Mohon tunggu...
Dwi sulistianingsih.
Dwi sulistianingsih. Mohon Tunggu... Guru - Sang pemimpi

Pecinta Karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keputusan Hati

1 Agustus 2017   16:39 Diperbarui: 1 Agustus 2017   16:46 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Part 1

Selembbar kertas

Di sebuah Kabupaten di pulai Jawa ,kususnya  sebuah desa kecil disana. Dalam rumah kecil tercipta sebuah keceriaan diantara orang yang berada di dalamnya. Keluarga tersebut memiliki satu orang putri dan  dua orang pangeran yang selalu membuat keceriaan dalm rumah sederhana itu.

Putri itu adalah seorang gadis yang begitu ceria, dia adalah  Stiyana. "Tiyan" temannya biasa memanggil. Dia  merupakan anak ke dua dari  tiga bersaudara. Dia itu memang begitu polos, tapi di balik kepolosannya dia juga bisa di bilang seorang adik yang usil untuk kakaknya,dan kakak yang penyayang pada adiknya. Tapi kakak dan adiknya tidak menganggapnya seperti itu mereka menganggapTiyan tetaplah seorang adik dan kakak yang baik dan penyayang bagi kakak dan adiknya.

Dia memiliki tubuhnya yang kecil kurus yang tingginya kira-kira160 cm,dengan kulit kuninglangsat,rambutnya panjang sebahu dengan gelombangnya yang khas , matanya yang sipit melukiskan berjuta mimpi yang ingin di capainya. Dan wajah yang polos tak pernah hilanng dari sana.Dia memiliki hoby berpetualang tapi,kadang kala dia menjadi seseorang yang pendiam. Namun tak terlalu pendiam pula, dia menjadi pendiam hanya di saat-saat tertentu . Ketika dia marah pada seseorang ,bosan dengan sekelilingnya ,ataupun ada sesuatu hal yang membuatnya tidak nyaman. Pada saat itulah dia melakukan hal tersebut yaitu DIAM. 

Diam dan selalu memikirkan sesuatu yang pernah terjadi di masalalunya yang semakin membuatnya merasa sendiri. Saat ini dia sekolah di tingkat  SMA ,dia memilih salah satu sekolah favorit di daerahnya,dia telah duduk di bangku kelas dua,dia bukan lah siswi populer di sekolah itu tapi dia adalah tipe orang yang tidak terlalu peduli dengan hal semacam itu. Siang ini dia terlihat sedang duduk di ruang kelas di bangku pojok deretan depan. 

Dia tampak ceria seperti biasanya,bercanda dan tertawa dengan teman-temannya adalah hal yang selalu dia lakukan. Setelah jam sekolah selesai Tiyan berencana segera pulang kerumah dan berharap tidak ada kegiatan ekstra kulikuler hari ini, karena Tiyan berencana untuk tidak pulang terlalu sore agar bisa membantu ibunya di rumah. Dan semuanya pun sesuai dengan keinginan nya, kegiatan ekstra hari ini  ditiadakan sebab disekolahnya akan di adakan acara silaturahim seluruh kepala sekolah sekabupaten. Tian segera berkemas dan pulang kerumah.

        Sore ini Tiyan terlihat dalam kamarnya terduduk mengagumi indahnya pemandangan sore hari dari balik jendela,kebesaran sang pencipta yang tiada banding nya. Cahaya sinar matahari sore menerobos masuk kedalam kamarnya melalui kain penutup jendela yang setengah terbuka. Burung --burung terbang kembali kesarangnya bersama kawanan mereka. Tiba --tiba Tiyan mendengar suara seseorang memanggilnya dan suara itu terdengr tidak asing lagi di telinganya, itu pastilah suara sahabatnya Eva.

"tiyan ...tiyan....?". panggil eva berkali-kali.

 Sahabatnya itu  memiliki suara yang khas yang tiak dapat di miliki teman --temannya yang lain termasuk dirinya. Jadi ketika eva memangil maka Tiyan segera tau bahwa dia adalah eva .

 "iya sebentar va?'' sahut tiyan dari dalam.

Lalu Tiyan keluar dari kamar dan menemui eva yang berada di luar  dan membukakan pintu .

"Silahka masuk va". Tian pun menajak masuk Eva ke dalam rumah

 Dan mereka pun duduk berhadapan selayaknya dua orang sahabat yang baru bertemu dan akan saling bercerita  banyak hal. Meskipun mereka selalu bertemu dan bersama setiap hari. Namun tak ada satu menitpun mereka biarkan kebersamaan mereka membosankan .

"Tiyan kamu hari ini ada acara ngga ?"tanya Eva pelan setengah membisik.

"kayanya sih ngga ada va ,emang kenapa?" tanya Tiyan sambil menyandarkan dagunya dengan salah satu tangannya sambil menatap Eva.

"eeeengga ,Cuma pengen naya ajah biar keliatan perhatian gitu.. hehehe". Kata Eva sambil cekikikan .

"Uhh dasar ni bocah emang nyebelin,,, kirain kamu nanya gitu mau ngajakin jalan-jalan , apa mau nlaktir aku sekali-kali...,eh tapi ngga papa sih nyebelin tapi ngangenin". Kata Tiyan menggoda .

"Iihhh kamau mah gitu, akau kan jadi baper tau". Kata eva berlenggak lenggok dengan wajah sok imut.

"Idih ngeri deh aku, ko bisa bisanya punya sahabat kaya gini..."sahut tian sambil menggigit bibinya sendiri dan mengangkat kedua bahunya.

"Tiyan kamu mah ...yaudah aku ngga jadi nlaktir kamu ah.. padahal aku udah berencana nlaktir kamu loooh..ngga jadi aaaah.."kata eva sambil berkacak pinggang dan sedikit melirik ke tiyan.

" Gitu ajah marah,ngga usah pake di monyong-monyong gitu kali,biasa ajah, iya deh aku minta maaf tapi jadi dong tlaktiranya  .."kata tian sambil tersanyum membujuk..

" Ah engga ah....ngga mau" . kata eva menolak centil.

" Pleaseee...deh vaaa....?".kata tian dengan nada panjang sepanjang kereta hehe.

Agar terlihat seolah olah sedang berfikir,Eva melirik keatap rumah tian,ke tembok, ke jendela sambil menggigit ujung jari telunjuknya . Eva sengaja tidak langsung menjawab karen Eva ingin sahabatnya itu menanti nantikan jawaban yang akan keluar dari bibir Eva.

        "Oke deh....!". kata eva menyetujui permintaan sahabatnya itu.

Seketika ekspresi wajah Tiyan berubah. Tian langsung trsenyum lebar ketika eva mengatakan bahwa eva akan mentlaktirnya makan .

"Nah gitu dong aku jadi makin sayang deh sama kamu...".kata tiyan sambil tersenyum menghadap Eva .

" Idih makin gila kamu yah...ih ngri aku liatnya. Kata Eva berkali- kali mengangkat bahuya yang geli melihat tingkah tiyan .

" Alay deh loh... gini-gini aku ngga mungkin kali suka sama kamu , emang loh pikir gue cewe apaan...?". kata Tiyan.

"Abisnya kamu kaya orang setres ajah ngomongnya...hehehe". kata Eva sambil cekikikan .

"Kamu udah nyelesain tugas dari pak guru belum yang kemarin?''. Tanya Eva .

"Udah dong aku kan ngga kaya kamu yang ngerjain PR di sekolah yang ujung ujungnya kena marak pak guru". Jawab Tiyan.

"Idih jangan salah... aku bukanya di marahin , tapi pak guru itu cuma jengkel  sama aku tau... kamu juga jangan sok rajin orang kamu ajah kemarin sama Pak Budi di hukum suruh nyapu taman kan. Kata Tiyan sambil menjulurkan lidahnya meledek.

"Emang enak nyapu taman? Makannya kalo pagi cepet-cepet bangun jangan ngebo mulu biar berangkatnnya engga jam setenngah 8, orang masuknya ajah jam 7 brangkat sekolah jam setengah 8. Gimana ngga nyapu taman coba hahahhha...''lanjut Tiyan dengan nada tawa yang meledek .

" Iya ngga papa.. bukanya apa -apa tapi aku itu Cuma pengen jadi diriku sendiri ajah...". Kata  Eva sambil memainkan bibirnya menyembunyikan  wajah malu nya .

"Ah udahan lah becandanya, ngomong-ngomong mau makan basonya kapan?". Tanya tiyan sambil merenges kepada eva".

"soal makan ajah cepet nyambungnya.." kata eva.

" Beneran nih... aku udah laper banget soalnya ,sekarang aja ya ?...bujuk Tian matanya smbil berkedip-kedip membujuk.

" Ya udah sih sekarang ajah, ayo berangkat!"

"Bentar-bentar...aku ganti baju dulu ya".kata Tiyan.

"Engga usah deket ko tempatnya orang Cuma mau makan baso ajah ko rempong,udah yu berangkat..."sambil menarik tangan tian mamaksa tian keluar.

"Ih bentar ajah..!".melepaskan tarikan tangan eva dan segera lari masuk rumah dengan terburu-buru.

"Tunggu bentar ya aku ngga ganti baju Cuma sisiran ajah  kok tunggu bentar...bentar diem ajah disini jangan brerisik OKE! Lanjut Tian.Lalu Tian masuk kerumah untuk menyisir rambut nya dan mengikat rambut nya. Lalu setelah beberapa menit Tiyan keluar.

"Udah yuk berangkat..."kata Tiyan sambil tersenyum  .

"Kirain mau dandan kaya mau ke pesta...ternyata kamu emang ngertin temen yah..ngga biarin temenya nungu kelamaan". Kata eva

"Ya iya dong aku kan emang pengertian sama sahabat ku yang satu ini...sambil mejewer pipi Eva yag tembem dan menggemaskan .

"iya deh kamu emang sahabatku yang T.O.P pokok nya , ya udah jalan sekarang katanya udah laper ?.kata eva mengajak.

Mereka pun berjalan bergandengan tangan sambil tertawa dengan lelucon kecil mereka . Setelah beberapa lama mereka berjalan akhirnya mereka sampai. Dan mereka memesan dua mangkok baso.

"mang bakso dua, oh iya mang jangan lupa yang pedes  ya mang sama es tehnya dua".

Kata Eva  memesan bakso. Dan mamang tukang baksonya pun segera menyiapkan pesanan mereka.

Sambil menunggu basonya siap mereka ngobrol tentang bgaimana di sekolahnya masing masing. Meskipun mereka telah  berteman sejak masih kecil,rumah mereka saja bersebelahan tapi mereka tidak pernah satu sekolah. Dan mereka sama sekali tidak pernah mempermasalahkan hal itu mereka tetep berteman baik hingga sekarang mereka selalu saling melenngkapi ketika salah satu dari mereka ada yang bersedih maka salah satunya akan berusah menghibur dan salinng menyemangati satu sama lain. Setelah mereka selesai makan bakso mereka pun pulang .

"gimana baksonya enak kan ?"tanya eva samil berjalan.

Iya enak...kok aku ngga tau kalo di sekitar sini ada bakso yang enak ". Jawab tian .

"Disono emang enak ,itu baksoo langgakanku dari dulu tau..tapi ngomong ngmong  sekarang udah  sore banget deh mendingan kita jalannya dipercepat . Aku takut kamu di marahin sama mamamu karena kamu pulang terlambat".

"iya iya kamu bener banget .."jawab tian sambil mengangukan kepala berulangkali.

"mendingan kita lomba lari ajah sampi rumah siapa yang nyampe duluan brati dia pemenang nya gimana?". Sambung tian.

"Oke siapa takut ayo... hitungan ketiga kita lari oke! 1...2...3...lari.....!."

Mereka pun berlari sampai kerumah dan yang sampai rumah lebih dulu adalah tian meskiun rumah eva lebih deket di banding rumah tian.

Dengan nafas yang terengah- engah seirama dengan detak jantung nya  tian berteriak.

"yeah...! aku menang aku nyampe duluan,ayo semangat va aku udah nyampe nih !" .kata tian menyemangati eva yang cukup tertinggal jauh dibelakang. Tak lama kemudin eva menyusul dan sampai di rumahnya .

"huff..huff ..iya deh aku akuin kalo kemampuan larimu lebih baik dari aku ". Kata eva berteriak dari rumahnya, yaudah masuk duluan ajah aku mau ngadem dulu bentar.

        "Oke !" Lalu tian masuk kerumah nya.Tian sejak sekolah dasar hingga sekarang ini masih menjadi juara lari putri dikelasnya. Jadi tidak heran jika dia lebih jago lari ketimbang eva.

Suara Bisikan

       Malam akan indah dengan terang sinar bulan. Belaian hangat selimut mengusir dingin nya malam. Terik mentari pagi mengusir gelapnya malam,kicau burung bernyanyi riang. Tian masih tidur terbalut selimut yang memeluknya semalaman. Suara alarm berdering berusaha membuatnya terbangun dari tidur .Dengan susah payah tian berusaha membuka matanya. Suara alarm itu membuat mimpinya yang indah terhenti. Tanpa mengubah posisi tidur dengan keadaan matanya yang setengah terbuka . Tangannya meraba meja di samping tempat tidurnya berusaha mematikan alarm. Setelah tangannya mencapai alarm, jarinya bergerak mencari tombol off untuk mematikannya. Matanya terasa sulit untuk tidak terpejam  seolah- olah ada sesuatu yang menahan dibalik kelopak matanya dan tak ingin tian segera bangun. Mungkin penyebabnya karena semalam tian tidur terlalu larut. Tian berfikir dia masih bisa tidur beberapa menit lagi untuk mengurangi kantuknya ,dan berharap mimpi indahnya kembali lagi. Tak butuh waktu lama akhirnya tian kembali terlelap, dan kembali masuk ke dalam dunia mimpinya . Tetaapi ada yang berbeda dengan mimpi kali ini. Aneh dan sangat berbeda dengn mimpi sebelum nya.

Mimpi sebelumnya tian berada dalam sebuah tempat yang sangat indah penuh dengan bunga bunga yang bermekaran dan kupu- kupu yang terbang kesana kemari hinggap di bunga bunga. Namun mimpi kali ini dia berada dalam suatu tempat yang gelap dan sangat mengerikan, hingga tian tidak bisa menyebut apa nama tempat itu. Yang jelas tempat itu sangat asing baginya, Dalam kegelapan itu muncul begitu banyak suara- suara aneh yang terdengar tidak begitu jelas sehingga membuatnya penasaran. Tetapi tian  tidak memiliki banyak keberanian untuk mencari asal suara suara itu dia tidak berfikir hal lain selain memikirkan satu hal yaitu bagaimana caranya agar dia dapat keluar dari tempat yang mengerikan itu. Kemudian tian putuskan lebih baik jika dia menjauh dan menghindar dari suara -suara itu.

Makin keras tian berusaha menjauhi suara itu tapi malah terdengar semakin jelas di telinganya. Tian terdiam sejenak berusaha mengenali suara suara itu. Tian  seperti pernah mendengar suara- suara itu.  Setelah tian mendengarkan baik --baik suara itu tian seperti mengenalnya .tian segera teringat itu adalah suara kambing,bebek,sapi,dan suara ayam berkokok. Suara --suara ini sepertinya sering tian dengar pada pagi hari . Ketika  berusaha mengenali satu persatu suara suara itu tiba -tiba muncul suara lain. Sepertinya itu adalah suara seseorang. Suara itu terus saja memanggil namanya membuat tian semakin takut. Setelah hadirnya suara orang yg terus memanggil itu.

Tiba tiba ditempat itu terjadi gempa. Dan suara seseorang yang tian  dengar sebelumnya terdengar semakin keras hingga berubah menjadi suara jeritan. Kemudian setelah kejadian itu ,tian segera terbangun dan terduduk dengan keadaan seluruh tubuhnya basah penuh keringat akibat mimpi buruk itu. Ternyata suara seseorang yang terus berteriak memanggil-manggil dalam mimpinya berasal dari teriakan adiknya dan guncangan dalam mimpiku juga akibat dari tarikan tangan adiknya yang berusaha membangunkannya. Sedangkan suara sapi,ayam,kambing,bebek itu berasal dari suara hewan ternak milik tetangganya. Semuanya masuk ke dalam mimpi   tian dan membuat mimpinya menjadi mimpi buruk yg mengerikan.

"Astauhfirlohhalazim..... untung Cuma mimpi". Tian sepertinya ingin sekali memarahi adiknya itu. Karena teriakan aiknya tian jadi mendapatkan mimpi buruk itu. Tapi tian juga bersyukur karena berkat adiknya dia dapat keluar dari mimpi buruk yang membuatnya ketakutan.

"ada apa?" Tanya tian dengan nada khas orang baru bangun tidur.

        "tuh" kata adiknya sambil menunjuk jendela kamar tian.

 Kemudian tian melihat ke arah jendela, dan yang hanya dapat tian lihat adalah pemandangan rintik rintik gerimis dibalik jendela.

        "kenapa jendela nya?" Tanya tian bingung.

        "kakaku yang paling rajin bangun pagi tuh liat jamnya" kemudian tangan adiknya menunjuk jam dinding diatas pintu kamar tian.

"oh ya ampun udah jam 6 lebih10 menit  !, kenapa ngga dibangunin dari tadi sih" . kata tian dengan nada tinggi, tian segera berlari turun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi dan segera bersiap-siap ke sekolah . Pukul 06.45 tian siap berangkat sekolah,dia segera mengambil tas dan menemui ibunya untuk berpamitan, bahkan tian tidak sempat memakan sarapan nya. Tian sudah yakin bahwa dia akan terlambat sebab jarak rumah nya kesekolah cukup jauh, jika di tempuh dengan sepeda motor kurang lebih 35 menit dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam. Belum lagi ditambah dengan macet dijalan yang biasa terjadi membuat waktu tempuh semakin lama. Lalu tian menghampiri ibunya yang tengah berada di teras rumah .

"bu aku berangkat dulu bu asalamualaikum..."sambil tersenyum dan mencium tanga ibunya.

"sarapannya udah di makan belum dimeja?" tanya ibunya.

"belum bu.. nanti ajah makan di sekolahan ini udah siang banget udah telat bu".lalu tian mencium pipi ibunya dan melambaikan tangan pada ibunya  segera menuju motor untuk segera berangkat.

"waalaikumsalam ..jangan kebut -kebutan  hati-hati di jalan ..!"teriak ibunya di kejauhan.

Tian yang sudah melaju diatas motornya hanya mengangguk dan tersrenyum pada ibunya. Tian selalu mengingat pesan orangtuaanya, tapi bagaimana mungkin tian mengendarai denngan kecepatan rendah. Sekarang saja sudah jam 7 kurang15 meit. Tian memacu motornya dengan kecepatan rata --rata 80 km/jam. Setelah setengah perjalanan tiba-tia tian seperti mendengar suara bisikan yang mengatakan JANGAN MEMACU MOTORMU DENGAN KECEPATAN TINGGI KAMU AKAN TERJATUH! Tian mendengar bisikan itu sebanyak 3kali dan firasatnya pun mengatakan hal yang sama.

 Tapi tian berfikir itu hanyalah firasat saja, tian tetap memacu kendaraan nya dengan kecepatan tinggi. Saat di pertigaan  ketika tian ingin menyebrang. Tiba tiba motor dengan kecepatan tinggi dari arah belakang menyermpet hingga tian tersungkur kejalanan dan terseret sejauh kira-kira 4 meter dari tempatnya jatuh hingga  hampir terlindas mobil yang sedang melintas. 

Tapi beruntung mobil itu mengerem dengan cepat jika tidak entah bagaimana nasib tian saat itu. Kondisi dari orang yang menabraknya sangat parah lebih parah ketimbang tian salah satu kakainya patah, dan yang dibonceng orang yang menabrak tian terjatuh trlempar dari motor , karena tidak mengenakan helm kepalanya terbentur trotoar yang menyebabkan kepala orang itu mengalami pendarahan. Sedangkan keadaan tian yang penuh luka-luka di bagian lengan dan kakinya yang berlumuran darah akibat terseret di aspal . Kondisi tian begitu lemas setengah tak sadarkan diri. Tian dan orang yang menabrak nya ditolong oleh warga sekitar dan di bawa kerumah sakit. 

Dalam kecelakaan itu entah tian atau pengendara motor yang menabrak tian yang bersalah,tapi untunglah ada saksi yng melihat kejadian tersebut. Sebelumnya pengendara motor yang menabrak tian sempat menyalahkan tian sebelum akhirnya ada saksi yang mengatakan bahwa tian tidaklah bersalah.

        Seperti biasanya setiap pulang sekolah eva pergi kerumah tian untuk curhat segalamacam hal yang terjadi di sekolahnya. Ketika eva berjalan di teras rumah tian terlihat ada sesuatu yang tiadak biasanya terjadi di rumah tian. Pintu yang biasanya terbuka dan suara televisi yang terdengar keras dari luar hari ini tidak terdengar sama sekali. Bahkan ayah tian yang setiap hari duduk di teras  sambil minum kopi kini juga tiada lagi. Tiba-tiba pertanyaan berkelebat dibenak eva,kenapa aneh sekali suasana rumah ini yang biasanya ceria sekarang begitu sepi. Lalu eva memanggil tian ntuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi .

"tian.....kamu dirumah pa ngga?".tapi tidak ada sahutan sama sekali, lalu tian mencoba memnggil tian sekalilagi.

"tian.....". tapi juga sama sekali tidak adda jawaban. Ada tetangga yang melihat eva memanggil nama tian berulang-ulang lalu bertanya.

" kamu nyari siapa va ? yang punya rumah lagi ngga ada di rumah , lagi pergi.

"eangnya pada pergi kemana bu?. Tanya eva penasaran.

"emang kamu ngga denger , tadi pagi tian itu kecelakaan sekarang lagi dirawat di rumahsakit. Kata tetangganya menjelaskan. Setelah mengetauhui bahwa sahabatnya mengalami kecelakaan wajah eva seketika berubah menjadi pucat .

"sekarang tian dirawat di rumahsakit mana bu?" . tanya eva panik.

" sekarang tian ada dirumah sakit deket sini, rumahsakit yang ada di sebrang lampumerah".

"trimakasih bu , saya permisi dulu bu". Tian segera pergi untuk melihat keadaan sahabatnya di rumah sakit.

Setelah eva sampai di rumah sakit lalu eva bertanya pada pegawai rumahsakit yang berada dipintu loket pendaftaran.

" maaf mba ruangan pasien kecelakaan motor tadi pagi di sebelah mana ya?".tanya eva.

" oh pasien yang mengalami keelakaan motor tadi pagi ada di ruang anggrek nomer 5 de".

" trimakasih mba''.  Lalu eva berjalan menuju tempat tian berada. Eva membaca setiap nama ruangan yang eva lewati. Hingga akhirnya eva sampai pada kamar yang bertuliskan ANGGREK 05 sebelum eva masuk  ruangan eva melihat dari luar pintu  yang setenga terbuka. Sebuah wajah yang amat menahan sakit berbaring sendirian  diatas ranjang beralas kain sprai biru muda.

 Sesak di dada eva rasakan , seseorang yang biasanya dengan wajah cerianya terbaring disana. Airmata begitu saja menetes merasakan betapa kesakitan sahabatnya saat itu. Karena persahabatan mereka yang sudah terjalin begitu lama membuat mereka seperti seorang adik dan kakak. Kini eva mmelihat tian disana yang terbaring lemas, bukanlah  sebagai sorang sahaabat tapi seorang adik yang sedang menderita. Kemudian tian langkah demi langkah masuk kedalam ruangan mendekati tian. 

Hingga berada tepat di samping tian dan tian hanya bisa menatap kedatangan sahbatnya, tanpa bisa menahan isak tangisnya sambil memegang tangn tian  seketika eva menangis hingga begitu terisak isak seperti merasakan betapa sakitnya luka yang dirasakan tian. Tian sekailagi menatap eva dan mengangkat tangan eva dan menggenggam dengan kedua tanngannya sambil berkata.

" tolong jangan nangis va, dengan melihat kamu menangis justru itu membuat ku merasa semakin sakit..please .. jangan nangis aku ngga papa ,aku baik --baik ajah". Kata tian berusaha menenangkan sahabatnya agar berhenti menangis.

Eva pun bangkit dari posisi duduknya dan menyeka airmatanya yang mengalir bercucuran dipipinya.

" aku tau kamu pasti kesakitan kan?". Tanya eva pelan.

" Emangnya aku keliatan kaya lagi kesakitan  va?" kata tian.

"eeemm lagi sakit ajah kamu masih sempat --sempatnya  bikin lelucon , aku khawatir beneran  tau?". Sahut eva sambil menyeka airmata yang mengalir dipipinya dan sedikit tersenyum sesekeli terisak  akibat tangisnya tadi.

"emangnya aku keliatan lagi becanda apa? Orang aku lagi serius ... " lalu tian melanjutkan perkataannya dengan senyuman.

"kamu tuh yah ,aku kawatir sama kamu aku takut kamu kenapa napa. Lalu percakapan mereka berlanjut dengan tawa kecil diantara mereka.

Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu kamar dimana eva dan tian berada terbuka. Seorang wanita dengan sesuatu yang dibawanya sambil tersenyum ramah  menyapa dan dia berkata.

" cepet sembuh ya dek jangan lupa bubur sama obatnya  dimkan ya biar cepet pulih". Lalu mereka tian dan eva hanya membalas senyum wanita itu , lalu eva berkata.

" trimakasih". Kata eva sambil menerima nampan yang berisi jatah makan siang untuk tian.

Lalu wanita itu keluar dari ruangan itu bersama meja dorong untuk mengantarkan jatah makan siang pasien lainya.

" nih kamu makan ya biar cepet sembuh ". Kata eva sambil mengaduk bubur pada mangkuk yang di pegangnya .sebelum tian berkata apapun eva menyodorkan satu sendok bubur di depan mulut tian masih tertutup.

"buka mulutya...a...aa ?". bagaikan seorang kakak yamg hendak menyuapi adik kecilnya untuk makan, dengan kasih sayang eva  membujuk tian untuk makan. Tapi namanya saya orang sakit dimana mana pasti tidak enak makan. Tian sama sekali tidak membuka mulutnya dan terus terusan menggeleng kan kepala menolak untuk makan.

Lalu terlintas di benak eva cara yang yakin berhasil untuk dapat membujuk tian agar mau makan.

Lalu tian memulai rencananya, tian berkata

" yaudah kalo ngga mau makan aku mau pulang ajah lah, tian ngga suka aku ada disini makanya ngga mau makan gerutu eva yang purapura . sebenarnya itu hanya rencana eva saja eva yakin setelah itu tian pasti mau makan.  Eva meletakan nampan berisi makanan itu di meja samping tian. Dan segera pergi keluar ruangan. Tian hanya terdiam melihat sikap eva . sebelum eva berjalan  menapai empat langkah dari tempat dimana eva berdiri sebelumnya. Tiaan menghentikan langkah nya dan berata

" iya iya  aku makan sekarang tapi kamu jangan pergi ya va please temenin aku....kata tian mem0hn lalu eva menghentika langkahnya.

"nah gitu dong kamu harus bayak makan biar cepet sembuh lalu eva mengambil mangkuk berisi bubur danmenyuapai tian satu mangkuk bubur telah habis . eva menyuapi sahabatnya dengan penuh kasih sayang disetiap sendoknya.hal itu berjaln selama tiga hari. Setelah tiga hari tian di rawat akhirya tian di bolehkan pulang olleh dokter. Tian pun dibawa pulang oleh orang tua nya dan eva juga mengantar tian hingga sampai rumah tian.

Cinta mengubah seseorang

Suasana pagi penuh aroma masadepan , nyanyian burung gereja bersahutan seolah sedang merasakan kegembiraan yang luar biasa .tian sedang duduk di teras rumaahnya menikmati udara pagi yang segar dengan di temani secangkir susu yang ibunya buat khusus untuk tian. Tak ada hal yang lebih indah dibandingkan kasih sayang dan perhatian dari orang yang dicintainya yang tak lain adalah kasihsayang keluarganya.      

Tian sejenak memkirkan sesuatu yang telah terjadi dengan dirinya di hari hari sebelum dia mengalami kecelakaan,lalu sambil terbata -bata kesulitan untuk berjalan tian beranjak dari tempat duduk dan bersandar di tembok.Sesosok teman sekaligus seorang sahabat  hadir dihadapan tian yang sontak membuyarkan lamunannya nya ,dia tampak sangat berbeda dari penampilanya dari hari biasanya .

"wow...beedaaa... cantik,bagaikan putri raja" kata-kata itu meluncur spontan dari mulut tian yang melihat penampilan eva.

Tian bukanlah seorang puitis yang pandai merangkai kata . Seindah  bunga mawar yang mekar di pagi hari sepotong syair meluncur dari bibir tian , eva sungguh sangat berbeda penampilanya dibandingkan hari- hari dimana tian kenal eva. Eva yang tian lihat saat ini lebih cantik dan fresh, dan  rapih . Tian terbelalak heran melihat penampilan eva yang brerbeda.

Ternyata sahabatnya benar-benar telah menjadi seorang gadis yang sudah dewasa ,"akan bertemu siapakah sehingga  eva berdandan seperti itu , apa yang menyebabkan eva berubah, apakah dia teman baru, ataukah sahabat, atau kekasihnya". Banyak sekali pertanyaan yang berkelebat di pikiran tian.

 " va kamu mau kemana?". Tanya tian mengintrogasi karena penasaran.

"ada deh.."jawab eva penuh rahasia.

" oh jadi kaya gitu... sekarang udah main rahasia -- rahasiaan....okeee..!

" siapa yang rahasia- rahasiaan emang kamu mau tau....? tanya eva menggugah rasa ingin tau tian yang semakin memuncak.

"ya iya lah aku pengin tau kalo aku ngga mau tau ngapain aku nanya..

" yu huuu... ada yang penasaran niiih..." kataa eva meledek.

"ih cepetan napa..? kamu jangan bikin aku makin penasaran dong ..! kata eva yang semakin penasaran.

" iya iya..sebenernya aku tuh... mau jalan sama temen aku..".jawab eva setengah merahasiakan.

Tian yang semakin penasaran terus mendesak eva dengan kata --kata kata nya.

" Temen apa temen....". Kata tian menggoda.

" Beneran temen aku...kok." kata eva yang merasa semakin terpojok.

" tumben jalan- jalan ngga mau ngajak aku...?  jujur aja kenapa?". Kata tian semakin mendesak.

" Iya deh aku jujur , aku tuh paling ngga bisa kalo ngrahasiain sesuatu dari kamu,sebenernya aku mau jalan sama pacar baru aku".

Tian yang tadinya kaget karena penampilan eva kini dikagetkan untuk yang ke dua kalinya dengan ucapan eva yang mengatakan bahwa sahabatnya itu sudah memiliki pacar. Siapakan sebenarnya sosok pangeran yang sudah berhasil mengambil hati sahabatnya itu.

        "emang siapa nama pacar kamu va..?"

 "tapi kamu jangan bilang siapa --siapa ya?". Tanya eva memohon .

"emang kenapa kalo aku bilang-bilang..?'

"pokok nya ngga boleh...!. kata eva menegaskan.

" oke ! sipp! Pokok nya. Jawab tian semangat sambil mengacungakan dua jempolnya.

lalu eva bercerita panjang kali lebar kali tinggi hehe maksudnya bercerita banyak tentang hubungannya , tentang hubungan yang sedang dijalaninya. Tian hanya melongo dan menjadi pendengar setia eva yang terus bercerita seolah ceritanya takan berujung. Ternyata  eva kini telah menjalin hubungan dengan teman sekolahnya yang rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya .Dan status hubungan  mereka saat ini telah resmi berpacaran. Tian yang hanya terus melongo melihat perubahan sahabatnya dalam satu malam berubah 180 derajat dari biasanya. Eva yang dulu tak mau berdandaan kini telah berdandan, eva yang dulu tak mau peduli yang namanya pacaraan sekarang eva sendiri pacaran. Selama tiga minggu ini terjadi begitu banyak perubahan dan semuanya terlah berjaln seperti biasanya . Tian yang pergi kesekolah, dan eva dengan tian yang selalu bersama setelah pulang sekolah.

Sinar sang surya terhalang mendung yang terrus menghadang, agin berhembus membelai selimutkan kedinginan. Pagi yang sunyi mengawali hari tian. Tian sedang bersiap ke sekolah tapi pagi ini tian sebelum berangkat sekolah dia harus mengantarkan adiknya kesekolah. Setelah tian mengantarka adiknya tian melanjutkan perjalanan kesekolahnya , tian masih merasa baru di kelasnya sekarang ini ,dengan suasana kelas baru, teman teman baru. Meskipun tian sudah ada di kelasnya  selama urang lebih 1 bulan. Tapi dia masih merasakan hal baru di sana. Sebenarnya tian merasa sedekit tidak suka dengan seseorang di kelasnya dia adalah salah satu temanya.

 Maksudnya adalah teman tapi tidak  begitu berteman baik dengan tian. Teman tian itu sering dipannggil syira . Teman yang tidak terlalu tian suka itu sebenarnya adalah teman sejak kelas SD. Dan sekarang satu SMA. Dulu kelas mereka bersebelahan tiyan berada di kelas F  sedangkan syira di kelas G. Tian berada di kelas dimana kelas itu tidak pernah mendapat kecaman buruk diantara guru-guru disekolahnya tapi kelas yang dijuluki kelas terbaik oleh para guru disekolahnya. Sedangkan kelas seyira kelas yang sering terlibat banyak masalah karena beberapa siswa di kelas itu . Tian sudah merasa tidak suka sejak pertama kali melihatnya dan berharap jangan pernah bertemu lagi dan lagi. Eh ternyata rupa-rupanya yang kuasa  berkehendak lain dan mereka malah satu kelas, betapa kecutnya hati tian yang harus bertemu seyira setiap hari. Tian harus berusaha keras menyembunyikan rasa tidak sukanya pada seyira. Dan berusaha menghilangkan kebencianya kepada seyira.

Ketika tian sampai di depan kelas tian membuka pintu kelas ,dan ada seseorang yang juga membuka pintu kelas dari dalam secara bersamaan . Seketika pintu kelas terbuka ,alangkah terkejutnya tian saat itu, tian mendapati seyira di balik pintu ,rupanya seyira yang membuka pintu bersamaan dengan tian . Tian segera memalingkan wajahnya kearah lain untuk menghilangkan seorang seyira dari pandangan mata tian 

. Tian segera masuk kedalm  kelas dan seyira berjalan keluar kelas,sepertinya mereka memiliki ketidak sukaan antara satu sama lain. Tian yang sifatnya tidak mau bermasalah dan mempermasalahkannya dia terus menghindarinya. Sedangkaan seyira yang mungkin merasa lebih berkuasa di kelas itu dibanding tian dan teman --teman yang lainya syira sangat berpengaruh di kelas itu. Mungkin bermasalah dengan tian samasekali tidak ada gunanya karena tian bukanlah seorang yang terkenal.

Itu semua yang menjengkelkaan bagi tian, tak mau bergaul kecuali dengan orang yang terkenal, suka bicara di belakang atau dalam bahasa lain sering di sebut orang yang suka ngedumel dan meprofokasi orang lain untuk sama dengan pendapatnya. Biarkanlah hari ini berjalan seolah tanpa seorang seyira , kata itulah yang selalu tian katakan dalam hatinya ketika tian bertemu seyira.

Hari ini telah berjalan bagaikan aliran sungai yang mengalir perlahan menyusuri arah aliran .Gemericik nyanyian air mengalir bersahutan penuh irama kedamaian. Pagi telah hilang terusir matahari siang,terik telah hilang tergantikan awan senja .

Hari ini tanggal 24 agustus 2016 dan esok ada ulangan hararian dikelas tian. Tian habiskan hari ini  bukan untuk belajar untuk meng hadapi ulangan besok. Hari ini tian hanya bermain dengan laptop nya dan tidur. Siang sudah berganti malam ,malam ini filem kesukaan tian akan tayang selama 2,5 jam ,secara otomatis tian tidak akan mau membuka sedikitpun bukunya. 

Setelah sholat isya tian mengambil buku dikamarnya berencana untuk belajar. Bukan palah belajar untuk  ulangan besok. Tapi tian segera standby di depan tv menunggu filemnya dimulai. Bukunya hanya dibiarkan tegeletak di sampinganya . Tian berfikir tian akan belajar ketika filemnya sedang break. Tapi nyatanya tidak begitu, filem yang tian tunggu tunggu akhirnya tayang, dan tian terbawa suasana filem itu sampai tian tidak ingat sama sekali tentang ulangan nya besok.Sekarang saja sudah pukul 21.00 biasanya tian tidur  setelah filemnya selesai. Setelah filemnya berkai- kali  breakTapi tian sama sekali tidak menyentuh bukunya dan hanya fokus menunggu filemnya tayang kembali.

Ternyata benar hingga filemnya selesai tian sama sakali tidak menyentuh bukunya samasekali.

"aduh ngantuk banget nih... udah lah besok ajah bangun pagi- pagi buat belajar." Kata tian sambil menguap dan memberesakan bukunya kemudia tian menuju kekemarnya dan tak butuh waku lama akhirnya tian terlelap. Sekarang Tian sudah benar-benar tertidur hannya suara jangkrik yang terdengar diluar, suasana semakin sepi dan udara semakin dingin. Malam terus berlalu dan tian tertidur pulas.

Suara alarem yang setia tepat waktu bernyanyi ketika jam telah menunjukan pukul 05.00 . Bernyanyi untuk membangunkan tiyan. Tian yang mendengar suara alarem nya berbunyi segera bangun dan mematikan alarm nya. Tapi tian melupakan satuhal bahwa dia harus belajar untuk ulangan pagi ini. Yang tian gagal lakukan semalam karena menonto tv. 

Tiyan pergi ke belakang untuk mengambil air wudhu. Setelah tiyan wudhu lalu Tian sholat subuh. Setelah Tian sholat subuh dia tidak segera belajar tapi dia kembali kekamarnya dan melakukan hal yang tidak penting . Seperti duduk melihat- lihat tempelan gambar gambar di diding kamamarnya yang dibuat dulu. Karena waktu terus berjalan suasana yang gelap telah menujukan sinar fajarnya yang hanagat . Tian segera mandi dan bersiap siap kesekolah.

Tian tiba di sekolah jam 7 kurang 9 menit tiyan segera masuk kekelasnya. Tian melihat semua teman temanya sibuk menghafalkan materi materi yang mungkin akan keluar diulangan. Tian segera menuju bangkunya dan membuka bukau bahasa idonesia , tian baru membuka bukunya tiba-tiba bel masuk berbunyi. Dan tak lama kemudian seorang guru yang sering tian samakan dengan tokoh kartun Mr.Been masuk kekelasnya dia adalah guru bahasa indonesia yang mengajar tian. Tian yang sama sekali belum belajar gelagapan membaca bukunya.

"assalamu alaikum wr.wb". salam pak guru membka pelajaran hari ini.

"wallaikum salam wr.wb". jawaban kompak dari siswa dikelas tian. Tian yang semakin bingung karena belum belajar sama sekali dan ulangan akan segera di mulai.

" baik anak --anak kita ulangan hari ini ya?" . kata pak guru mengingatkan siswanya

"iya.....pak". jawab semua siswanya, kecuali Tian yang terus gelisah memikirkan bagaimana dia akan mengerjakan ulangannya. Bahkan dia belum belajar samasekali.

Sebuah bunyi nada telepon berdering menghentikan gaduh dalam kelas. Seemua pandangan tertuju pada meja guru tempat dimana bunyi itu berasal. Pak guru  yang menyadari ponselnya berdering segera mengangkatnya.

"iya hallo assalamulaikum???..ada apa ya pak?". Kata pak guru ynag berbicara di telephonya.semua murid -- murid memperhatikan dengan sangan sangat penuh harap. Suasana kelas itu pada saat itu bena- benar hening tidak ada suara yang terdengar  selain suara pak guru yang bicara lewat telepon genggamnya.

" jam berapa akan dilaksanak pak?". Kata pakk guru pada seseorang yangg baru saja menelfonnya. Suasana kelas itu masih benar -- benar hening hingga pembicaraan guru bahasa indonesia itu selesai , dan melanjutkaan pembicaraan dalam kelas tersebut. Siswa dalam kelas tersebut saling pandang memandang mendengar perkataan guru mereka.

" anak-anak sebelumnya pak guru minta maaf karena pak guru  hari ini tidak dapat mengajar dikelas, sebab pak guru ada ursan dan harus segera pergi  untuk rapat, tapi tidak masalah kaalian dapat belajar mandiri dengan mengerjakan tugas yang nanti akan bapk berikan!".Seketka raut wajah tian berubah kegirangan karena tian selamat dari  ulangan yang hampir membunhnya maksudnya hampir membuatnya pingsan karena belum belajar dan hasil yang jelas tidak maksimal.

"sekian anak-anak bapak harus segera rapat kalian kerjakan soal --soal yang ada di LKS kalian dan di kmpulkan ya ... selamat siang !?". Ucap pak guru sembari meninggalan ruangan dengan terburu- buru . Setelah guru mereka keluar dari dalam ruang kelas terdengar suara sorak sorai siswa kelas tersebut saling bersahutan.

"hu ...! hu..!....ye...ye...!"semua murid dalam kelas saling bersautan. Hari ini tian habiskan dengan mengikuti kegiatan ekstra kulikuler di sekolahnya yang rutin tian ikuti tiap minggunya.

  •    
  • Part 2

Ayam apes

Pemandangan sore hari yang sangat indah dari tepi sawah,suara gemericik air mengalir menebarkan kedamaian. Terlihat ditepi saluran irigasi sawah remaja- remaja dan anak -anak kecil tengah asyik bermain dan tertawa,dengan rona kegembiraan terpancaar dari wajah mereka.

Terlihat juga disana seorang gadis yang tengah terduduk diatas sebuah batu besar di tengah gemericik nya air yang mengalir perlahan melewati arah saluran irigasi. Pandanganya mengarah ke langit menatap awan berwarna jingga yang menghalaangi sinar sang surya mencapai bumi. Tian terlihat dari raut wajahnya  tengah memikirkan sesuatu  . tiba -- tiba pandangan tian tertuju pada seekor burung pipit hanyut di salutan irugasi dan burung  itu terlihat berusaha menyelamatkan diri dari arus air saluran irigasi. Tian yang melihat burung yang hanyut  merasa kasiahan dan berusaha mengangkatnaya ke daratan . Tian segera turun dari atas batu dan turun ke air untuk bisa mendapatka burung  yang hanyut tersebut.  Setelah burung itu tian dapatkan tian melihat cairan merah menetes di tanganya . Lalu tian mencari asal cairan merah tersebut. Ternyata cairan merah yang menetes dari tangan tian itu berasal dari sayap burung pipit itu terluka, mugkin sebab itulah burung itu berusaha terbang dan akhirnya karena memaksakan untuk terbang akhirnya jatuh di aliran irigasidan  hanyaut terbawa arus.

Tian adalah sosok gadis yang penyayang melihat burung itu yang terluka saja hatinya sudah mesa iba  dan berkeinginan untuk merawatnaya. Lalu tian membawa burung pipit itu pulang , sesampainya tian di rumah tin langsung mencari sesuatu yang bisa mengobati luka burung itu. Setau tian jika mengobati sebuah luka adalh dengan membersihkanya dan memberikan obat merah pada luka tersebut agar cepat mengerig. Dan tian lakukan hal itu pada buarung pipit yang dibawa pulang olehnya. Tian membersihkan luka pada sayap burung itu ,lalu tian berikan teteskan obat merah pada luka burung tersebut. lalu tian berfikir mau di letakan dimana burung itu ?, tian teringat bahwa dulu tian pernah memeiliki sangkar burung yang terbut dari bambu yang dibelinya dulu dan sudh tidak di gunakan. Lalau tian mencari sangkar itu untuk menjadi tempat tinggal sementara burung itu sampai lukanya sembuh.

Setiap pagi tian selalu memberi makan makan burug itu tepat waktu. Sudah satu minggu sejak hari pertam tian membawa burung itu ke rumah dan burung itu ada di dalam sangkar,mungkin saja lukanya sudah sembuh. Lalu tian membuka pintu sangkar itu,dan membiarkannya tetep terbuka agar jika burung itu ingin terbang dia akan terbang sesua keinginanya. Tian sekali lagi memperhatikan sayap burung itu untuk memastika sayapnya sudah benar-benar sembuh. Dalam satu minggu ini burung itu sudah menjadi peluhaaraan kesayanga tian. Lalu tian pergi untuk makan dan meninggalkan burung itu didalam sangakar yang tergantung di teras rumahnya. Setelah tian selesai makan tian pergi ke terasnya untuk memeriksa apakah burung itu sudah terbang atau belum.

Ternyata burung itu masih ada di dalam sangkarnya dengan posisi yang sama seperti terakhir kali tian melihat burung itu sebelum makan. Tian memandang burung pipit itu lekat lekat. Dan tian menyimpulkan bahwa burung itu masih ingin tetap berada di sangkar itu dan tidak mau keluar. Lalu tian berubah pikiran dan yang ada dalam pikiranya adalah "kenapa harus melepaskanya kan burung ini ,kan udah aku rawat jadi burung ini ngga usah dilepas ajah" pikiran itu muncul karena tian yang sudah terlanjur sayang pada burung itu dan tidak ingin burung itu pergi. Lalu  menutup kembali sangkar itu , tapi apakah perbuatan benar tiyana tetap mengurung burung itu di dalam sangkar, tian memikirkanya sekali lagi dan tian memutuskan untuk benar-benar melepaskanya. Tian mengeluarka burung itu daan menaruhnya diatas pohon yang tingginya tidak berbeda jauh dari tinggi badanya. Lalu tian berkata

"kalo kamu mau terbang terbang ajah ...tapi kamu kan tau burung  aku udah rawat kamu looh..kamu udah jadi binatang kesayangan ku  sat minggu ini jadi kalo kamu mau pergi pergiajah, kalo tetep  pengin jadi peliharaan kesayangan ku kamu terbangnya kerumah aku ya.

Lau tian meninggalkannya di sana  tiyana hanya melihatnya dari kejauhan dan beberapa menit kemudian ternyata benar burung itu benarr benar -terang . Dan tian pergi menuju keteras rumahnya dan duduk disebuh kursi.  Tian duduk melihat lihat halaman rumahnya . tiba -- tiba seekor burung hinggap di samping kursi yang tian duduku. Ternyata itu adalah burun pipit yang tian tinggalkan diata pohon tadi , tian langsung terenyum melihat burung itu sambil berfikir apakah burung itu mengerti yang tian katakan waktu tian meninggalkanya di pohon tadi.

" wooow kirain kamu udah pergi , emang kamu paham burung ku tadi ngomong apaan sama kamu hehehe?'' kata tian girang sperti seorang anak kecil yang menemukan mainanya yang hilang.

Lalu tiyana membawanya masuk kedalam rumah tapi tian tidak meletakanya lagi di dalam sangkar melainkan di sebuah gantungan baju yang tergantung. Lalu tian pergi untuk mengambil makanan burung itu, tiba -- tiba burung itu terbang dam menabrak tembok. Sedangkan di bawahnya ada ayam milik tetangganya masuk kedalam rumaah . Dan apa yang terjadi ketika burung itu menabrak tembok"... BRAK..." siayam sudah stanby dibwahnya mengincar si pipit .Ketika sipipit jatuh si ayam tanpa pikir panjang langsung mematuk pipit. Si ayam ngga tau apa akibatnya jika tiyan melihat si ayam memtuk peliharaan kesayangannya itu sesuatu yang buruk pasti akan terjadi, si ayaam  langsung membawa lari pipit keluar. Dan tian yang melihat sipipit di bawa lari ayam dia langsung mengejar si ayam dengan membawa ranting pohon di tagannya yan dia ambil dari tumpukan kayu di depan rumahnya. Tian terus berlari mengejar ayam itu, tian berlari mengejar yam itu sambil berteriak-teriak dan mengacungkan rantin yang ada di tanganya

" woy...behenti! ...dasar ayam nyebelin!... nanti burungnya mati...,dan tian terus mengejarnya hingga akhirnya ayam itu tidak mempunyai rung lagi untuk berlari dan menabrak jaring yang ada di belakang rumahnya.  "... BLAKKK..." sebuah pukulan mendrat tepat di punggung ayam itu dan juga mengenai kepalanya. tangan tian reflek memukul karena saking gregetannya .

" Eh kena! ...aduh ayam ..maaf ayam.,aku ngga sengaja yam.." dan akhirnya ayam itu lepas dari tikaman mulut ayam itu. Dan terlihat keadaan burung itu sudah mati dan keadaanya sangat miris kepalanya hampir putus dari badanya, dan keadaan ayam yang terkena pukula itu juga tidak kalah mirisnya. Ayam itu terus berputar putar dan terhuyung --huyung bak orang sedang mabuk. Tian juga khawatir degan keadaan ayam itu, tian segera membawanya masuk kedalam rumah dan meninggaalkan si pipit yang sudah mati terkapar disana.

" aduh gimana ini... hey ayam...kamu kenapa yam...". tiyan yang semakin panik dengan keadaan ayam yang di pukulnya itu dan tian terus berusaha menghentikan dan berusaha menegakan ayam itu agar dapat berdiri. Ayam  itu masih terus berputar putar dan kepalanya yang terus bergeleng- geleng kaya oraang struk .

" aduh gimana ini ... kalo ngga sembuh gimana ? ...kalo nanti mati gimana....aduh... gimana ini...?". lalu tian mencari cara untuk menyembuhkan ayam itu yaitu dengan meberinya makan. Tiyan mengambil beras untuk ayam itu makan. Lalu tiyan menaburkanya ditanah tepat didepan ayam itu. Tiba-tiba ibunya memanggil nya dari luar.

"yan...tiyan? tolong ambilkan ibu daun pisang di dapur 1 lembar ajah..? kata ibunya meminta tolong pada tiyan.

"iya bu...". suara ibunya semakin membuat tiyan panik, lalu tian  meninggalkan ayam itu di dapur. Dan tiyan keluar untuk memberikan daun pisang yang ada di dapur yang di minta oleh ibunya.

Saat tian masih beada di luar tian memndengar suara adiknya berteriak memanggil tiyan dari dalm rumah.

" Kak ...kak...ayam..sebelum adiknya menelesaikan perkataanya tiyan menyela.

"iya dek sebentar...oh ada ayam masuk ya... sebentar ya kakak ke sana..?".

"sebentar ya bu , itu ada ayam di dalem rumah". Tiyan segera berlari masuk ke dalm rumah ke tempat adiknya memanggil. Dan adiknya terus saja berteriak.

"Bukan itu kak ...ini ayam..". sebelum adiknya menyelesaikan ucapanya tiyan tepat saat itu sampai di depan pintu dan membuka pintu. Hal itu mengagetkan adiknya dan seketika adiknya terdiam.  Dan tiyan berusaha memberi tahu pada adiknya dengan berbagai cara ,dan alasan agar adiknya tidak penasaran dan mengadu pada ibunya soal ayam itu. tapi adiknya samasekai tidak memahami apapun yang di katakan oleh kakaknya. Dan ini adalah jurus terkhir yang di keluarkan tiyan dan yakin  itu akan berhasil.

" maksudnya gini ade ku yang tersayang... ini ayammya lagi sakit... dan butuh makan juga istirahat jadi ngga usah nanya nanya lagi dan ngga usah penasaran lagi soalnya kamu dipanggil tuh tadi sama ibu.."

"Kata siapa orang ngga ada yang manggil juga...". Kata adiknya tidak percaya dengan sedikit melirik ke arah tiyan.

" Ih beneran kok orang tadi ibu manggil kamu ... kalo ngga mau yaudah kalo ibu marah bodoh amat, kakak ngga perduli..." kata tiyan sambil menjulurkan lidahnya pada adiknya. Akhirnya adiknya mendengarkan ucapan tiyan dan pergi menemui ibunya.

 Lalu ketika  adiknya bertanya pada ibunya ibunya mengatakan bahwa ibunya tidak memanggil. Lalu adikya yang sedikit usil itu berteriak dari luar.

"iya ada apa kak ,,, emang ayamnya kenpa ko muter-muter sih kak,,,abis di pukul ya kak,,,, haahaha". Kata adikya yang berteriak dari luar. Tiyan yang mendengar ucapan adiknya ,tiyan yang erada di dalam rumagh langsung terdiam dengan matata sedikit melotot memandang pintu yang membatasi penglihatan tiyan ke adiknya. Tiyan segera membuka pintu dan medapati adiknya sudah lari jauh tak terlihat. Tiyan yang terus gugup hanya memandangi si ayam yang masih terus berputar.

        Sepertinya tian seperti mendengar suara langkah kaki berjalan mendekati pintu. Tian yang semakin panik segera mendekati pintu dan membukanya teryata itu adalah ibunya. Tiyan segera menghalangi ibunya masuk kedaam rumah jika tiayan biarkan ibunya masuk ke dalam rumah tiyan yakin pasti diay akan mendapat omelan dari ibunya, jadi tiyan terus menghalangi ibunya agar tidak masuk ke dapur. Tapi ibu tiyan yang melihat gelagat anaknya yang seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

" Ada apa an sih kok ibu ngga boleh masuk..minggir ah.. .sambilmendesak tangan tiyan dan menerobos masuk. Tiyan yang begitu panik hanya menepuk jidatnya saja.

"aduh...parah.."

        "Ini ayam siapa tiyan kok ngga massuk dalem rumah dibiarin ? tanya ibunya .

        "iya bu..." jawab tiyan yang tidak fokus ,tiyan sambil melihat ke arah ibunya. Dan tiyan bersyukur ayam itusudah dalam keadaan baik baik saja dan  sedang memakan beras yang tian berikan. Kekawatiran tian seketika lenyap melihat keadaan ayam itu yang sudah baik baik saja. Dan seger menggiring ayam itu keluar dari dalam rumah agar ibunya tidah memarahinya.

Begitu banyak mata begitu banyak pemikiran yang akan di timbulkan masing masing penglihatan . Tak dapat mengatur setiap pandangn penilaian yang mampu menciptakan banyak permasalahan yang menyulitkan . Berhasil pecahkan misteri penghalang kebahagiaan yang memilkan ,hilangkan kesepian.

Di suatu malam penuh ketakutan,menuggu pagi datang berusaha memejamkan mata agar terus terpejam. Tian tengah duduk sendiri penuh gelisah. Tiba- tiba ibunya masuk dan melihat tian tengah gelisah.

"tiyan....apa yang sedang kamu lakukan...?" tanya ibunya bersahabat.

"ngga papa bu cuman lagi cape ajah...ada apa bu?". Jawab tian sambil tersenyum.

"tian ibu ingin menanyakan sesuatu...?" kata ibunnya.

"iya kenapa bu...?"

"apa bener  kamu kemarin bertengkar dengan tetangga kita ...?".

"maksud ibu...?" tanya tian.

"tetangga sebelah rumah kita".

" oh bu sutiah ...sebenernya aku ngga bermaksud kaya gitu bu, ceritanya gini bu, kemarin aku kan diminta ibu buat beli terigu ke warungnya bi Marni. Disana aku ngga sengaja denger bu sutiah jelek jelekin ibu di depan orang, yaidah tian marahin bu sutiah, aku ngga suka sama orang yang menghina keluarga kita".

" tapi itu ngga sopan nak, bagaimanapun juga dia lebih tua dari kamu, dan kamu harus menghormatinya".

"Bukanya tian kurang ajaar bu... tian cuman ngga suka ada orang yang sembarngan nggomong tentang keluarg kita, apa ibu marah sama tian...?".

"bukanya ibu marah ibu cuman ngga mau anak ibu yang cantik ini tidak melakukan hal yang salah".

"ibu maafin tian ya bu....tian ngga bermaksud kaya gitu".

" iya udah ngga papa, tapi jangan di ulngin lagi ya ?". kata ibunyaa penuh kasih sayang".

" ya udah sekarang tian tidur ya udah malem besok tian kan harus sekolah?".lalu ibunya mencium dahi tian.

"selamat malam sayang". Kata ibunya sambil keluar menutup pintu.

"selamat mlam".balas tian.

Lalu ibunya pun menutup pintu, dan tian juga segera terlelap di balik selimut hangatnya.

Bibit Cinta

Waktu berjalan terus menerus, waktu tak pernah berhenti berjalan, maka dari itu kita harus mampu mengiringi waktu. Tiga bulantelah berlalu, waktu berjalan begitu cepat susana hati seseorang pun mulai berubah. Cinta mulai hadir dalam hati tian,cinta merubah segalanya. Tian yang dulu seorang gadis dengan tingkah kekanak- kanakan berubah menjadi sosok gadis yang hatinya mulai terisi dengan indahnya cinta.

       

Cinta ....

begitu indah untaian kata ini,....

manis dan murni dari dalam lubuk hati....

Ku tak sadar apa yang telah cinta lakukan padaku...

hingga aku mau berurusan dengan cinta...

Dari mana sebenarnya cinta ini datang,...

kadang ku teringat dirimu,...

kadang jantung ini berdebar cepat...

 ketika kau ada di dekatku....

 Dan ku merindukan mu ketika kau berada jauh dariku....

"aku tak berani mengungkapkan ini di depan mu, aku mencintaimu sungguh, kata ini yang terlontar berasal dari palung hatiku yang dalam". Kata tian monolog sambil menggigit bolpoin di mulutnya penuh hayalan.

" Tian....".

"sepertinya ada yang memanggil ku...?". tian mendengar samar-samar suara eva dali balik jendela.

"Tian....". sekali lagi suara itu memanggil.

"ya,,, benar itu suara eva...". lau taian keluar dari kamar menemui eva.

"hay..."sapa ku pada eva.

"hallo...yan...gimana kamu sama Yudhistira?".

"apaan sih kamu va dateng-dateg nanya gitu". Jawab tian malu.

"awas looh ngga di akuin ilang tau..."ledek eva

"apa nya yang ilang va...orang aku ngga ada apa --apa juga sama yudhi". Jawab eva malu.

"kamu sekarang gitu ya...main rahasia-rahasian nih sama aku?tapi ngga papa kok meskipun kamu ngga ngasih tau aku ,aku juga udah tau sendiri...keleees".

"tau apaan sih va....?". kata tian terus menyangkal.

"ya itu ... yang soal kamu sama yudhi....sekarang kan lagi jadi tranding topic di sekolah".  Kata eva meledek.

"apaan sih kamu va...."merasa semakin malu dengan setengah tersenyum malu.

"udah deh ngaku ajah..."

"iya ....iya...sebenernya aku sama yudhi tuh ngga ada apa apa...cuman deket ajah...ngga tau juga aku siapa yang ngomong gosip gak bener itu". kata tian menjelaskan..

" Oooooh jadi udah deket ya..."kata eva terus meledek.

" iiih kamu tuh ya....". jawab tian dengan ekspresi geregetan.

"hehee sekarang lagi deket berati bentarlagi jadian dong.....cieeeee....cwit.cwit...."

"eva....".teriak tian semakin geregetan.

" kalo kamu suka sama dia beneran juga ngga papa diakan ganteng,pinter,baik lagi. Ya udah deh cocok".

"amminn".kata tian

"tukan --tukan di aminin...parah kamu yan udah ngga mau ngaku....pengenya di akuin gimana sih kamu....". sindir eva.

"apa kamu bilang...?''

"engga  kok ngga bilang apa-apa aku bilang kamu cantik".

Suara deing hp terdengar pelan tanda panggilan.

"tuh hp mu bunyi va..?". kata tian

"bentar ya aku anggakat telfon dulu ..."tian hanya melirik dan memberikan isyarat melalui matanya yang menandaka iya/ silakan. Lalu eva pun mengangkat telfon.

"assalamualaikum...ada apa bu...?"

"waalaikumsalam,va kamu lagi ada di mana?" tannya ibu eva.

"aku lagi di rumah tian bu... ada pa..?".

"tolong beliin ibu minyak ya va 1 kg, sekarang soalnya ma di pake buat masak, minyaknya udah abis di rumah".

"iya bu ". Oh iya.. jangn lama -lama ya va..?".

Iya bu.."

"wassalamualaikum..."

"walaikumsalam....".

"yan aku pulang dulu ya...ibuku mau masak minyaknya abis jadi aku di suruh beli minyak sama ibu..."

"oh ya ngga papa va... rumah kita kan deket tingal buka jendela akjah mukamu langsung keliatan hehehe...".

"terserah kamu ajah deh  mau ngomong apa yang penting kamu bahagia".

"dasar....ya udah sana pulang".

"ini jua mau plang ah bawel..." kata eva sambil memeletkan lidahnya.

"dah...."

"dah....juga..."

Eva pun pulang dan tian melanjutkan menulis di bukunya. Mencurahkan semua isi hatinya. Kedewasaan seseorang tak dapat di ukur melalui umur tapi melalui hati. Karena hati adalah inti dari segala tindakan yang setiap orang lakukan .semua orang menginginkan cinta, meski sekeras apapun seseorang, pasti dia memiliki perasaan kasihan, sedih, dan bahagia. Kini tian telah menemukan pangeran pujaan hatinya dan kisah ini selesai sampaidi sini. Sampai jumpa teman , sampai ketemu di cerita yang lain.

SELESAI....

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun