Eva pun bangkit dari posisi duduknya dan menyeka airmatanya yang mengalir bercucuran dipipinya.
" aku tau kamu pasti kesakitan kan?". Tanya eva pelan.
" Emangnya aku keliatan kaya lagi kesakitan  va?" kata tian.
"eeemm lagi sakit ajah kamu masih sempat --sempatnya  bikin lelucon , aku khawatir beneran  tau?". Sahut eva sambil menyeka airmata yang mengalir dipipinya dan sedikit tersenyum sesekeli terisak  akibat tangisnya tadi.
"emangnya aku keliatan lagi becanda apa? Orang aku lagi serius ... " lalu tian melanjutkan perkataannya dengan senyuman.
"kamu tuh yah ,aku kawatir sama kamu aku takut kamu kenapa napa. Lalu percakapan mereka berlanjut dengan tawa kecil diantara mereka.
Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu kamar dimana eva dan tian berada terbuka. Seorang wanita dengan sesuatu yang dibawanya sambil tersenyum ramah  menyapa dan dia berkata.
" cepet sembuh ya dek jangan lupa bubur sama obatnya  dimkan ya biar cepet pulih". Lalu mereka tian dan eva hanya membalas senyum wanita itu , lalu eva berkata.
" trimakasih". Kata eva sambil menerima nampan yang berisi jatah makan siang untuk tian.
Lalu wanita itu keluar dari ruangan itu bersama meja dorong untuk mengantarkan jatah makan siang pasien lainya.
" nih kamu makan ya biar cepet sembuh ". Kata eva sambil mengaduk bubur pada mangkuk yang di pegangnya .sebelum tian berkata apapun eva menyodorkan satu sendok bubur di depan mulut tian masih tertutup.