Mohon tunggu...
Dwi sulistianingsih.
Dwi sulistianingsih. Mohon Tunggu... Guru - Sang pemimpi

Pecinta Karya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keputusan Hati

1 Agustus 2017   16:39 Diperbarui: 1 Agustus 2017   16:46 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"iya iya kamu bener banget .."jawab tian sambil mengangukan kepala berulangkali.

"mendingan kita lomba lari ajah sampi rumah siapa yang nyampe duluan brati dia pemenang nya gimana?". Sambung tian.

"Oke siapa takut ayo... hitungan ketiga kita lari oke! 1...2...3...lari.....!."

Mereka pun berlari sampai kerumah dan yang sampai rumah lebih dulu adalah tian meskiun rumah eva lebih deket di banding rumah tian.

Dengan nafas yang terengah- engah seirama dengan detak jantung nya  tian berteriak.

"yeah...! aku menang aku nyampe duluan,ayo semangat va aku udah nyampe nih !" .kata tian menyemangati eva yang cukup tertinggal jauh dibelakang. Tak lama kemudin eva menyusul dan sampai di rumahnya .

"huff..huff ..iya deh aku akuin kalo kemampuan larimu lebih baik dari aku ". Kata eva berteriak dari rumahnya, yaudah masuk duluan ajah aku mau ngadem dulu bentar.

        "Oke !" Lalu tian masuk kerumah nya.Tian sejak sekolah dasar hingga sekarang ini masih menjadi juara lari putri dikelasnya. Jadi tidak heran jika dia lebih jago lari ketimbang eva.

Suara Bisikan

       Malam akan indah dengan terang sinar bulan. Belaian hangat selimut mengusir dingin nya malam. Terik mentari pagi mengusir gelapnya malam,kicau burung bernyanyi riang. Tian masih tidur terbalut selimut yang memeluknya semalaman. Suara alarm berdering berusaha membuatnya terbangun dari tidur .Dengan susah payah tian berusaha membuka matanya. Suara alarm itu membuat mimpinya yang indah terhenti. Tanpa mengubah posisi tidur dengan keadaan matanya yang setengah terbuka . Tangannya meraba meja di samping tempat tidurnya berusaha mematikan alarm. Setelah tangannya mencapai alarm, jarinya bergerak mencari tombol off untuk mematikannya. Matanya terasa sulit untuk tidak terpejam  seolah- olah ada sesuatu yang menahan dibalik kelopak matanya dan tak ingin tian segera bangun. Mungkin penyebabnya karena semalam tian tidur terlalu larut. Tian berfikir dia masih bisa tidur beberapa menit lagi untuk mengurangi kantuknya ,dan berharap mimpi indahnya kembali lagi. Tak butuh waktu lama akhirnya tian kembali terlelap, dan kembali masuk ke dalam dunia mimpinya . Tetaapi ada yang berbeda dengan mimpi kali ini. Aneh dan sangat berbeda dengn mimpi sebelum nya.

Mimpi sebelumnya tian berada dalam sebuah tempat yang sangat indah penuh dengan bunga bunga yang bermekaran dan kupu- kupu yang terbang kesana kemari hinggap di bunga bunga. Namun mimpi kali ini dia berada dalam suatu tempat yang gelap dan sangat mengerikan, hingga tian tidak bisa menyebut apa nama tempat itu. Yang jelas tempat itu sangat asing baginya, Dalam kegelapan itu muncul begitu banyak suara- suara aneh yang terdengar tidak begitu jelas sehingga membuatnya penasaran. Tetapi tian  tidak memiliki banyak keberanian untuk mencari asal suara suara itu dia tidak berfikir hal lain selain memikirkan satu hal yaitu bagaimana caranya agar dia dapat keluar dari tempat yang mengerikan itu. Kemudian tian putuskan lebih baik jika dia menjauh dan menghindar dari suara -suara itu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun