Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

22 Mei 2019   07:09 Diperbarui: 22 Mei 2019   07:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak" jawab Aya menatap Ivan.

"Lalu apa alasan anda hingga menilainya seperti itu?" ejek Ivan.

Aya seperti berfikir,

"Kenapa ya?" Aya tiba-tiba menjentikan jarinya, "Oh iya, aku tahu!" Aya kembali menatap Ivan dengan wajah cemberut, "Karena di wajahnya sudah tertulis kata MENYEBALKAN!" jawab Aya seraya melengos dengan sombong dan kembali menatap makan yang ada di hadapannya dengan senyum antusias.

Ivan mengelus bibirnya kesal sambil berkacak pinggang mendengar ucapan Aya. Ekspresinya sangat jengkel dan tangannya tampak bergerak-gerak, seakan-akan ingin sekali menjitak kepala Aya.

Tiba-tiba Aya memalingkan wajahnya menatap Ivan dengan senyum manis sambil menyodorkan sepiring kue,


"Cookies?" tawarnya menatap Ivan dengan tampang tanpa dosa, "Enak sekali loh" katanya lagi.

"Tidak! Terima kasih!" tolak Ivan jengkel.

 "Bener nih?" Aya lalu mengangkat kedua bahunya tak acuh, "Ya sudah. Kau yang rugi"

Tanpa mempedulikan Ivan lagi, Aya kembali menikmati makanan yang ada dengan wajah terharu. Ivan menjadi betul-betul jengkel melihat ulahnya. Untuk sesaat ia memalingkan wajahnya menatap tamu undangan lain dengan wajah kesal. Namun ia kembali melirik Aya, yang sepertinya sangat menikmati kue-kue yang ada dengan wajah bahagia. Ivan tertarik dan mulai melirik kue-kue yang ada. Perlahan ia mengulurkan tangannya dengan tidak kentara dan mencomot sebuah kue lalu memakannya. Aya melihat hal itu dari sudut matanya. Ia tersenyum kecil melirik Ivan.

Dihadapan mereka ada 3 orang gadis yang mengenakan kostum Charlie's Angel (yang tak lain adalah Nana, Indi dan senior mereka Lydia) sedang bicara. Mereka seperti mencari-cari sesuatu,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun