Mohon tunggu...
Shabilla Putri Bintang Pratama
Shabilla Putri Bintang Pratama Mohon Tunggu... XII MIPA 5

Salam sejahtera untuk semua rekan-rekan pembaca dan penulis. Mari saling berinteraksi guna meningkatkan literasi di negeri tercinta kita ini!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kereta Terakhir

20 Februari 2022   10:46 Diperbarui: 21 Februari 2022   20:20 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bas, karunya tong di heureuyan," ujar Nara memperingati.

(Bas, kasihan jangan dibercandain)

Jenggala hanya melongo. Ah, dirinya capek meladeni Baskara hari ini, Jengga ingin segera merebah di atas karpet yang hangat. Makanya ia hanya merotasikan bola matanya dengan malas ia mengalihkan atensinya dengan mengajak Nara untuk makan di sebuah angkringan dekat pom bensin.

Baskara mengekori mereka di belakang, tanpa merasa capek mulutnya terus mengoceh.

Kuping Jengga pengang, maka ia pun menghentikan langkah dan berbalik, meladeni Baskara agar tidak berisik.

"Yaudah, hayu."

Lunara kemudian melotot kaget, ia kenal betul sifat jahil Baskara yang mendarah daging. 

"Baskara. Besok lagi mainnya." 

Baskara malah terkikik, "Nggak papa, Kak Nara. Kakak mau ikutan ngga? Sini kita hompimpa." 

"Nggak mau, udah Jengga jangan diladenin. Ayo semua kita makan dulu, becandanya nanti lagi."

Baskara merengut, ia menjawil bahu Lunara saat lelaki itu hendak menyibak kain tenda. "Ih, Kak Nara nanti dulu. Tanggung." 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun