Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Matahari Pertama

5 Agustus 2025   08:09 Diperbarui: 3 Agustus 2025   17:12 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen: Matahari Pertama (Sumber: Canva)

Bukan cahaya matahari. Tapi cahaya yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri. Yang datang tiap kali ia memilih untuk tetap melangkah meski dunia belum memberi lampu.

Ketika lonceng pulang berbunyi, Uqail tidak langsung bangkit. Ia menutup bukunya pelan, menatap papan tulis yang kini penuh coretan.

Lalu ia berdiri. Menggantung tasnya. Menggenggam senter yang tak ia butuhkan tadi pagi.

Langkahnya kembali menyusuri jalan pulang.

Lewat hutan. Lewat sungai. Lewat semua yang tadi ia taklukkan.

Tapi kini ia tahu. Bukan dunia yang berubah. Bukan kabut yang pergi. Tapi dirinya yang mulai menyala.

Matahari pertama itu, ternyata, tumbuh dari dalam dirinya sendiri.

Dan sejak hari itu, ia tahu, setiap langkah kecil bisa menjadi terang bagi dunia yang besar.

Baca cerpen lain:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun