Dalam pemikiran sufisme, Allah tidak selalu bertindak langsung, tetapi menghadirkan pengalaman kehadiran-Nya dalam berbagai bentuk. Ini menciptakan sintesis antara intervensi langsung dan hukum alam.
Intervensi Ilahi dalam Bentuk Hikmah, Bukan Pelanggaran Hukum Alam
Intervensi dalam Bentuk Ilham dan Panduan Spiritual
Dalam banyak kasus, Allah tidak mengubah hukum alam, tetapi memberikan hikmah dan petunjuk kepada manusia.
Contohnya adalah perintah kepada Maryam untuk menggoyangkan pohon kurma, yang secara fisik mungkin tampak tidak cukup untuk menjatuhkan buahnya, tetapi memiliki hikmah sebagai bentuk partisipasi manusia dalam ketetapan Allah.
Intervensi dalam Bentuk Kesadaran Baru terhadap Realitas
Dalam pengalaman mistik, intervensi Allah tidak selalu berarti mengubah dunia fisik, tetapi mengubah cara seseorang melihat dunia.
Contohnya adalah perjalanan Mi'raj Nabi Muhammad: apakah ini perjalanan fisik atau spiritual? Dari perspektif sufisme, pengalaman mistik bisa lebih nyata daripada pengalaman fisik, karena memperluas kesadaran terhadap realitas ilahi.
Intervensi dalam Bentuk Perubahan Sosial melalui Hamba Pilihan-Nya
Allah tidak selalu turun tangan secara langsung dalam mengubah dunia, tetapi menginspirasi para hamba-Nya untuk bertindak.
Ibrahim menghancurkan berhala, Musa melawan Firaun, dan Muhammad berjuang dalam jihad adalah contoh bahwa intervensi Allah sering kali datang dalam bentuk kebangkitan kesadaran dan keberanian manusia untuk bertindak.