Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dialektika Intervensi Ilahi dalam Perspektif Filsafat Ketuhanan dan Sufisme

29 Maret 2025   07:15 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Doa ini tidak hanya dijawab oleh Allah, tetapi juga menunjukkan bahwa intervensi ilahi tidak terjadi dalam bentuk pelanggaran hukum alam, melainkan dalam kerangka sunatullah itu sendiri. Dalam berbagai peristiwa perang besar yang dihadapi umat Islam, kita melihat pola intervensi yang berbeda:

  • Perang Badar: Allah mengirimkan pasukan malaikat yang memberi semangat dan menanamkan ketakutan di hati musuh (QS. Al-Anfal: 9-12).

  • Perang Ahzab: Allah mengirimkan badai dahsyat yang mengguncang pasukan sekutu Quraisy, membuat mereka tercerai-berai tanpa perlawanan fisik besar dari kaum Muslim (QS. Al-Ahzab: 9).

  • Futuh Makkah: Allah menanamkan rasa takut yang mendalam di hati penduduk Makkah sehingga mereka menyerah tanpa perlawanan berarti.

Tiga bentuk intervensi ini bukanlah pelanggaran hukum alam, tetapi justru bekerja dalam mekanisme sunatullah:

  1. Malaikat yang mendukung psikologi pasukan Islam -- Ini sejalan dengan teori psikologi perang bahwa kepercayaan diri yang tinggi di satu pihak dan ketakutan di pihak lain dapat menentukan hasil pertempuran.

  2. Badai yang mengusir pasukan Ahzab -- Secara meteorologis, badai adalah fenomena alam yang mungkin terjadi, tetapi sinkronisasi waktu dan dampaknya yang strategis menunjukkan adanya kehendak ilahi dalam sunatullah.

  3. Ketakutan yang menundukkan Quraisy saat Futuh Makkah -- Ini adalah fenomena dampak psikologis dari reputasi kekuatan Islam, yang dapat dijelaskan dalam konsep dominasi strategis dalam perang.

3. Allah Bertindak dalam Sunatullah: Mukjizat yang Berfungsi dalam Keteraturan

Dari berbagai peristiwa ini, kita melihat bahwa Allah tidak serta-merta membatalkan hukum alam, tetapi mengintervensi dalam bentuk yang tetap bekerja dalam mekanisme alamiah. Ini menunjukkan kebijaksanaan Allah dalam bertindak, yang bisa disimpulkan dalam dua prinsip:

  1. Allah tidak melanggar sunatullah-Nya sendiri, tetapi mengarahkannya sesuai dengan kehendak-Nya.

  2. Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun