Jagat Anarki. Perhitungan apa yang mesti Kisan balas untuk adiknya?Â
-
Pukul sembilan malam waktu setempat, Syakira Prabasari baru berpulang dari pesta pernikahan kerabat bersama Arkais. Wanita itu masih berhias polesan wajah, kebaya dan kain songket yang memeluk diri serta kundai rambutnya yang masih rapi. Arkais nampak sedikit lelah, ia melepas iket yang bertengger di kepala lantas buru-buru pergi tuk membersihkan diri.Â
Saki bertanya pada Amel yang kini tengah mengunci pintu. "Anak-anak sudah tidur, Bi?"Â
Amelia mengangguk, "Sudah, Bu."Â
Saki tersenyum, "Biasanya Kiki masih nonton televisi. Syukurlah kalau sudah tidur." kata Saki sambil mengganti sepatu berhak miliknya dengan sandal rumah.
"Bi, tadi, Kamala makannya banyak?" Ada kekhawatiran yang membersamai kalimatnya. Sebab, Kamala Gersa agak sukar untuk diajak makan.
"Teman Kamala, Sura, tadi mampir katanya, Bu. Ngasih oleh-oleh, tadi Kisan ngasih tau saya, Mala makannya lahap."
"Syukurlah ... makasih ya, Bi. Bibi istirahat, saya juga mau bersih-bersih, tadi acaranya ramai. Mari, Bi." Syakira pamit menuju kamarnya. Sementara Amelia bergerak menuju saklar lampu. Mematikan pencahayaan dan segera kembali ke kamar.
-
Kisan masih terjaga. Sementara kembarannya tengah terlelap, lebih awal. Suara dengkuran halus terdengar tipis-tipis.Â