Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

22 Mei 2019   07:09 Diperbarui: 22 Mei 2019   07:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aya memutar badannya menatap Ivan dan pura-pura berbisik,

"Barusan aku bilang, pangeran negara kita ini kurang kerjaan!" bisiknya.

"Kenapa bisa begitu?" tanya Ivan heran.

Aya menunjuk seluruh ruangan pesta yang besar dan mewah,

"Lihat saja! Bukankah ini cara yang paling tidak masuk akal untuk menghambur-hamburkan uang Negara?!" Aya mendengus jengkel, "Rakyat yang bayar pajak, dia nya malah menghamburkan semua uang pajak rakyat seperti ini. Dasar pangeran sinting!" omelnya pelan penuh ironi.

Kemudian ia kembali melanjutkan langkahnya membaur dengan tamu lainnya, meninggalkan Ivan yang menatapnya dengan wajah kaget.


Karena penasaran, Ivan mengikuti Aya yang sudah berada di meja yang penuh berisi kue dan makanan. Aya asyik memenuhi piringnya dengan kue sambil sesekali menyicipi semua kue itu. Ivan menatap Aya penasaran,

"Tadi anda bilang, Pangeran Ivan itu sinting?" tanya Ivan.

"Sstt! Jangan keras-keras! Nanti kalau didengar oleh para pengawal istana, bisa mati kita" bisik Aya sambil membuat gerakan menyembelih lehernya.

Ivan tersenyuman penuh ejekan.

"Anda betul-betul menganggap Pangeran Ivan itu sinting?" tanya Ivan lagi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun