Mohon tunggu...
Shabilla Putri Bintang Pratama
Shabilla Putri Bintang Pratama Mohon Tunggu... XII MIPA 5

Salam sejahtera untuk semua rekan-rekan pembaca dan penulis. Mari saling berinteraksi guna meningkatkan literasi di negeri tercinta kita ini!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kereta Terakhir

20 Februari 2022   10:46 Diperbarui: 21 Februari 2022   20:20 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tunggu.

Bahkan bongkahan es di Antartika tak mampu menandingi kedinginan hati Kisan yang sebentar lagi akan kembali menggila.

-

Langit Cimahi begitu pekat saat ini.

Gerimis timbul tenggelam dari langit.

Jika saja Jenggala dapat memilih, pemuda itu ingin hidup menjadi sebuah nada. Kesederhanaan tanpa perlu melakukan banyak hal yang membuat hatinya lelah dan kecewa. Ia hanya perlu berdiam di salah satu tangga nada, bersama teman-temannya yang lain. Hidup di atas partitur lebih baik. Jengga akan merasa sangat senang jika dirinya turut berkontribusi dalam sebuah nada-nada yang indah. Minor pun mayor Jengga tak peduli. Ia hanya akan dipangkas sebuah garis birama, ia takkan merasa sakit, ia memang merupakan hal mati, tapi jika menjadi sebuah nada Jenggala tak akan merasakan kesakitan yang membuatnya nyaris mati.

Jenggala Sukma, lelaki itu tersenyum sumir sambil meremat tas yang digendongnya.

Sebenarnya dari tadi Jengga, Nara dan Baskara sibuk berceloteh ini itu. Membicarakan hal receh termasuk topik berat yang menyangkut soal penampilan mereka esok pagi. 

Mereka jauh-jauh datang dari Bandung untuk menjemput Chaanakya sekaligus ikut menumpang menginap di rumahnya. Esok, mereka akan membawakan sebuah penampilan, bukan hal yang spesial sih tapi ini sudah menjadi kebiasaan mereka. 

Sudah menjadi aktifitas rutin bagi Serikat Hujan untuk melagu di setiap pekannya. 

Untuk melepas penat dan dijadikan sebagai penghiburan diri bagi manusia-manusia yang tak punya tempat untuk kembali itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun