Dalam perspektif sufisme:
Intervensi Allah tidak selalu berarti pelanggaran hukum alam, tetapi bisa berupa pengalaman hikmah, ilham, dan perluasan kesadaran.
Maqam spiritual menentukan bagaimana seseorang memahami intervensi Allah: dalam fana' segalanya tampak langsung dari Allah, dalam baqa' ada keseimbangan antara usaha dan ketergantungan, dalam tawakkul ada kesadaran penuh atas keterlibatan Allah dalam usaha manusia.
-
Intervensi Allah dalam kehidupan modern lebih sering muncul dalam bentuk kesadaran, kebijaksanaan, dan perubahan sosial, bukan sekadar keajaiban supernatural.
Dengan memahami sintesis ini, kita dapat menjembatani antara iman, rasionalitas, dan realitas dunia modern.
Bab 4. Kritik terhadap Paham Filsafat yang Bertentangan
Dalam wacana filsafat ketuhanan, terdapat berbagai pandangan yang berusaha memahami atau bahkan mereduksi peran Allah dalam realitas. Tiga di antaranya adalah Deisme, Panteisme, dan Materialisme-Empirisme Radikal. Ketiganya memiliki titik lemah dalam menjelaskan intervensi Allah, khususnya dalam konteks sufisme yang menekankan hubungan dinamis antara Allah dan manusia.
1. Kritik terhadap Deisme: Mengapa Allah Tidak Pasif?
Definisi Deisme
Deisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa Allah memang menciptakan alam semesta, tetapi setelah itu tidak lagi campur tangan dalam urusan dunia. Allah diibaratkan seperti pembuat jam yang merancang dan menjalankan mekanismenya, lalu membiarkan jam tersebut bekerja sendiri tanpa intervensi.
Mengapa Deisme Bermasalah?