Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderela

22 Mei 2019   07:09 Diperbarui: 22 Mei 2019   07:13 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gila! Aku udah ndak sabar pengen ketemu ama Pangeran Ivan!" Nana melongok ke kiri dan ke kanan, "Kira-kira dia lagi dimana ya?"

Lydia ikut melongok,

"Tau deh! Kelihatannya ada di antara pria-pria yang mengenakan topeng dan jas malam."

Indi menghela nafas putus asa,

"Dari tadi aku mencoba ngedeketin tuh cowok-cowok. Mereka angkuh dan sombong semua!" Indi lalu menatap Lydia dan Nana, "Kayaknya nggak mungkin deh Pangeran Ivan ada di antara mereka."

Nana menganggukan kepala tanda setuju,


"Bener! Nggak mungkin!"

"Ya iya lah. Pangeran Ivan itu bukan cowok yang sombong dan angkuh" bela Lydia. Ia kemudian terlihat menerawang kagum, "Dia tidak seperti cowok-cowok lain seusianya. Dia itu dewasa, tenang, baik, ramah dan tampan" Lydia menjerit pelan, "Aaa... pokoknya TOP abiz deh!"

"Ember! Dia emang keren abiz..biz..biz! Setiap wanita yang melihatnya, pasti bertekuk lutut!" sambung Nana.

"Oh pangeranku! Dimanakah kau berada saat ini?" ucap Indi sok puitis.

Lydia melihat ke kiri dan ke kanan dengan wajah penuh rahasia. Lalu berbisik pelan pada Nana dan Indi,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun