Aya menghembuskan nafas menenangkan jantungnya dan berbalik menatap Ivan sambil tersenyum setengah meringis,
"Terima kasih banyak"
Ivan hanya menganggukan kepalanya. Ia masih tersenyum mengamati ulah Aya yang sepertinya salah tingkah.
Aya kembali melihat ke kiri dan ke kanan dengan gugup. Ia sangat malu, makanya ingin cepat-cepat menghilang dari hadapan pria yang mengenakan topeng di depannya ini. Apa lagi pria itu terang-terangan sedang mengamatinya sambil menahan tawa. Pria itu pasti sedang menertawainya.
Aya kembali menatap Ivan dengan senyum terpaksa,
 "Saya... permisi dulu" pamitnya.
Aya lalu berjalan ke arah kiri dan meringis sambil menepuk-nepuk pipinya karena malu. Tiba-tiba Aya berhenti dan kembali memutar badannya menatap Ivan.
Aya berdehem,
"Maaf. Tapi apakah anda tahu ruang pesta kerajaan ada diarah mana?"
Ivan dengan santai menunjuk ke arah kanan,
"Arah sana"