tetapi juga relevan dalam menghadapi disrupsi kehidupan akibat AI dan perubahan besar lainnya. Jika kita memahami bagaimana Allah bertindak dalam sejarah, kita juga bisa memahami bagaimana bertindak di zaman kita sendiri, dengan memadukan usaha, strategi, dan kesadaran spiritual dalam satu kesatuan yang harmonis.

Bab 3. Perspektif Sufisme terhadap Intervensi Allah

1. Maqam Spiritual dalam Sufisme: Menafsir Intervensi Allah

Dalam tradisi sufisme, perjalanan spiritual manusia dipetakan dalam berbagai maqam (tingkatan kesadaran spiritual). Salah satu isu fundamental yang berkaitan dengan maqam ini adalah bagaimana seorang hamba memahami intervensi Allah dalam hidupnya: apakah Allah bertindak langsung, ataukah Allah bekerja melalui hukum alam (sunatullah) dan usaha manusia?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun