Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dialektika Intervensi Ilahi dalam Perspektif Filsafat Ketuhanan dan Sufisme

29 Maret 2025   07:15 Diperbarui: 29 Maret 2025   07:15 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jika Allah hanya menyatu dengan alam, bagaimana menjelaskan mukjizat yang melampaui hukum alam?

Api yang tidak membakar Ibrahim adalah tindakan aktif Allah, bukan sekadar fenomena alam yang bekerja sesuai hukum panteistik.

Maryam menerima makanan di mihrab tanpa sebab fisik yang jelas, yang dalam panteisme sulit dijelaskan karena segala sesuatu seharusnya bekerja dalam mekanisme alam yang tetap.

  1. Doa dan Pengalaman Spiritual Menjadi Tidak Bermakna

Dalam panteisme, Allah tidak memiliki kehendak independen, karena Dia sama dengan alam itu sendiri.

Namun, dalam sufisme, pengalaman doa dan dzikir mengindikasikan bahwa Allah menanggapi permohonan manusia dalam cara yang personal dan aktif.

Konsep ilham dalam maqam spiritual menunjukkan bahwa Allah tidak hanya 'menyatu' dengan alam, tetapi juga memberikan petunjuk kepada manusia secara sadar dan dinamis.

Kesimpulannya, panteisme gagal menjelaskan peran Allah sebagai entitas yang memiliki kehendak bebas dan dapat berinteraksi dengan manusia, sesuatu yang menjadi inti dalam pengalaman mistik sufisme.

3. Kritik terhadap Materialisme & Empirisme Radikal

Definisi Materialisme & Empirisme Radikal

Materialisme menyatakan bahwa realitas hanya terdiri dari materi, dan segala fenomena harus bisa dijelaskan secara fisik. Sementara itu, empirisme radikal mengklaim bahwa hanya yang dapat diuji dan diamati secara empiris yang benar-benar ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun